Arist Merdeka Soal Hotma: Pengacara Nyalah-nyalahi Orang  

Reporter

Selasa, 27 Oktober 2015 11:33 WIB

Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait (tengah) bersama Anggota Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak Denpasar, Siti Sapurah (kanan) hadir saat sidang putusan praperadilan kasus kekerasan dan pembunuhan Engeline di Pengadilan Negeri Denpasar, Bali, 29 Juli 2015. Hakim memutuskan menolak gugatan tersangka pembunuhan Engeline, Margriet Ch Megawe, terhadap Polda Bali. TEMPO/Johannes P. Christo

TEMPO.CO, Denpasar - Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait mendatangi Pengadilan Negeri Denpasar untuk menghadiri sidang lanjutan terdakwa kasus pembunuhan Engeline, Selasa, 27 Oktober 2015.

"Tujuan saya tetap komitmen mengawal kasus ini. Melihat prosesnya berkeadilan bagi korban atau tidak," kata Arist saat tiba di Pengadilan Negeri Denpasar.

Dalam kesempatan tersebut, di hadapan sejumlah awak media, Arist juga menanggapi tudingan kuasa hukum terdakwa Margriet, Hotma Sitompul, yang sempat ditujukan kepadanya saat sidang perdana, Kamis, 22 Oktober 2015. "Saya prihatin lawyer eksepsinya tidak sesuai dengan dakwaan yang ada. Jadi saya kira 80 persen nyalah-nyalahin orang. Sebagai pengacara, tidak boleh begitu," ujarnya.

Pada sidang sebelumnya, Hotma menuding Arist memunculkan isu perebutan warisan milik Engeline sebagai motif dari pembunuhan bocah kelas II Sekolah Dasar Negeri 12 Sanur itu. Bahkan Hotma menganggap hal itu diembuskan sejak sebelum jenazah Engeline ditemukan.

Arist menuturkan apa yang disampaikan Hotma Sitompul saat menyampaikan tanggapan dakwaan jaksa penuntut umum waktu itu sangat tidak sesuai. "Sangat tidak tepat. Dia mempersalahkan orang yang tidak ada faktanya. Saya kira itu kegagalan pengacara Margriet untuk memberi jawaban hukum terhadap kliennya karena eksepsinya itu tidak menjawab dakwaan yang disampaikan jaksa," tuturnya.

Menurut Arist, apa yang dia lakukan selama ini untuk mengawal kasus pembunuhan bocah 8 tahun, Engeline, adalah tugas Komnas Perlindungan Anak. "Kok, Komnas PA dipersalahkan seperti itu? Komnas itu tugasnya membela kepentingan anak-anak. Kalau dikatakan mengintervensi kekuatan, apa kami bisa mengintervensi?" ucapnya.

BRAM SETIAWAN



Baca juga:
Deal Microsoft : Kenapa Jokowi Bisa Ulang Kesalahan SBY?
Wawancara Jokowi: Terungkap, Ini Pukulan Terberat Presiden


Advertising
Advertising

Berita terkait

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

1 hari lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

1 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

2 hari lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

2 hari lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

2 hari lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

2 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

2 hari lalu

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

3 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

Seorang suami memutilasi istrinya. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.

Baca Selengkapnya