Istana Sebut Ada Pembunuhan Karakter Jokowi  

Reporter

Selasa, 3 November 2015 09:46 WIB

Presiden Jokowi, didampingi Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani dan Menteri Kesehatan, Nila Moeloek membagikan Kartu Indonesia Sehat kepada warga Suku Anak Dalam di Sarolangun, Jambi, Jumat, 30 Oktober 2015. ANTARA/Wahdi Septiawan

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyatakan Istana tak akan melapor ke polisi soal foto pertemuan Presiden Joko Widodo bersama sebagian penduduk suku Anak Dalam saat ke Jambi, Jumat, 30 Oktober 2015. Foto itu jadi perbincangan di dunia maya dan dianggap sebagai setting-an.

"Kami tak akan melapor ke polisi, tapi tentunya kami juga melihat, mencatat, bahwa yang seperti ini mudah-mudahan tidak akan terjadi di kemudian hari," kata Pramono Anung setelah menghadiri sidang kabinet di kantor Presiden di Jakarta, Senin, 2 November 2015.

Menurut Pramono Anung, Presiden Jokowi secara sungguh-sungguh ingin mengangkat persoalan suku Anak Dalam tanpa berprasangka apa-apa. Meski begitu, Pramono menilai ada pihak yang justru melakukan semacam pembunuhan karakter (character assassination).

"Yang beredar di media sosial cukup luas yang berkaitan dengan kunjungan Presiden ke suku Anak Dalam, yang seakan-akan ada rekayasa dalam foto. Perlu kami tegaskan bahwa tidak ada sama sekali yang dilakukan oleh Presiden seperti yang dituduhkan," ujarnya.

Pramono mengungkapkan memang ada satu orang yang sama, yaitu Husni Thamrin (memakai batik), yang bertindak sebagai penerjemah saat berbicara dengan penduduk suku Anak Dalam yang ada di dua tempat.

Sekretaris Kabinet juga mengungkapkan jarak antara lokasi Presiden mengunjungi suku Anak Dalam, di mana mereka turun gunung atau keluar dari hutan, dan lokasi tempat penampungan itu kurang-lebih sekitar 600-800 meter.

"Dengan demikian, apa yang dikembangkan di media sosial ini sudah di luar etik. Sama sekali tidak ada rekayasa foto atau apa pun, dan itu bukan karakter Presiden kita," tutur Pramono.

Pramono juga mengatakan, dalam setiap kunjungannya, Presiden selalu menegaskan jangan ada hal yang seakan-akan diperlihatkan baik. "Beberapa acara yang sudah disusun dan ternyata baru disiapkan satu-dua hari, begitu dilaporkan kepada Presiden, pasti akan dibatalkan," ucapnya.

Pramono mengatakan Presiden Jokowi akan mengunjungi tempat-tempat yang memang membutuhkan kebijakan dan keputusan darinya. Termasuk rumah singgah di Palembang, yang sama sekali bukan hal yang direkayasa. "Tempatnya memang di tempat kumuh, dan itulah yang menjadi hal yang mendapatkan perhatian Presiden selama ini," kata Pramono Anung.

REZA ADITYA | ANTARA





Baca juga:
Suap Dokter=40% Harga Obat: Ditawari Naik Haji hingga PSK
Terkuak, 40% dari Harga Obat Buat Menyuap Dokter


Advertising
Advertising

Berita terkait

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

14 menit lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

5 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

6 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

9 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

10 jam lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

10 jam lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

10 jam lalu

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

11 jam lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

13 jam lalu

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

Masa jabatan kepala desa akhirnya diperpanjang dari 6 tahun menjadi 8 tahun. Beleid gres itu tertuang dalam UU Desa yang diteken Jokowi.

Baca Selengkapnya