Sultan Yogya Menolak Bertemu Warga Penolak Proyek Bandara  

Reporter

Senin, 26 Oktober 2015 19:56 WIB

Gubernur DIY sekaligus Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, pimpin jalannya Pisowanan Ageng untuk menyambut logo baru Daerah Istimewa Yogyakarta di Keraton Yogyakarta, 7 Maret 2015. Meski meriah, namun acara tersebut tak dapat dihadiri seluruh keluarga Sultan HB X. TEMPO/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X mengabaikan massa penolak pembangunan bandara Kulon Progo. Padahal, petani Kulonprogo yang tergabung dalam Wahana Tri Tunggal, penolak bandara yang berlokasi di di Kecamatan Temon, berharap bisa bertemu Sultan.

Peristiwa itu terjadi di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DIY, Senin 26 Oktober 2015 siang. Sultan datang ke gedung dewan untuk menghadiri sidang paripurna tentang nomenklatur DIY. Ia datang sekitar pukul 13.00 WIB dan langsung masuk ke ruang transit persidangan.

Sementara di waktu yang sama, sedikitnya 300 orang massa penolak bandara menggelar demonstrasi di halaman gedung dewan. Massa berkumpul di teras gedung sejak pukul 11.00 WIB. Selain orasi, mereka mengisi aksinya dengan membaca tahlil. Tahu ada rapat paripurna yang dihadiri pejabat pemerintah DIY, sekelompok perwakilan warga mendatangi lobi gedung. “Mumpung sudah di sini, lagi pula itu ada gubernur, siapa tahu mau menemui kami,” kata koordinator Wahana Tri Tunggal Martono.

Lobi gedung dewan berada di depan ruang transit persidangan. “Kami cuma ingin memperlihatkan ini,” kata Martono memperlihatkan segepok kertas dalam map. Map itu berisi dokumentasi pernyataan sikap warga terhadap pembangunan bandara dan salinan sertifikat tanah, letter c, kartu keluarga, dan kartu tanda penduduk milik warga penolak bandara.

Hampir pukul 14.00 WIB, sidang paripurna yang dijadwalkan dibuka pukul 13.00 WIB tak kunjung dimulai. Dari luar ruangan, melalui pintu kaca, terlihat Sultan sedang berbincang dengan beberapa orang. Sementara perwakilan massa tetap berada di depan ruangan menanti kepastian pejabat pemerintah yang berkenan menemui mereka. Perwakilan massa meninggalkan ruang lobi setelah Wakil Ketua DPRD DIY Rany Widiyati menemui mereka.

Kasus penolakan pembangunan bandara di Kulonprogo berlangsung sejak beberapa tahun lalu. Berkali-kali warga menggelar demonstrasi menyuarakan penolakannya, namun belum ada solusi pasti. “Tapi sampai sekarang juga belum pernah ditemui Sultan,” kata Martono.

Kasus itu kini memasuki babak baru setelah Mahkamah Agung mengabulkan kasasi Gubernur DIY tentang Izin Penetapan Lokasi pembangunan bandara di Kecamatan Temon, Kulonprogo.

Wakil Ketua DPRD DIY Dharma Setiawan mengatakan mengajak warga untuk bersama-sama mencari solusi atas kasus ini. Ajakan itu tak terbatas pada warga terdampak saja, tapi juga terbuka bagi kalangan masyarakat lainnya yang peduli terhadap kasus ini. “Asal peduli terhadap kasus ini ayo datang (menemui saya),” katanya.

ANANG ZAKARIA

Berita terkait

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

5 hari lalu

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

Sultan Hamengku Buwono X meminta agar Kulon Progo memilah investor agar tidak menimbulkan masalah baru seperti kawasan kumuh.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

6 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Kampung Arab Kini

7 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

10 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

10 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

13 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

Sultan Hamengku Buwono X dan Paku Alam X absen gelar open house selama empat tahun karena pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

21 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

25 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

39 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

Sultan Hamengku Buwono X mengaku heran karena kembali muncul kasus antraks di Sleman dan Gunungkidul Yogyakarta. Diduga karena ini.

Baca Selengkapnya

60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

45 hari lalu

60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

Penetapan Hari Jadi DI Yogyakarta merujuk rangkaian histori berdirinya Hadeging Nagari Dalem Kasultanan Mataram Ngayogyakarta Hadiningrat

Baca Selengkapnya