EKSKLUSIF: Suap Obat, Bos Rumah Sakit Blak-blakan Terima Duit  

Reporter

Rabu, 4 November 2015 06:56 WIB

Rumah Sakit MMC di Rasuna Said, Jakarta. TEMPO/M Iqbal Ichsan

TEMPO.CO - Jakarta: Direktur Rumah Sakit Metropolitan Medical Center (MMC) Adib A. Yahya, serta Direktur Utama PT Kosala Agung Metropolitan, Robby Tandiari yang juga pemilik MMC, membenarkan aliran uang dari perusahaan PT Interbat ke rumah sakit.

Sesuai temuan Tim Investigasi Majalah Tempo, rumah sakit yang beralamat di Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, ini menerima uang dari Interbat dengan total Rp 318 juta selama periode 2013-2014.

Dari Interbat, uang tersebut ditransfer ke nomor rekening PT Kosala Agung Metropolitan. Interbat tercatat empat kali mentransfer uang ke MMC. Di dalam catatan keuangan Interbat yang diperoleh Tempo, uang tersebut digunakan untuk berbagai kepentingan rumah sakit, di antaranya digunakan untuk membayar farkon.

SIMAK:
Eksklusif, Heboh Suap Dokter: Ditawari Naik Haji hingga PSK
Digertak Yusril Soal Sampah, Begini Reaksi Kubu Ahok

Sesuai temuan media ini, pemberian uang tersebut diduga bagian dari kongkalikong antara perusahaan farmasi dan rumah sakit, dalam hal ini, Interbat memberi uang ke MMC. Lantas timbal baliknya, pasien rumah sakit MMC akan menerima resep obat produksi Interbat.

Padahal bisa saja obat tersebut tidak dibutuhkan oleh pasien ataupun harganya yang kelewat mahal dibandingkan obat generik yang kualitasnya sama. (Baca: Diduga Suap Ribuan Dokter, Begini Jawaban Interbat)

Oktober lalu, Tim Investigasi Tempo menemui Adib A. Yahya dan Robby Tandiari di RS MMC. Keduanya mengakui jika rumah sakit menerima uang dari Interbat. Bahkan, pemberian uang tersebut dituangkan dalam bentuk kerja sama. Berikut penjelasan lengkap keduanya mengenai dugaan kongkalikong antara RS MMC dan Interbat terkait peresepan obat:

Apa betul RS MMC menerima uang dari Interbat terkait dengan peresepan obat? *
Jadi begini, kami butuh obat, kami minta kepada pabrik obat menyediakan. Nah, bukan dia memaksa. Kami yang memerlukan obat sesuai dengan kebutuhan dokter, setelah itu dimasukkan ke dalam buku formularium. Setelah ketemu obatnya, baru kami cari perusahaan farmasinya. Kami tidak pernah menerima uang dari menyusun obat.

Tapi MMC tetap menerima uang dari Interbat?*Nah dalam bentuk kerja samanya, kami belanja obat, lalu kami tawar-menawar diskon. Diskon itulah yang dikirimkan ke rumah sakit. Jadi, itu uang kami yang dikirimkan PT Interbat ke kami, bukan Interbat memberi uang.

Apa semua perusahaan farmasi bekerja sama dengan RS MMC dengan cara seperti itu?*Tidak semua. Yang kami butuhkan saja sesuai dengan formularium itu. Kami cari pabrik yang bagus mutunya, kontinuitasnya, efesien, berkualitas.

Kenapa Interbat mengirim sebagai uang muka jika betul itu milik rumah sakit?*Itu bentuk kerja sama dan uang itu kami gunakan untuk kepentingan pasien dan pengembangan.


Selanjutnya: apa kerja sama seperti itu boleh?



Apa kerja sama seperti ini dibolehkan?
*Boleh. Tidak masalah itu. Kami akan penuhi, akan bayar lagi. Itu uang kami juga, cuma tidak kecil-kecil.

Jadi uang yang ditransfer Interbat ke rekening rumah sakit tersebut merupakan diskon?*Iya, diskon. Jadi uang kami sendiri. Jadi, tidak pernah ada uang dari pabrik itu ke kami.

