Bikin Kota Ramah HAM, Komnas HAM Gelar Konferensi Nasional  

Reporter

Rabu, 4 November 2015 16:15 WIB

Proses pembangunan musala pasca amuk massa di Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua, 10 Agustus 2015. Aktivitas warga di Tolikara sudah berjalan normal. Pembangunan pengganti rumah kios dan musala yang terbakar saat amuk massa pada Jumat, 17 Juli 2015 sudah hampir rampung. Derwes Jigwa

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) bersama International NGO Forum (INFID), Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM), serta Kementerian Hukum dan HAM akan menyelenggarakan Konferensi Nasional Kota Ramah HAM (Human Rights City) di Jakarta pada 25-26 November mendatang. Konferensi ini akan dihadiri kepala daerah, bupati, dan wali kota sebagai ajang pertemuan dan tukar pikiran untuk menciptakan kota ramah HAM.

Menurut Komisioner Komnas HAM Muhammad Nurkhoiron, kegiatan ini adalah bentuk kampanye implementasi HAM yang sudah menjadi komitmen global dalam menciptakan Human Rights City. "Implementasi HAM perlu didorong bukan hanya dari kewenangan pemerintah pusat, tapi perlu ada inisiatif dari pemerintah lokal yang proaktif mengimplementasikannya," kata Nurkhoiron di kantor Komnas HAM Jakarta, Rabu, 4 November 2015.

Keberadaan otonomi daerah memberikan kekuasaan otonom agar setiap daerah berinisiatif mengambil kebijakan baru yang berdampak langsung kepada publik. "Peran dan komitmen pemerintah daerah, wali kota, bupati, sangat penting untuk menegakkan prinsip dan norma HAM," ujarnya. (Lihat video Batasi Kebebasan, Komnas HAM Minta Polri Tarik Edaran Kebencian)

Berdasarkan data laporan pengaduan ke Komnas HAM, pemerintah daerah menempati posisi ketiga sebagai pihak yang dilaporkan atas kasus pelanggaran HAM. "Kami berkepentingan untuk mendorong pemimpin daerah memiliki komitmen ini," tuturnya.

Deputi Sumber Daya HAM ELSAM Zainal Abidin berharap konferensi ini dapat dijadikan ajang sharing knowledge pemerintah daerah yang telah sukses berkomitmen menjaga kota ramah HAM. Sejauh ini daerah percontohan untuk kota ramah hak asasi manusia adalah Palu dan Wonosobo.

"Agar kota-kota yang punya problem HAM punya jalan keluar dalam menghadapi konflik. Akan ada ahli juga untuk mengatasi masalah perkotaan, seperti cara membangun infrastruktur yang ramah HAM," ucapnya.

Konferensi ini juga bermanfaat dalam mengatasi persoalan untuk menghilangkan batasan minoritas dan mayoritas. Ia juga berharap konferensi ini menjadi alternatif dalam mengatasi problem HAM yang selalu bermuara ke pemerintah pusat.

"Seperti kasus Tolikara dan Singkil. Kalau mampu diselesaikan tingkat lokal, tentu berimplikasi persoalan akan cepat selesai. Selama ini persoalan bermuara ke pusat dan tidak selesai," katanya.

ARKHELAUS WISNU



Berita terkait

Pemerintah Merasa Toleransi dan Kebebasan Beragama di Indonesia Berjalan Baik

1 hari lalu

Pemerintah Merasa Toleransi dan Kebebasan Beragama di Indonesia Berjalan Baik

Kemenkumham mengklaim Indonesia telah menerapkan toleransi dan kebebasan beragama dengan baik.

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

14 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Israel Diduga Menghalang-halangi Investigasi Pelanggaran HAM dalam Serangan 7 Oktober

19 hari lalu

Israel Diduga Menghalang-halangi Investigasi Pelanggaran HAM dalam Serangan 7 Oktober

Komisi penyelidikan independen terhadap pelanggaran HAM di Israel dan Palestina menuding Israel menghalangi penyelidikan terhadap serangan 7 Oktober oleh Hamas.

Baca Selengkapnya

MK Serukan Dukungan untuk Palestina di Forum Dunia

46 hari lalu

MK Serukan Dukungan untuk Palestina di Forum Dunia

MK RI menyerukan dukungan untuk Palestina dalam forum pertemuan Biro World Conference on Constitutional Justice atau WCCJ ke-21 di Venice, Italia.

Baca Selengkapnya

Anggota Komite HAM PBB Tanya soal Dugaan Intervensi Jokowi di Pilpres 2024: Apakah Sudah Diinvestigasi?

51 hari lalu

Anggota Komite HAM PBB Tanya soal Dugaan Intervensi Jokowi di Pilpres 2024: Apakah Sudah Diinvestigasi?

Anggota Komite HAM PBB Bacre Waly Ndiaye mempertanyakan dugaan intervensi Jokowi di Pilpres 2024 dalam sidang di Jenewa, Swiss.

Baca Selengkapnya

KontraS Kritik Respons Pemerintah Soal Pemilu dan HAM di ICCPR Jenewa

52 hari lalu

KontraS Kritik Respons Pemerintah Soal Pemilu dan HAM di ICCPR Jenewa

KontraS menyayangkan respons delegasi Indonesia terhadap berbagai kritik dan pertanyaan dari ICCPR.

Baca Selengkapnya

International Women's Day, Perempuan Indonesia Bicara Carut-Marut Rezim Jokowi: Tuntut Penegakan Demokrasi

57 hari lalu

International Women's Day, Perempuan Indonesia Bicara Carut-Marut Rezim Jokowi: Tuntut Penegakan Demokrasi

Aliansi Perempuan Indonesia menuntut penegakan demokrasi dan supremasi hukum

Baca Selengkapnya

Kini Siap Kerja Sama, Mengapa AS Dulu Mencekal Prabowo?

59 hari lalu

Kini Siap Kerja Sama, Mengapa AS Dulu Mencekal Prabowo?

Prabowo Subianto punya hubungan kurang harmonis dengan Amerika Serikat (AS). Dia pernah masuk dalam daftar hitam selama 20 tahun.

Baca Selengkapnya

Andri Alapas Terpilih sebagai Direktur LBH Pekanbaru 2024-2028, Ketua YLBHI: Persoalan Demokrasi Tantangan ke Depan

29 Februari 2024

Andri Alapas Terpilih sebagai Direktur LBH Pekanbaru 2024-2028, Ketua YLBHI: Persoalan Demokrasi Tantangan ke Depan

Andri Alapas terpilih sebagai Direktur LBH Pekanbaru Periode 2024-2028 pada Kamis, 29 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Sederet Intimidasi terhadap Mereka yang Gaungkan Pemakzulan Jokowi

25 Februari 2024

Sederet Intimidasi terhadap Mereka yang Gaungkan Pemakzulan Jokowi

Bagaimana intimidasi dan kekerasan terjadi kepada para pihak yang menggaungkan pemakzulan presiden.

Baca Selengkapnya