Perpu Kebakaran Hutan, Sawit Watch: Penegakannya Tak Imbang  

Reporter

Senin, 2 November 2015 05:24 WIB

TEMPO/Ishomuddin

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo kabarnya menyusun peraturan pemerintah pengganti undang-undang atau perpu untuk mengatasi asap kebakaran hutan. Salah satu isinya adalah tidak lagi mengizinkan pembukaan lahan dan izin gambut di kawasan lindung gambut.

Aktivis dari lembaga non-pemerintahan, Sawit Watch, menerangkan bahwa perihal ini sudah menjadi fokus para pemerhati lingkungan. "Saat perpanjangan moratorium pada 2013, Sawit Watch sudah menggalang petisi. Untuk mempertahankan posisi moratorium ini, setidak-tidaknya tidak dicabut," kata Karlo Nainggolan dari Sawit Watch, Ahad, 1 November 2015.

Karlo mendesak pemerintah mencabut Peraturan Menteri Pertanian Tahun 2009 tentang Pedoman Pemanfaatan Lahan Gambut Untuk Budi Daya Kelapa Sawit. Tujuannya agar aturan tata kelola gambut di Indonesia terintegrasi. "Jika memutuskan tidak ada izin, sementara masih ada peluang, ini akan menjadi celah bagi ketidakteraturan hukum," ujar Karlo.

Selain itu, menurut Karlo, pemerintah juga harus merestorasi dan merehabilitasi lahan gambut, terutama pada area bekas terbakar, dengan melibatkan ahli yang independen. "Dalam kerangka ini, terlepas dari kepentingan perusahaan yang punya interest besar, ini bukan cerita baru, terutama dalam proses perumusan dan penyusunan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2014 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Gambut."

Karlo menilai penegakan hukum tetap menjadi isu yang genting sampai sekarang. "Para pelaku pembakar, terutama masyarakat, sudah menjadi target sejak lama. Jika tidak salah, sepanjang tahun 2014, ada sekitar 40 warga yang ditangkap," tutur Karlo.

Namun, menurut dia, berbeda dengan perusahaan yang membakar hutan. "Berapa yang sudah dihukum karena ini? Baik dengan memberikan denda untuk merestorasi areanya, kurungan, maupun denda dan ganti kerugian terhadap masyarakat yang menjadi korban?"

Sawit Watch tak menampik fakta bahwa masyarakat juga membakar lahan. Sebab, hal itu benar terjadi. Namun proses penegakan hukumlah yang tidak berimbang.

REZKI ALVIONITASARI



Berita terkait

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

3 jam lalu

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

9 jam lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

14 jam lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

16 jam lalu

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

16 jam lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

1 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

1 hari lalu

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

Presiden Jokowi menerima laporan hasil lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Vietnam beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

1 hari lalu

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

"Kami berteman dengan semua, semua partai kami anggap rumah ya," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

1 hari lalu

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

Jokowi memastikan pemerintah mendukung proses peralihan pemerintahan ke Prabowo-Gibran dapat berjalan baik dan lancar.

Baca Selengkapnya