Mengenal Sosok Bupati Batang, Penerima Anugerah Anti-Korupsi

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Jumat, 6 November 2015 14:33 WIB

Bupati Batang, Yoyok Riyo Sudibyo memberikan sambutan usai menerima Penghargaan Bung Hatta Anti-Corruption Award (BHACA) 2015 di Jakarta, 5 Nopember 2015. TEMPO/Frannoto

TEMPO.CO, Jakarta - Nama Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo selama ini tak setenar Tri Rismaharini atau Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama. Wajahnya pun jarang nongol di media. Namun nama Yoyok jadi pembicaraan ketika dia menerima penghargaan sebagai salah satu tokoh antikorupsi pada acara Bung Hatta Anti-Corruption Award (BHACA) 2015 pada Kamis, 5 November 2015, di Graha Niaga, Jakarta Selatan.

Pria humoris ini pun berkisah: “Ini sore yang sukses bagi saya karena akhirnya begitu saya masuk gedung, saya disambut sebagai Bupati Batang. Kemarin saya masuk MetroTV, sudah pakai batik, duduk di samping sopir, masih ditanya, ‘Mana bupatinya, mana bupatinya’. Mungkin wajah saya ini wajah ajudan kali ya,” kata Yoyok Riyo Sudibyo, sang Bupati Batang, yang disambut dengan gelak tawa dari hadirin.

Saat ditemui usai acara, Yoyok bercerita bahwa dia merupakan lulusan Akademi Militer angkatan 1994. Yoyok mengaku sudah puluhan tahun bertugas sebagai Tentara Nasional Indonesia (TNI). Tugas terakhir Yoyok sebagai TNI adalah di Badan Intelijen Negara dan tergabung dalam sebuah satuan tugas (satgas) di Papua. Saat bekerja sebagai TNI, Yoyok juga membangun usaha sendiri di rumahnya, di Batang. “Kemudian ada beberapa orang, termasuk orang tua saya menyampaikan, ‘Kalau kamu mau maju, kakimu jangan di dua tempat. Satu tempat, pilih yang mana’. Akhirnya, saya memilih dagang,” ujar Yoyok yang menerima penghargaan BHACA 2015 bersama dengan Tri Rismaharini.


Pada 2011, saat ia sedang membangun usahanya di Batang, Yoyok mendengar ada pemilihan Kepala Daerah Batang. Karena tergerak, Yoyok pun mencalonkan diri sebagai kandidat Bupati Batang selanjutnya. “Jauh dari pikiran saya, tahu-tahu 2011 ada hiruk-pikuk orang coblos saya, coblos saya, ya saya ikut. Awalnya saya bekerja secara independen. Sampai satu hari sebelum coblosan akhirnya partai-partai datang. Ada Golkar, PAN, PPP, Demokrat, dan PDP. Enggak tahunya jadi,” kata Yoyok dengan logat Jawa yang kental.


Yoyok bercerita, setelah dirinya dinyatakan menang, Yoyok langsung memenuhi nazar yang diucapkan sembilan bulan sebelum pengumuman pemenang Pilkada Batang saat itu. “Saya jalan untuk sungkem sama kaki ibu saya sejauh 48 kilometer. Satu malam suntuk lah,” tuturnya.

Pada tahun pertama Yoyok menjabat sebagai Bupati Batang, Yoyok mulai merasakan tantangan-tantangan yang dihadapinya semakin berat. “Saya sempat menyuruh ibu saya datang ke kantor. Saya kemudian menangis di pangkuan ibu saya. Ternyata sentimental juga saya,” kata Yoyok. Yoyok merasa, dirinya tidak memiliki modal dan ilmu yang cukup untuk memimpin masyarakat Batang. “Ini dunia yang sangat baru bagi saya. Memang waktu pertama, saya ngomong sama birokrasi, kalau sampai tahun ketiga enggak ada perubahan di Batang, saya mundur,” katanya.

Yoyok membantah apabila tekanan-tekanan yang dihadapi berasal dari lawan politiknya atau dari DPRD Kabupaten Batang. Menurutnya, semua pejabat yang ada di Batang merupakan teman baiknya. “Itu partner saya semua. Partner itu juga kadang ada yang baik dan kadang ada yang jelek. Pada saat Mbak Risma mau mundur itu, saya juga sempat emosional. Kenapa orang seperti itu mau mundur? Nek ngono bareng-bareng wae, golek kanca Mbak. Ternyata ora mundur ki wah (Kalau begitu bersama-sama saja, cari teman Mbak. Ternyata tidak mundur),” ujar Yoyok sembari tergelak.


