Empat Orang Tewas, Pembuat Petasan Ini Terancam Hukuman Mati  

Reporter

Senin, 26 Oktober 2015 22:18 WIB

Sebuah petasan diletupkan oleh warga saat memeriahklan malam takbiran untuk menyambut datangnya Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriyah, di Kawasan Tanah Abang, Jakarta, 16 Juli 2015. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Malang - Polisi mengumpulkan dan menyita bahan kimia serta bubuk mesiu siap ledak seberat sekitar 5 kilogram dari rumah milik Nawardi Bumiayu, Kota Malang, Jawa Timur. Bahan-bahan itu dipindahkan dengan hati-hati oleh tim penjinak bahan peledak Detasemen Ampeldento Brigade Mobil Kepolisian Daerah Jawa Timur.

"Pemindahan bahan peledak sesuai dengan prosedur, harus berhati-hati," kata Kepala Kepolisian Resor Malang Kota Ajun Komisaris Besar Singgamata, Senin, 26 Oktober 2015. Petugas yang memindahkan menggunakan pakaian khusus untuk perlindungan diri.

Petugas dari tim identifikasi Kepolisian Resor Malang Kota, Brimob Ampeldento Polda Jawa Timur, dan Laboratorium Forensik Cabang Surabaya melakukan olah tempat kejadian perkara. Saat memeriksa lokasi bekas ledakan yang menewaskan empat orang--satu di antaranya bayi—itulah, mereka menemukan sejumlah bahan peledak.

Saat ledakan pada Minggu kemarin, ucap Singgamata, diduga tengah ada aktivitas perakitan petasan di rumah itu. Mereka diduga tengah meracik aneka jenis bahan kimia menjadi bahan peledak. Polisi tengah melacak keberadaan Nawardi, 37 tahun, yang diduga sebagai pemilik bahan peledak tersebut. “Orang yang terkait dengan bahan peledak, menghilang. Sekarang sedang dilacak di lapangan,” ucapnya.

Ledakan, ujar dia, diduga karena gesekan atau panas. Kini polisi tengah memintai keterangan tujuh saksi. Setelah korban sembuh, tutur dia, pihaknya akan mampu mengungkap kasus tersebut. Barang siapa yang memiliki bahan peledak, kata Singgamata, akan dijerat Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1951. "Ancamannya hukuman mati," ucapnya.

Singgamata memastikan tak ada indikasi bahan peledak tersebut disalahgunakan untuk terorisme. Polisi juga tak menemukan ada indikasi jaringan terorisme dalam kepemilikan bahan peledak tersebut.

Ketua Rukun Warga 5 Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, Suprayitno, menuturkan warga tak mengetahui aktivitas pembuatan petasan di rumah Nawardi. Meski selama ini diketahui Nawardi kerap membuat petasan saat Lebaran. "Saat Lebaran, Nawardi membuat petasan untuk dipakai sendiri," ujarnya.

Selain menewaskan empat orang, ledakan itu menyebabkan tiga orang lain terluka dan kini sedang menjalani perawatan di rumah sakit. Ledakan juga meluluhlantakkan rumah Nawardi dan membuat atap rumah sejumlah tetangganya ambrol serta kaca pecah berantakan.

EKO WIDIANTO




Berita terkait

Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI

20 hari lalu

Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI

Strategi yang dilakukan ada di peningkatan pelayanan, mempertahankan kualitas produk, dan juga melakukan inovasi

Baca Selengkapnya

Ragam Kuliner Nikmat Asli Kota Malang

34 hari lalu

Ragam Kuliner Nikmat Asli Kota Malang

Apa saja makanan khas Kota Malang yang patut untuk dicoba?

Baca Selengkapnya

Kilas balik Pendirian Kota Malang yang dibentuk Pemerintah Hindia Belanda

35 hari lalu

Kilas balik Pendirian Kota Malang yang dibentuk Pemerintah Hindia Belanda

Seperti kebanyakan kota di Indonesia, Kota Malang mengalami pertumbuhan dan perkembangan setelah kedatangan pemerintah kolonial Belanda.

Baca Selengkapnya

Viral Kebakaran Gedung Serbaguna di Bekasi karena Bocah Main Petasan

46 hari lalu

Viral Kebakaran Gedung Serbaguna di Bekasi karena Bocah Main Petasan

Kebakaran melanda gedung serbaguna di perumahan Taman Narogong Indah, Rawalumbu, Kota Bekasi. Api diduga bersumber dari petasan

Baca Selengkapnya

Ledakan Bahan Petasan di Yogyakarta, Tim Gegana Dikerahkan Sterilisasi Lokasi Kejadian

56 hari lalu

Ledakan Bahan Petasan di Yogyakarta, Tim Gegana Dikerahkan Sterilisasi Lokasi Kejadian

Akibat ledakan dari bahan petasan di Bantul, Yogyakarta itu, empat orang mengalami luka bakar.

Baca Selengkapnya

Dua Rombongan Siswa Bertolak ke Istanbul dan New York Hari Ini

27 Februari 2024

Dua Rombongan Siswa Bertolak ke Istanbul dan New York Hari Ini

Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Malang, Jawa Timur, akan mengirim 18 siswa mengikuti Istanbul Youth Summit (IYS) 2024.

Baca Selengkapnya

Tiga TPS di Kota Malang Kekurangan Surat Suara Pilpres 2024

14 Februari 2024

Tiga TPS di Kota Malang Kekurangan Surat Suara Pilpres 2024

Sejumlah TPS di Kota Malang kekurangan surat suara untuk Pilpres 2024. Proses pemungutan suara pun dihentikan.

Baca Selengkapnya

Eksplorasi Pesona Alam dan Budaya, Ini 5 Desa Wisata Terbaik di Jawa Timur

1 Februari 2024

Eksplorasi Pesona Alam dan Budaya, Ini 5 Desa Wisata Terbaik di Jawa Timur

Jawa Timur memang jagonya dalam pengembangan desa wisata, berikut 5 desa wisata yang wajib Anda cantumkan dalam daftar perjalanan Anda.

Baca Selengkapnya

7 Tempat Wisata Di Malang yang Murah Meriah dan Seru untuk Dikunjungi

28 Agustus 2023

7 Tempat Wisata Di Malang yang Murah Meriah dan Seru untuk Dikunjungi

Berikut ini tempat wisata di Malang yang murah dan menarik untuk dikunjungi

Baca Selengkapnya

Kisah Awal Klub Sepak Bola Arema FC

12 Agustus 2023

Kisah Awal Klub Sepak Bola Arema FC

Tak terasa Arema sudah berusia 36 tahun sejak didirikan 11 Agustus 1987. Ini sejarah singkat Arema FC yang lahir untuk menyatukan arek-arek Malang

Baca Selengkapnya