Kemarau, Warga Sumba Terpaksa Makan Ubi Beracun

Reporter

Selasa, 27 Oktober 2015 14:54 WIB

Suasana sungai yang mengering saat musim kemarau di kawasan Kupang, 5 September 2015. Bencana kekeringan kini meluas mencapai 315 dari total 3.248 desa di NTT pada akhir Agustus lalu. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Sumba - Bencana kekeringan berkepanjangan yang melanda wilayah Nusa Tenggara Timur membuat sejumlah warga Desa Laipandak, Kecamatan Wulawaijelu, Sumba Timur, harus masuk hutan mencari ubi beracun atau iwi untuk santapan.

Makan ubi beracun terpaksa ditempuh warga karena gagal panen akibat kemarau panjang. "Hampir sebulan kami masuk hutan untuk cari ubi iwi," kata warga setempat, Kristina Pamilar Amah, di rumahnya, Selasa, 27 Oktober 2015.

BACA: Pangeran Arab Kepergok Bawa 2 Ton Narkoba di Pesawatnya

Untuk mendapatkan ubi iwi, warga terpaksa mengarungi perjalanan berjam-jam dengan topografi perbukitan sehingga harus naik dan turun tebing terjal demi mendapatkan makanan alternatif itu.

Kristina mengaku mencari ubi iwi karena stok makanan sudah tidak tersedia lagi. "Mau bagaimana lagi. Bukan hanya saya saja, banyak orang yang mencari ubi itu untuk dimakan sehari-hari," katanya.

Iwi yang didapat warga tidak bisa langsung dimakan karena mengandung racun berbahaya, sehingga warga harus menghilangkan zat racun itu. Waktu yang dibutuhkan hingga bisa dikonsumsi sekitar satu pekan. "Jika salah olah, pasti keracunan," katanya.

BACA: Mega: SBY Berjanji Hari Pancasila Jadi Libur Nasional, Mana?

Penjabat Bupati Sumba Timur, John Hawula, membenarkan adanya laporan rawan pangan dari warga yang telah diterima pemerintah setempat. Namun, pihaknya masih mengidentifikasi lokasi-lokasi tersebut. "Bantuan darurat akan dilakukan setelah identifikasi."

Gubernur NTT Frans Lebu Raya membantah warga yang makan iwi karena kelaparan. Menurut dia, iwi merupakan salah satu pangan lokal yang sering dimanfaatkan warga saat musim kemarau seperti saat ini. "Ubi iwi merupakan pangan lokal," ucapnya.

YOHANES SEO

BACA JUGA

Arzetti dan Dandim Sidoarjo Digerebek di Hotel, Ini Kata TNI AD
Arzetti Bilbina, Dandim Sidoarjo, dan Awal Pertemuan Itu

Berita terkait

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

6 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Jakarta Diprediksi Kemarau Mulai Akhir April Ini, Bagaimana Daerah Lain?

7 hari lalu

Jakarta Diprediksi Kemarau Mulai Akhir April Ini, Bagaimana Daerah Lain?

Sebagian daerah di Pulau Jawa diprediksi akan mulai mengalami musim kemarau pada akhir April 2024

Baca Selengkapnya

Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

7 hari lalu

Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

Selain soal sesar gempa di sekitar IKN dan syarat TOEFL untuk pelamar kerja di PT KAI, ada pula prediksi ketibaan musim kemarau di Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

7 hari lalu

Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

Sebagian besar Jawa Barat baru akan memasuki kemarau pada pertengahan 2024. Durasi di beberapa wilayah lebih panjang.

Baca Selengkapnya

BMKG Perkirakan Musim Kemarau 2024 di Wilayah Bandung Raya Mulai Juni

9 hari lalu

BMKG Perkirakan Musim Kemarau 2024 di Wilayah Bandung Raya Mulai Juni

Saat ini sebagian wilayah Jawa Barat memasuki masa pancaroba atau peralihan dari musim hujan ke kemarau.

Baca Selengkapnya

BMKG Prediksi Musim Kemarau Dimulai pada April

36 hari lalu

BMKG Prediksi Musim Kemarau Dimulai pada April

Pantura bakal menjadi daerah pertama di Jawa yang memulai musim kemarau pada April mendatang.

Baca Selengkapnya

Waspada Dampak Penguapan Air Selama Kemarau, Diperkirakan Berlangsung di Jakarta dan Banten pada Juni-Agustus 2024

36 hari lalu

Waspada Dampak Penguapan Air Selama Kemarau, Diperkirakan Berlangsung di Jakarta dan Banten pada Juni-Agustus 2024

Fenomena penguapan air dari tanah akan menggerus sumber daya air di masyarakat. Rawan terjadi saat kemarau.

Baca Selengkapnya

Jakarta dan Banten Masuki Puncak Kemarau pada Agustus 2024, Mundur Akibat Gejolak Iklim

36 hari lalu

Jakarta dan Banten Masuki Puncak Kemarau pada Agustus 2024, Mundur Akibat Gejolak Iklim

Jakarta dan Banten diperkirakan memasuki musim kemarau mulai Juni mendatang, dan puncaknya pada Agustus. Sedikit mundur karena anomali iklim.

Baca Selengkapnya

Kapan Musim Kemarau 2024 Tiba? Ini Penjelasan BMKG

44 hari lalu

Kapan Musim Kemarau 2024 Tiba? Ini Penjelasan BMKG

Awal kemarau di Indonesia diperkirakan tidak akan serentak di seluruh wilayah. Kemarau di beberapa daerah mundur dibanding jadwal biasanya.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN: Hujan Akan Berakhir Februari, Maret Pancaroba, Juni Kemarau

23 Februari 2024

Peneliti BRIN: Hujan Akan Berakhir Februari, Maret Pancaroba, Juni Kemarau

Peneliti BRIN memprediksi hujan akan berlangsung sampai akhir Februari, Maret mulai pancaroba, Juni masuk kemarau.

Baca Selengkapnya