Pembentukan Pansus Asap DPR Tertunda  

Reporter

Sabtu, 31 Oktober 2015 10:17 WIB

Ketua DPR Setya Novanto (kedua kiri) bersama para Wakil Ketua DPR yakni Agus Hermanto (kiri), Taufik Kurniawan (ketiga kiri), Fadli Zon (kedua kanan) dan Fahri Hamzah (kanan) mengenakan masker saat memimpin jalannya Rapat Paripurna DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, 30 Oktober 2015. Pemakaian masker tersebut sebagai bentuk solidaritas kepada korban asap. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Rencana pembentukan Panitia Khusus Kebakaran Lahan dan Hutan berakhir antiklimaks. Rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat, Jumat malam, 30 Oktober 2015, menolak pembentukan pansus tersebut karena belum mematuhi mekanisme tata acara persidangan. "Kami sepakati ditunda," kata Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan.

Pembentukan Pansus Kebakaran Lahan dan Hutan digulirkan anggota Dewan untuk merespons sikap pemerintah dalam mengatasi musibah asap akibat kebakaran hutan dan lahan. Saat diajukan dalam rapat paripurna, usulan itu didukung 171 anggota DPR dari sembilan fraksi. Hanya Fraksi Partai NasDem yang menolak pembentukan pansus ini. "Itu sudah melampaui syarat minimum," ucap inisiator pansus itu, Viva Yoga Mauladi.

Usul pembentukan pansus ini terpaksa dibatalkan setelah Wakil Ketua Fraksi NasDem Jhonny G. Plate mengingatkan peserta sidang paripurna mengenai tata tertib pansus. "Tata tertib DPR mengharuskan adanya usulan dari anggota kepada pimpinan. Dan pimpinan harus menyerahkan dokumen usul itu kepada anggota. Dokumen ini yang belum ada," ucap Jhonny.

Adapun Viva Yoga menjelaskan, mekanisme Pansus Kebakaran Lahan dan Hutan diharapkan dapat mendorong kerja pemerintah dalam menanggulangi dampak asap yang dirasakan sekitar 47 juta penduduk di Sumatera dan Kalimantan. Kebakaran yang telah melumat sekitar 3,7 juta hektare hutan itu juga telah mengganggu kesehatan dan pendidikan. "Asap juga telah merenggut nasib anak bangsa serta merusak ekosistem dan perekonomian rakyat," ujarnya.

Jadi, tutur Viva Yoga, pertanggungjawaban bencana tersebut tak bisa dilepaskan dari pemilik konsesi lahan. "Undang-undang mengharuskan mereka mengatasi kebakaran di area kawasannya," katanya.

RIKY FERDIANTO




Berita terkait

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

1 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

1 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

1 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

2 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

2 hari lalu

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

Penarikan iuran yang akan dimasukkan dalam komponen perhitungan harga tiket pesawat itu dinilainya berpotensi melanggar Undang-Undang (UU).

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

2 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

2 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

2 hari lalu

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

DPR Arizona lewat pemungutan suara memutuskan mencabut undang-undang larangan aborsi 1864, yang dianggap benar-benar total melarang aborsi.

Baca Selengkapnya

MK Tekankan Perlunya Penyempurnaan UU Pemilu, Ini Reaksi DPR

2 hari lalu

MK Tekankan Perlunya Penyempurnaan UU Pemilu, Ini Reaksi DPR

MK menyatakan terdapat beberapa kelemahan dalam UU Pemilu, Peraturan KPU, dan Peraturan Bawaslu.

Baca Selengkapnya

Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

3 hari lalu

Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

Bambang Haryadi, mengungkapkan upaya Komisi VII dalam mengatasi tantangan produksi pupuk di Indonesia.

Baca Selengkapnya