Menteri Luhut Bantah Pertemuan Jokowi-Obama Hasil Lobi Perusahaan PR  

Reporter

Sabtu, 7 November 2015 15:44 WIB

Presiden Barack Obama, bersalaman dengan Presiden Joko Widodo saat pertemuaannya di Gedung Putih, Washington, 27 Oktober 2015. Ini merupakan kunjungan pertama Presiden Jokowi ke Amerika setelah menjadi Presiden. AP/Susan Walsh

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Pandjaitan menegaskan bahwa pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Presiden Barack Obama beberapa pekan lalu bukan hasil lobi dari perusahaan public relations di Las Vegas. Kunjungan tersebut, kata dia, murni dipersiapkan Kementerian Luar Negeri.

"Tidak ada urusan Kemlu dengan pelobi-pelobi di Amerika sana. Kunker Presiden kemarin itu adalah atas undangan Presiden Obama. Tidak ada urusannya dengan lobbyist," ucapnya kepada Tempo di Jakarta, Sabtu, 7 November 2015.

Luhut menegaskan, setelah menerima undangan dari Presiden Obama, Kementerian Luar Negeri kemudian mempersiapkan segala kebutuhan Presiden. Dalam proses penyiapan kunjungan itu, kata dia, Kementerian Luar Negeri atau pemerintah Indonesia tidak pernah berhubungan dengan perusahaan public relations asal Singapura atau Las Vegas. "Pisahkan antara lobi dan kunjungan kerja Presiden. Kunker sudah diatur sejak awal," katanya.

Mantan Kepala Kantor Staf Presiden itu mengatakan Obama sudah mengundang Jokowi ke Amerika sejak pertemuan mereka dalam Konferensi APEC pada November tahun lalu. Undangan resmi dari pemerintah Amerika Serikat diterima pemerintah Indonesia pada Maret lalu. "Jadi, memang Presiden Obama sendiri yang mengundang Pak Jokowi," tuturnya.

Dalam persiapan kunjungan Jokowi ke Amerika, Luhut mengatakan, seluruh proses dipimpin Kementerian Luar Negeri dan dibantu beberapa kementerian terkait yang bidangnya berkaitan dengan agenda pertemuan di Amerika. "Kita yang lain hanya bantu-bantu. Leading minister-nya tetap Ibu Retno," katanya.

Dalam situs New Mandala disebutkan bahwa Indonesia meminta bantuan sebuah konsultan public relations asal Singapura agar pertemuan antara Presiden Jokowi dan Presiden Obama dapat terealisasi. Konsultan asal Singapura itu kemudian membayar US$ 80 ribu kepada pihak ketiga yang memfasilitasi pertemuan Jokowi dengan Obama.

Konsultan PR asal Singapura yang berperan dalam pertemuan tersebut adalah Pereira International PTE LTD. Konsultan itu membuat kontrak dengan perusahaan PR di Las Vegas, R&R Patners Inc, dengan bayaran senilai US$ 80 ribu. R&R Patners bertugas mengomunikasikan kepentingan RI ke AS yang fokusnya antara lain masalah keamanan, perdagangan, dan ekonomi.

ANANDA TERESIA

Berita terkait

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

11 jam lalu

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

16 jam lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

21 jam lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

23 jam lalu

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

1 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

1 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

1 hari lalu

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

Presiden Jokowi menerima laporan hasil lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Vietnam beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

1 hari lalu

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

"Kami berteman dengan semua, semua partai kami anggap rumah ya," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

1 hari lalu

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

Jokowi memastikan pemerintah mendukung proses peralihan pemerintahan ke Prabowo-Gibran dapat berjalan baik dan lancar.

Baca Selengkapnya