Apa betul setelah menerima uang dari Interbat, RS MMC harus meresepkan obat-obat Interbat dalam jangka waktu tertentu?*Enggak ada itu. Uang kami, kami bayarkan, lalu dapat diskon atau nanti dalam satu tahun kami akan bayar sekian. Nah, diskonnya tolong utuh untuk kepentingan pasien. Jadi, tidak ada satu persen pun uang Interbat ke kami, kecuali kami minta ketika ada ulang tahun, kegiatan simposium, dan seminar.

Memang dibolehkan diskon seperti itu?*Boleh, selama tidak ada ikatan apa-apa.

Apa betul kerja sama dengan Interbat ini diikat dengan perjanjian?*Ada perjanjian, MoU dengan diskon 10 sampai 15 persen. Itu tidak mengikat dalam arti harus seperti itu. Misalnya, dalam satu tahun, kami akan beli barang Anda sekian, lalu kami dapat diskon segini. Ternyata dalam satu tahun belum terpenuhi, ya tidak apa-apa. Kami tutupi tahun berikutnya.

Sesuai data yang kami peroleh, ada dokter yang bekerja di RS MMC ikut menerima uang dari Interbat?*Kalau ada dokter yang kasarnya kena sogok atau apa, saya kira itu pribadi, tidak bisa dihindari 100 persen. Yang kami bisa adalah mencoba supaya jangan sampai terus-terusan begitu.

Dalam catatan keuangan Interbat, ada dokter RS MMC yang menerima uang ratusan juta dari Interbat.*Sudah diatur oleh Menteri Kesehatan, itu yang tidak boleh. Tindakan preventif kami justru supaya dokter itu tidak didekati, ya sudah kami bekerja sama.

Karena kerja sama tersebut sehingga uangnya dikirim Interbat ke rekening pemilik RS MMC?*Ya. Pelaporannya kan jelas, kami tidak menerima cek, kami hanya menerima uang cash meski masuk ke rekening. Nanti akhir tahun diaudit.

TIM INVESTIGASI



Advertising
Advertising

Berita terkait

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

17 jam lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

7 hari lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

7 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

7 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Kisah Kardinah, Adik RA Kartini yang Berjasa namun Dipersekusi di Tegal

12 hari lalu

Kisah Kardinah, Adik RA Kartini yang Berjasa namun Dipersekusi di Tegal

Meski dari kalangan bangsawan, keluarga Kartini ini kerap membantu masyarakat. Namun adik Kartini dipersekusi dan darak keliling kota hingga trauma.

Baca Selengkapnya

8 Amal Jariyah Sadio Mane untuk Desanya di Senegal, Dirikan Masjid hingga Bagi Makan Gratis Saat Ramadan

25 hari lalu

8 Amal Jariyah Sadio Mane untuk Desanya di Senegal, Dirikan Masjid hingga Bagi Makan Gratis Saat Ramadan

Sadio Mane bintang Al Nassr dikenal kedermawanannya untuk kampung halamannya, Bambali, Senegal. Berikut 8 amal jariyah Mane untuk kampungnya.

Baca Selengkapnya

Blokade Mulai Dibuka, Tiga Truk Bantuan Tiba di Rumah Sakit di Utara Gaza

27 hari lalu

Blokade Mulai Dibuka, Tiga Truk Bantuan Tiba di Rumah Sakit di Utara Gaza

Sebanyak tiga truk bantuan berisi bahan bakar, obat-obatan, dan pasokan medis pada Sabtu memasuki Gaza utara yang sebelumnya menghadapi blokade Israel

Baca Selengkapnya

Tentara Israel Masih Menggempur Seluruh Wilayah Gaza

35 hari lalu

Tentara Israel Masih Menggempur Seluruh Wilayah Gaza

Tentara Israel masih melancarkan serangan ke sejumlah wilayah di Gaza. Korban jiwa pun terus berjatuhan.

Baca Selengkapnya

Dokter Masih Mogok, Rumah Sakit Besar di Korea Selatan Tutup Bangsal

36 hari lalu

Dokter Masih Mogok, Rumah Sakit Besar di Korea Selatan Tutup Bangsal

Korea Selatan menutup bangsal rumah sakit besar karena tak ada dokter.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung Aspen Medical Bangun Rumah Sakit Internasional

39 hari lalu

Bamsoet Dukung Aspen Medical Bangun Rumah Sakit Internasional

Pembangun awal di Depok dan berlanjut ke Cikarang, Karawang, hingga Makassar.

Baca Selengkapnya