Berkat dukungan moral dari keluarga serta pegawai pemerintah di Batang, Yoyok pun berusaha untuk tetap maju dan menuntaskan kepemimpinannya di Batang selama lima tahun. “Wajah ibu saya yang selalu ada di depan saya. Saya juga harus tanya kanan, tanya kiri, cari teman-teman. Saya terima kasih sama teman-teman TII, ICW, KPK, yang dari awal membantu saya, termasuk Pak Teten Masduki,” ujar Yoyok sambil tersenyum.


Yoyok pun mengaku, dirinya bekerja sebagai Bupati Batang sembari belajar. “Saya blank masalah ilmu itu. Makanya, dalam keseharian saya belajar akhirnya menemukan pameran anggaran. Tahun pertama, tahun kedua, saya juga manggil rakyat saya. Apa yang sudah saya kerjakan setahun saya tulis, copy, saya bagikan. Tokoh-tokoh masyarakat juga saya bagikan semua,” tutur Yoyok.

Selain itu, Yoyok juga menerapkan sistem baru dalam birokrasi pemerintahan Batang, yakni sistem lelang secara online atau e-procurement. Tapi, ia mengakui ada beberapa pihak yang pada awalnya menentang pembaruan sistem tersebut. “Manusia itu kan kalau menentukan sesuatu seperti kepak sayap kupu-kupu, efeknya pasti ada, baik positif dan negatif. Tapi ini tuntutan, harus berubah itu tuntutan. Siapa yang nuntut? Rakyat, reformasi birokrasi. Kalau awalnya kaget yo wajar. Tapi, jalan terus,” katanya.

Yoyok mengungkapkan, pada pemilihan Bupati Batang selanjutnya, ia tidak ingin mencalonkan diri kembali. “Pasti tidak. Sudah cukup. Makanya itu, saya harus melahirkan pemimpin yang lebih baik. Pemimpin itu harus menjadi bapak, guru, dan teman. Tugas pemimpin yang paling berat adalah bagaimana melahirkan penggantinya harus lebih baik dari yang ada sekarang. Dan itu kewajiban saya sekarang,” ujar Yoyok.

Yoyok pun berujar, dalam satu tahun sisa kepemimpinannya, ia tengah berupaya untuk membangun TV Tron di alun-alun Batang. “Buat menyiarkan APBD. Saya juga menyarankan, sistem yang hebat dari seluruh daerah, bawa ke presiden. Jangan hanya diimbau, wajibkan saja semuanya. Wong tinggal nuncepke flashdisk. Aku biyen yo nuncepke flashdisk ning nggone sampeyan to, Mbak Risma (Orang tinggal mencolokkan flashdisk. Saya dulu juga mencolokkan flashdisk ke kantormu kan, Mbak Risma),” ujar Yoyok.


Advertising
Advertising


ANGELINA ANJAR SAWITRI


Berita terkait

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

19 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

1 hari lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

1 hari lalu

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

1 hari lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

2 hari lalu

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

Gugatan praperadilan Bupati Sidoarjo itu akan dilaksanakan di ruang sidang 3 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pukul 09.00.

Baca Selengkapnya

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

2 hari lalu

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

Meksiko sebelumnya telah mengajukan banding ke ICJ untuk memberikan sanksi kepada Ekuador karena menyerbu kedutaan besarnya di Quito.

Baca Selengkapnya

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

3 hari lalu

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi KPK memprioritaskan lima program unggulan untuk mencegah korupsi di daerah.

Baca Selengkapnya

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

3 hari lalu

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.

Baca Selengkapnya

Pemkot Surabaya Raih Nilai 97 Persen Percepatan Pencegahan Korupsi

3 hari lalu

Pemkot Surabaya Raih Nilai 97 Persen Percepatan Pencegahan Korupsi

Nilai capaian MCP Pemkot Surabaya di atas nilai rata-rata Provinsi Jatim maupun nasional.

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Kerap Minta Bayar Tagihan Kacamata hingga Parfum ke Biro Umum Kementan

4 hari lalu

Syahrul Yasin Limpo Kerap Minta Bayar Tagihan Kacamata hingga Parfum ke Biro Umum Kementan

Syahrul Yasin Limpo saat menjabat Menteri Pertanian kerap meminta pegawai Kementan untuk membayar berbagai tagihan, termasuk untuk kacamata.

Baca Selengkapnya