Sastrawan Ajip Rosidi (kanan) bersama Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar saat menghadiri peresmian Perpustakaan Ajip Rosidi yang dikelola Yayasan Pusat Studi Sunda di Bandung, Jawa Barat, 15 Agustus 2015. Perpustakaan tersebut memiliki sekitar 60.000 koleksi buku dimana sebagian merupakan koleksi sastra Sunda. Selain perpustakaan, yayasan juga mengadakan pusat pendidikan dan pelatihan terkait perkembangan kesusasteraan Sunda. TEMPO/Prima Mulia
TEMPO.CO, Bandung - Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan beberapa daerah di Jawa Barat harus siaga bencana saat memasuki musim hujan karena rawan terjadi tanah longsor.
"Begitu hujan turun, harus waspada karena kekeringan kemarin panjang, rekahan tanah tinggi. Kalau kena air, bisa longsor," katanya di Taman Makam Pahlawan, Cikutra, Kota Bandung, Selasa, 10 November 2015.
Menurut Deddy, selain tanah longsor, seluruh pemimpin daerah harus mewaspadai banjir dan angin puting beliung. Menurut dia, bencana tersebut rutin terjadi di wilayah Jawa Barat. “Kalau kemarin bicara kebakaran, sekarang bicara banjir, longsor, plus puting beliung. Setiap tahun pasti ada," katanya.
Deddy mengaku sudah meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Barat berkoordinasi dengan daerah-daerah yang berpotensi bencana untuk melakukan evakuasi. "Harus ada pengurangan risiko bencana. Antisipasi jangan sampai terjadi longsor yang memakan korban. Mending pindahin penduduk kalau sudah hujan," ucapnya.
Namun Deddy mengatakan masih ada enam daerah di Jawa Barat yang hingga saat ini belum memiliki BPBD, yaitu Kota Bandung, Kota Cimahi, Cirebon, Subang, Karawang, dan Purwakarta. Dia mengaku sudah mendesak enam daerah tersebut segera membentuk BPBD. "Sudah ada instruksi. Tapi biarlah itu risiko otonomi daerah," katanya.
