Tolak Rumah Digusur, Anak Pejuang Bakar Salinan Piagam  

Reporter

Selasa, 10 November 2015 12:15 WIB

Ilustrasi penggusuran. TEMPO/Hariandi Hafid

TEMPO.CO, Makassar - Puluhan anak pejuang melaksanakan upacara peringatan Hari Pahlawan di Monumen Mandala di Jalan Jenderal Sudirman, Makassar, Selasa, 10 November 2015. Dalam upacara itu, sejumlah anak pejuang membakar salinan piagam penghargaan milik orang tua mereka sebagai bentuk protes atas rencana penggusuran sekitar 63 rumah yang ditinggali keluarga pejuang dan veteran perang.

Ketua Forum Koordinasi Penghuni Rumah Negara Sulawesi Selatan Letnan Kolonel (purnawirawan) Gultom mengatakan Hari Pahlawan merupakan momentum tepat memperjuangkan hak mereka ihwal klaim kepemilikan rumah keluarga para pejuang. Di Makassar, ada 63 rumah yang segera dieksekusi setelah kalah di Pengadilan Negeri Makassar. Rumah itu tersebar di sejumlah tempat di Kota Daeng. Di antaranya di Jalan Mappanyukki, Jalan Garuda, Jalan Cendrawasih, Jalan Rajawali, Jalan Mappaoddang, dan Jalan Buntu Torpedo.

"Kami akan segera mengajukan peninjauan kembali atas status kepemilikan rumah itu. Pemerintah semestinya legawa menyerahkan rumah itu kepada keluarga para pejuang yang memiliki andil besar dalam memerdekakan rakyat Indonesia dari penjajah," kata Gultom.

DRAMA HIDUP ELY SUGIGI
Ely Sugigi, Awali Karier Jadi Pengumpul Penonton Acara TV
Menjelang Nikah, Elly Sugigi Sumpahi Calon Suami, Ini Katanya


Dari pantauan Tempo, belasan salinan piagam penghargaan itu dimasukkan ke dalam kardus lalu dibakar. Salinan piagam yang dilalap api itu di antaranya piagam Bintang Gerilya dan piagam Satya Lencana peristiwa aksi militer. Piagam itu diberikan oleh Presiden Sukarno dan Menteri Djuanda.

Dalam upacara itu, putra-putri pejuang juga membubuhkan tanda tangan di kain panjang sebagai penolakan atas rencana penggusuran rumah yang ditinggali. Mereka berkukuh tidak akan pindah kendati kalah di pengadilan.

Upacara momentum Hari Pahlawan itu berlangsung khidmat dikawal aparat Kepolisian Sektor Ujung Pandang. Proses upacara digelar unik, yakni dengan memerankan sejumlah pahlawan dan tokoh perjuangan. Di antaranya Jenderal Sudirman, Jenderal M. Jusuf, Bung Tomo, Sukarno, dan Soeharto. Pada akhir seremoni itu, para peserta upacara menabur bunga pada foto-foto para pejuang yang notabene orang tua mereka. Para anak pejuang berharap pemerintah peduli terhadap kesejahteraan keluarga pahlawan.

RAYUAN ISIS
Pejabat Gabung ISIS: Selain Dwi Djoko, 25 Orang Ini di Mana?
Keluarga Bantah Dwi Djoko Terlibat ISIS


Seorang putri pejuang, Rita, 48 tahun, menerangkan, pemerintah mesti memperhatikan jasa para pejuang, termasuk ayahnya, Willington Dumalang, yang ikut berjuang melawan penjajah di Surabaya dan Makassar. "Bapak saya itu berjuang mulai umur 12 tahun. Umur segitu Bapak sudah pegang senjata melawan penjajah di Surabaya dan Makassar," ujar anak ketujuh dari delapan bersaudara itu sembari memperlihatkan piagam penghargaan ayahnya dari Sukarno dan Djuanda.

Dimintai konfirmasi secara terpisah, Kepala Penerangan Kodam VII/Wirabuana Kolonel I Made Sutia membenarkan adanya rencana penertiban rumah negara. Hal itu dilakukan mengingat pihaknya memenangi gugatan atas kepemilikan lahan dan bangunan tersebut. Ia mengaku tidak mengetahui soal tuntutan anak pejuang itu. "Yang akan ditertibkan adalah penghuni yang menggugat asrama menjadi hak milik pribadi ke TNI Angkatan Darat cq Kodam VII/Wirabuana. Yang tidak menggugat, ya, tidak digusur," tutur Sutia.

TRI YARI KURNIAWAN

BERITA MENARIK
Lihat, 14 Seleb Tanpa Make-Up, Masih Cantik? Jangan Kaget
Suami ke Masjid, Istrinya Nyaris Jadi Korban Nafsu Anak SMA



Berita terkait

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

23 hari lalu

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Penjelasan Ombudsman Kalimatan Timur soal pelaporan Jatam perihal surat OIKN kepada masyarakat Sepaku.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

25 hari lalu

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Jaringan Advokasi Tambang atau JATAM Kalimantan Timur melaporkan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) ke Ombudsman

Baca Selengkapnya

PKB Usulkan Azhar Arsyad Maju di Pilkada Makassar, Sebut Dia sebagai Simbol Partai di Sulsel

28 hari lalu

PKB Usulkan Azhar Arsyad Maju di Pilkada Makassar, Sebut Dia sebagai Simbol Partai di Sulsel

PKB Kota Makassar meraih lima kursi di DPRD kota itu pada pemilu legislatif atau Pileg 2024.

Baca Selengkapnya

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

32 hari lalu

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

Otorita IKN telah bertemu dengan Komnas HAM membahas soal polemik penggusuran rumah warga Sepaku

Baca Selengkapnya

Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

34 hari lalu

Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

OIKN mengadakan pertemuan dengan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (HAM) terkait penataan kawasan di wilayah Sepaku dekat IKN

Baca Selengkapnya

Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku

43 hari lalu

Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku

Otorita IKN mendatangi warga Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Otorita IKN menyebut kedatangannya sebagai ajang silaturahmi antara pemerintah dan warga di bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

45 hari lalu

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

Dalam waktu dekat Presiden Jokowi bakal meresmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Palu, setelah direkonstrasi usai terdampak Gempa Palu pada 2018.

Baca Selengkapnya

Disebut Kirim Surat Peringatan Agar Warga di IKN Berhenti Garap Lahan, Ini Penjelasan Badan Bank Tanah

47 hari lalu

Disebut Kirim Surat Peringatan Agar Warga di IKN Berhenti Garap Lahan, Ini Penjelasan Badan Bank Tanah

Syafran membantah Badan Bank Tanah berupaya menggusur warga Penajam Paser Utara demi kepentingan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Penjelasan NGO dan OIKN Atas Sengkarut 'Penggusuran' Warga, Bos Lion Group Angkat Bicara

47 hari lalu

Terkini Bisnis: Penjelasan NGO dan OIKN Atas Sengkarut 'Penggusuran' Warga, Bos Lion Group Angkat Bicara

Berita terkini ekonomi bisnis hingga Kamis sore ini antara lain 'penggusuran' warga RT 05 Pemaluan, Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya

Nasib Warga di IKN, Kena Praktik ala Kolonial hingga Terancam Digusur

47 hari lalu

Nasib Warga di IKN, Kena Praktik ala Kolonial hingga Terancam Digusur

KPA menyoroti surat Badan Bank Tanah kepada warga yang bermukim di Ibu Kota Nusantara atau IKN

Baca Selengkapnya