Gempa Alor dan Yogyakarta Tak Terkait, Ini Alasannya  

Reporter

Kamis, 12 November 2015 08:03 WIB

Ilustrasi: Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Andi Eka Sakya mengatakan gempa yang terjadi di Yogyakarta, Rabu, 11 November 2015, tidak berhubungan dengan gempa yang terjadi di Alor pada 4 November 2015. "Tidak ada kaitannya dengan yang di Alor, garis lempengnya berbeda dan ruwet," kata Andi saat dihubungi Tempo, Kamis, 12 November 2015.

Menurut Andi, gempa yang berpusat di selatan Pulau Jawa ini juga tidak berpotensi tsunami karena intensitas yang terjadi di bawah 6,9 skala Richter. Gempa tersebut juga terjadi karena gerak vertikal lempengan. "Istilah di geofisika sesar turun, mungkin bahasa awamnya gerak vertikal karena gravitasi," katanya. Andi berujar, lazimnya setelah gempa akan disertai gempa susulan. Akan tetapi, tidak akan sebesar gempa pertama.

GEGER SKANDAL PETRAL
SKANDAL PETRAL: Inilah MR, Mister Untouchable di Era SBY
SKANDAL PETRAL: Tuan MR Sering Disebut di Era Presiden SBY


"Intensitas gempa susulan selalu lebih rendah," katanya. Andi menjelaskan, tingkat bahaya suatu gempa tergantung beberapa hal. Tergantung lokasi di darat atau laut dan tergantung pada gerak tektoniknya vertikal atau horizontal. Selain itu, tergantung pada kedalaman. "Jika 5,6 SR terjadi di darat dengan episentrum yang dangkal untuk gerak apa pun dampaknya sangat merusak."

Gempa kembali dirasakan warga Yogyakarta pada Rabu, 11 November 2015, pukul 18.45, dan berpusat di Samudra Indonesia, 120 kilometer barat daya Bantul, Yogyakarta, dengan kedalaman 93 kilometer. Berdasarkan informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana, gempa dirasakan hingga Cilacap, Purworejo, Kebumen, Banjarnegara, Temanggung, Pacitan, hingga Trenggalek. Saat ini, BPBD masih melakukan pemantauan di lapangan.

ARKHELAUS WISNU

BERITA MENARIK
BNI Salah Transfer Rp 5 Miliar, Kok Tak Ada yang Rugi?
Kisah Tewasnya Hijaber UNJ, Begini Sifat Si Cantik

Berita terkait

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

37 menit lalu

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

Fenomena gelombang panas (heatwave) seperti yang baru saja membekap wilayah luas di daratan Asia terjadi karena terperangkapnya udara panas

Baca Selengkapnya

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

1 jam lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

7 jam lalu

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

Potensi hujan signifikan terjadi karena kontribusi dari aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial.

Baca Selengkapnya

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

15 jam lalu

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

Suhu panas muncul belakangan ini di Indonesia, setelah sejumlah besar wilayah daratan benua Asia dilanda gelombang panas (heat wave) ekstrem.

Baca Selengkapnya

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

1 hari lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah Indonesia dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.

Baca Selengkapnya

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

1 hari lalu

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.

Baca Selengkapnya

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

1 hari lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

1 hari lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

2 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

2 hari lalu

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

BMKG mengawasi kondisi muka air di sekitar pulau Gunung Ruang secara ketat. Antisipasi jika muncul tsunami akibat luruhan erups.

Baca Selengkapnya