Musim Pancaroba, Suhu Naik Bisa Mencapai 5 Derajat Celcius  

Reporter

Editor

Elik Susanto

Kamis, 12 November 2015 04:34 WIB

Petugas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kelas III Banyuwangi mengawasi sebaran abu vulkanik Gunung Rinjani di Kantor BMKG Banyuwangi, 5 November 2015. Semburan abu vulkanik terpantau mengarah ke Barat Daya yang berdampak penutupan sejumlah Bandara termasuk Bandara Blimbing Sari Banyuwangi. ANTARA/Budi Candra Setya

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Andi Eka Sakya mengatakan, wilayah di Indonesia mulai memasuki pancaroba. Fenomena El Nino yang sebelumnya dianggap menjadi penyebab kemarau dan keterlambatan musim hujan, kata Andi, kekuatannya melemah.

"Ini terjadi di seluruh dunia. El Nino ini terus terjadi karena ini fenomena di Pasifik. Indonesia harus bersyukur berada di wilayah khatulistiwa, suhu muka laut sudah mulai hangat. Sekarang ini sedang masa transisi," kata Andi di Kantor BMKG, Jakarta, Rabu 11 November 2015.

Andi mengatakan, ada beberapa ciri udara ketika pancaroba di antaranya akan sering terjadi cuaca panas terik dari pagi sampai tengah hari. Perubahan suhu naik bisa mencapai 5 derajat Celcius. "Kelembapan udara yang tinggi sehingga udara terasa gerah," kata Andi.

Andi mengatakan bahwa perubahan cuaca sangat signifikan antara siang menjelang sore dan malam. Hal ini menyebabkan embusan angin yang kuat dan kencang, juga hujan lebat terjadi secara tiba-tiba. "Durasinya pendek dan lokasi hujan yang berubah sporadis," katanya.

Efek dari kondisi ini, menurut Andi, membuat badan cepat lelah, ketahanan tubuh lebih cepat menurun, serta menimbulkan gejala dehidrasi. Akibat berikutnya tubuh akan mudah terkena penyakit demam flu akibat perubahan kondisi cuaca mendadak. "Makanya minum air putih yang banyak, dan vitamin, kencur, kunyit," kata dia.

Andi menyarankan agar masyarakat mengenali tanda terjadinya puting beliung dengan mengenali lingkungan kerja dan tempat tinggal. "Ini untuk mengetahui ke mana harus mencari perlindungan," ujarnya.

Wilayah Indonesia, menurut prediksi BMKG, akan memasuki awal musim hujan pada November dan Desember akhir. Puncak musim hujan diprediksi pada Januari hingga Februari 2016.

ARKHELAUS WISNU

Berita terkait

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

2 jam lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah Indonesia dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.

Baca Selengkapnya

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

6 jam lalu

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.

Baca Selengkapnya

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

14 jam lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

22 jam lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

1 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

1 hari lalu

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

BMKG mengawasi kondisi muka air di sekitar pulau Gunung Ruang secara ketat. Antisipasi jika muncul tsunami akibat luruhan erups.

Baca Selengkapnya

Hari Pertama Mei 2024, BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Saat Siang

1 hari lalu

Hari Pertama Mei 2024, BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Saat Siang

Jakarta diprediksi cenderung berawan hari ini, Rabu, 1 Mei 2024. Sejumlah wilayah berpeluang hujan siang nanti.

Baca Selengkapnya

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

1 hari lalu

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

BMKG mencatat kejadian gempa bumi dengan kekuatan M5,5 di wilayah Maluku Utara. Pusat gempa di laut, dipicu deformasi batuan Lempeng Laut Maluku.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

2 hari lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

2 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya