Kebakaran Gunung Lawu Intai Permukiman Warga  

Reporter

Senin, 26 Oktober 2015 22:19 WIB

Sisa asap usai dipadamkan menyisakan api dari dalam tanah gambut di kawasan hutan Gunung Lawu, Cemoro Sewu, Jawa Timur, 26 Oktober 2015. Bram Selo Agung/Tempo

TEMPO.CO, Magetan - Petugas gabungan dari Perum Perhutani, tim search and rescue, Pemerintah Kabupaten Magetan, dan masyarakat terus bekerja keras memadamkan api yang membakar hutan di Lereng Gunung Lawu wilayah Cemoro Sewu, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Senin, 26 Oktober 2015. Mereka menyemprotkan air dari mobil tangki dan memukul-mukulkan ranting pohon ke bara api.

"Api di semak-semak belum padam benar dan bisa menyala kembali saat ada angin," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Magetan, Agung Lewis.

Menurut dia, kobaran api sempat mengancam permukiman warga yang berjarak sekitar 100 meter dari titik kebakaran. Bahkan asap yang ditimbulkan menyelimuti jalan raya penghubung Jawa Tengah dengan Jawa Timur. "Api dan asapnya masih mengkhawatirkan," ucap Lewis.

Administrator Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Lawu dan sekitarnya, Nanang Sugiharto, belum bisa memprediksi kapan kebakaran dapat teratasi. Hal itu karena kondisi cuaca panas dan berangin, sehingga potensi meluasnya kebakaran masih tinggi. Karena itu, petugas gabungan berupaya membasahi titik api yang berdekatan dengan permukiman.

Titik api di dekat permukiman dan jalan raya di sekitar Cemoro Sewu, ujar dia, menjadi fokus pemadaman saat ini. Sebab, dari sejumlah titik yang sebelumnya terbakar di pos III, IV, dan V sejak 18 Oktober 2015, hanya tersisa di pos I. "Yang di atas sudah padam," tutur Nanang saat ditemui di sekitar pos I Cemoro Sewu.

Disinggung tentang luasan lahan hutan yang terbakar sejak sepekan lalu, Nanang mengaku belum melakukan penghitungan. Hal ini karena sibuk memadamkan api. "Untuk kerugian juga belum diketahui. Yang jelas, hanya alang-alang yang terbakar," katanya.

Selain memadamkan api, ucap dia, sebelumnya petugas gabungan fokus melakukan evakuasi para pendaki, termasuk tujuh koran tewas dan dua lain yang mengalami luka bakar. Para korban tewas terdiri atas 4 warga Kabupaten Ngawi, 2 warga Jakarta, dan 1 warga Kota Blitar. Adapun dua korban luka adalah warga Ngawi. Keduanya masih dirawat masing-masing di Rumah Sakit Umum Daerah dr Moewardi, Solo, dan RSUD dr Soetomo, Surabaya.

NOFIKA DIAN NUGROHO




Berita terkait

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

4 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

13 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

38 hari lalu

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

Dari data BNPB, kasus kebakaran hutan dan lahan mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

41 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

42 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

42 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

43 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

Regulasi dinilai penting karena akan mempengaruhi perumusan program dan anggaran penanganan kebakaran.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

43 hari lalu

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

Saat banyak wilayah di Indonesia masih dilanda bencana banjir, pemerintah pusat telah menggelar rapat koordinasi khusus kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

47 hari lalu

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

Rekor bulan terpanas kesembilan berturut-turut sejak Juli lalu. Pertengahan tahun ini diprediksi La Nina akan hadir. Suhu udara langsung mendingin?

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

55 hari lalu

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya