EKSKLUSIF: Suap Obat, Herdiman: Uang Itu Buat Kegiatan RSCM

Reporter

Jumat, 6 November 2015 05:59 WIB

Ilustrasi dokter. Pixabay.com

TEMPO.CO, Jakarta - Pengakuan mengejutkan datang dari dokter Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Herdiman Theodorus Pohan, 67 tahun. Dokter Spesialis Penyakit Dalam ini tidak hanya mengakui menerima uang dari perusahaan PT Interbat, tetapi ia juga membeberkan penggunaan dari duit yang diterimanya tersebut.




Ia menceritakan, ketika menjadi Kepala Divisi Infeksi Tropik RSCM sekitar 1990-an, Herdiman pernah meminta tolong kepada Direktur Interbat Noto Sukamto. "Jadi, dulu setiap kali Interbat butuh pembicara, dari saya, tapi tolong saya ini butuh nyekolahin semua anak buah saya," ujarnya.




Kata Herdiman, Interbat merupakan salah satu perusahaan farmasi yang banyak membantu dengan membiayai pendidikan spesialis sampai program S3 beberapa dokter yang jadi anak buahnya di RSCM. "Salah satu penyumbang terbesar waktu Noto pegang jabatan. Kenapa? Karena dia konsen sekali," katanya.


Advertising
Advertising



Oktober lalu, Noto Sukamto berusaha dikonfirmasi tapi enggan menjawab pertanyaan Tempo. Ia menyerahkannya kepada pengacara Interbat, Pieter Talaway, untuk menjawab konfirmasi media ini. (Baca: Diduga Suap Ribuan Dokter, Begini Jawaban Interbat)




Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini menjelaskan, setiap kali menerima sponsor dari perusahaan farmasi, uang tersebut terlebih dahulu diterima oleh Direktur RSCM. Lalu, "Kami mengambilnya dari direktur rumah sakit," kata Herdiman.




Namun, ujar dia, jika sponsor itu diterima berkaitan dengan posisinya sebagai Guru Besar Fakultas Kedokteran UI, uang akan terlebih dahulu masuk ke Dekan, lalu diterima oleh Herdiman. "Paling cuma uang kecil-kecil. Tapi tidak apa-apanya dibandingin dengan ilmunya," ucap Herdiman. Ia mengatakan uang sponsor tersebut semuanya untuk kegiatan ilmiah dan penelitian.




Direktur RSCM Soejono mengakui memang rumah sakit pernah menerima sponsor dari perusahaan farmasi untuk kepentingan kegiatan ilmiah, pendidikan, serta penelitian. Tapi, kata dia, dokter tidak bisa menerima langsung duit dari sponsor. Rumah sakit akan mengatur dokter yang berkompeten mengikuti kegiatan ilmiah dari sponsor tersebut. "Di sini tidak dibolehkan dokter menerima untuk kepentingan pribadi," kata Soejono di ruang kerjanya, Oktober lalu. Saat itu, Soejono didampingi Dekan Fakultas Kedokteran UI Ratna Sitompul.




TIM INVESTIGASI



ter pada 1974. Sepuluh tahun kemudian, ia mulai akrab dengan pemilik Interbat, Noto Sukamto.





TIM INVESTIGASI


Berita terkait

Pakar Kesehatan Rekomendasikan Cara Pertolongan Pertama Anak Demam

28 November 2023

Pakar Kesehatan Rekomendasikan Cara Pertolongan Pertama Anak Demam

Dr Mulya Rahma Karyanti, SpA(K), M.Sc memberikan rekomendasi pertolongan pertama saat anak demam yakni memberinya minum sesering mungkin.

Baca Selengkapnya

9 Rumah Sakit di Indonesia Terapkan Inovasi Kesehatan Berbasis Teknologi Genomik

23 Juni 2023

9 Rumah Sakit di Indonesia Terapkan Inovasi Kesehatan Berbasis Teknologi Genomik

L. Rizka Andalucia menyebutkan sembilan rumah sakit vertikal di bawah Kemenkes yang sudah menerapkan Biomedical and Genome Science initiative (BGSi).

Baca Selengkapnya

Mengenang 11 Tahun Sondang Hutagalung, Mahasiswa yang Gelar Aksi Bakar Diri

10 Desember 2022

Mengenang 11 Tahun Sondang Hutagalung, Mahasiswa yang Gelar Aksi Bakar Diri

Sondang Hutagalung adalah mahasiswa yang nekat melakukan aksi bakar diri atas rasa kecewanya terhadap keadilan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Satu Keluarga Tewas dengan Perut Kosong di Kalideres, Polda Metro: Bukan karena Kelaparan

16 November 2022

Satu Keluarga Tewas dengan Perut Kosong di Kalideres, Polda Metro: Bukan karena Kelaparan

Polda Metro Jaya menegaskan, analisis awal perihal satu keluarga tewas di Kalideres, Jakarta Barat, bukan disebabkan oleh kelaparan.

Baca Selengkapnya

Gagal Ginjal Akut Melonjak, Pasien Cuci Darah Tuntut BPOM Bertanggung Jawab

26 Oktober 2022

Gagal Ginjal Akut Melonjak, Pasien Cuci Darah Tuntut BPOM Bertanggung Jawab

Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia menilai tingginya kasus misterius gagal ginjal akut pada anak merupakan bukti buruknya kerja BPOM.

Baca Selengkapnya

Kisah Pilu Ibunda yang Putrinya Meninggal akibat Gagal Ginjal Akut

21 Oktober 2022

Kisah Pilu Ibunda yang Putrinya Meninggal akibat Gagal Ginjal Akut

Soliha, masih bertanya-tanya tentang penyebab anak bungsunya yang masih berusia 3,8 tahun, bisa terjangkit gagal ginjal akut dan meninggal

Baca Selengkapnya

Anak Lebih Rentan Terkena Hepatitis Akut Misterius, Ini Penyebabnya

7 Mei 2022

Anak Lebih Rentan Terkena Hepatitis Akut Misterius, Ini Penyebabnya

Hepatitis akut misterius lebih banyak menyerang anak-anak karena sistem imunnya belum terbentuk dengan sempurna.

Baca Selengkapnya

FKUI-RSCM: Covid-19 Omicron Berhubungan dengan Psikosomatik

11 Februari 2022

FKUI-RSCM: Covid-19 Omicron Berhubungan dengan Psikosomatik

FKUI-RSCM mengatakan pandemi Covid-19 varian Omicron berhubungan dengan psikosomatik. Gangguan itu dapat terjadi pada yang terinfeksi dan yang tidak.

Baca Selengkapnya

Menteri Trenggono Hibahkan Alat Kesehatan Mata ke RSCM

25 Agustus 2021

Menteri Trenggono Hibahkan Alat Kesehatan Mata ke RSCM

Alasan Menteri KKP Trenggono memberikan bantuan alat kesehatan mata untuk mendorong RSCM Kirana sebagai pusat pendidikan dokter spesialis mata terbaik di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Puan Maharani Minta Polri Tindak Tegas Mafia Obat Covid-19

1 Agustus 2021

Puan Maharani Minta Polri Tindak Tegas Mafia Obat Covid-19

Puan Maharani mengutuk praktik mafia obat, terlebih untuk obat terapi Covid-19. Meminta mereka ditindak tegas.

Baca Selengkapnya