Setelah 9 Jam Ditutup, Bandara Ngurah Rai Kembali Beroperasi  

Reporter

Editor

Budi Riza

Senin, 9 November 2015 14:39 WIB

Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali. TEMPO/Dhemas Reviyanto Atmodjo

TEMPO.CO, Jakarta - Jadwal penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, yang sempat ditutup, kembali beroperasi. Penutupan dilakukan karena ada Notice to Airman (NOTAM) Nomor A2524/15 pada Ahad, 8 November 2015 karena erupsi Gunung Barujari.

"Sepanjang waktu penutupan tersebut, tercatat ada 35 penerbangan keluar dari Bali dibatalkan, 18 penerbangan internasional dan 17 penerbangan domestik," kata Arief Yahya, Menteri Pariwisata, Senin, 9 November 2015.

Penutupan bandara berlangsung sekitar sembilan jam. Rinciannya, mulai Ahad pukul 21.45 Wita hingga Senin pukul 08.45 Wita. "Pukul 06.30 Wita, bandara sudah beroperasi kembali karena kondisi yang telah dianggap aman," kata Arief.

Hal ini berbeda dengan di Lombok. Bandara Internasional Lombok dan Bandara Selaparang masih ditutup hingga pukul 08.45 Wita hari ini. Menurut data yang dihimpun Tourism Crisis Center (TCC) pariwisata, sepanjang hari kemarin, terdapat 132 penerbangan yang batal di Bandara Internasional Lombok.

Selain penutupan sementara, erupsi anak Gunung Rinjani ini membuat beberapa maskapai membatalkan jadwal penerbangannya. AirAsia membatalkan tujuh jadwal penerbangan di Bandara Ngurah Rai. Dari ketujuh jadwal itu, termasuk rute dari dan ke Australia.

"Penerbangan yang dialihkan meliputi dari Singapura, Malaysia, dan Australia," tutur Arief. Sedangkan, sejak Bandara Internasional Lombok ditutup pada Rabu lalu, maskapai Garuda telah membatalkan 91 pesawat dari dan menuju Lombok.

Gunung Barujari di Nusa Tenggara Barat yang mengalami erupsi pada 3 November lalu membuat banyak penerbangan terganggu. Arah tiupan asap dan abu vulkanik akibat letusan Gunung Barujari bergerak menuju selatan dan utara.

Di Bandara Internasional Lombok, kecepatan angin mencapai 9,3 kilometer/jam dengan kondisi udara yang dipenuhi debu vulkanik dengan suhu 29 Celcius dan jarak pandang sekitar 6 kilometer.




EGI ADYATAMA


Berita terkait

Masih Banyak Pendaki Rinjani yang Corat-coret dan Buang Sampah

28 Agustus 2017

Masih Banyak Pendaki Rinjani yang Corat-coret dan Buang Sampah

Para pendaki gadungan marak di sekitar kawasan Pegunungan Rinjani, bersamaan kian bergairahnya kunjungan wisatawan mancanegara ke kawasan tersebut.

Baca Selengkapnya

Erupsi Anak Gunung Rinjani, Tak Ada Turis yang Terjebak  

28 September 2016

Erupsi Anak Gunung Rinjani, Tak Ada Turis yang Terjebak  

Sekitar 100 wisatawan masih berada di lokasi aman di sekitar Gunung Rinjani dan Gunung Barujari.

Baca Selengkapnya

Gunung Barujari Meletus, Aparat Cari Ratusan Wisatawan  

28 September 2016

Gunung Barujari Meletus, Aparat Cari Ratusan Wisatawan  

Status Gunung Rinjani pun kini telah dinaikkan dari Normal Aktif (level I) menjadi Waspada (level II).

Baca Selengkapnya

Gunung Barujari di Lombok Meletus Lagi

27 September 2016

Gunung Barujari di Lombok Meletus Lagi

Selama 2016, Barujari telah beberapa kali meletus. Pada 1 Agustus 2016, Barujari tiga kali meletus dalam satu hari. Pada Juli lalu pun, gunung itu meletus. Gunung tersebut sedang stres.

Baca Selengkapnya

Meletus, Gunung Barujari Lontarkan Abu Setinggi 2.000 Meter  

27 September 2016

Meletus, Gunung Barujari Lontarkan Abu Setinggi 2.000 Meter  

Disiapkan masker sebanyak 55 ribu lembar dari BPBD dan 250 ribu lembar dari Dinas Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Debu Gunung Baru Jari, Bandara Lombok Ditutup

1 Agustus 2016

Debu Gunung Baru Jari, Bandara Lombok Ditutup

Para pendaki juga dilarang mendekat ke gunung Baru Jari.

Baca Selengkapnya

Ini Babad Lombok Menceritakan Dahsyatnya Letusan Samalas  

6 Maret 2016

Ini Babad Lombok Menceritakan Dahsyatnya Letusan Samalas  

Gunung Samalas meletus pada 1257, mengubur Kerajaan Lombok dan menyebabkan bencana iklim hingga Eropa.

Baca Selengkapnya

Ilmuwan Akan Teliti Peradaban yang Terkubur Letusan Salamas

5 Maret 2016

Ilmuwan Akan Teliti Peradaban yang Terkubur Letusan Salamas

Letusan Gunung Samalas pada 1257, menyebabkan bencana hingga daratan Eropa.

Baca Selengkapnya

Curah Hujan Tinggi, Jalur Pendakian Gunung Rinjani Ditutup

3 Februari 2016

Curah Hujan Tinggi, Jalur Pendakian Gunung Rinjani Ditutup

Balai Taman Nasional Gunung Rinjani menutup seluruh jalur pendakian menuju Gunung Rinjani akibat tingginya curah hujan

Baca Selengkapnya

Ketinggian Letusan Gunung Barujari Menurun

7 Desember 2015

Ketinggian Letusan Gunung Barujari Menurun

Ketinggian letusan kini hanya 200-300 meter, berbeda dengan dua hari sebelumnya yang masih mencapai 2 ribu meter.

Baca Selengkapnya