Wawancara Jokowi: Terungkap, Ini Pukulan Terberat Presiden  

Reporter

Senin, 26 Oktober 2015 16:11 WIB

Presiden Joko Widodo . REUTERS/Beawiharta

TEMPO.CO, Jakarta - Satu tahun pertama pemerintahan Presiden Joko Widodo diwarnai sejumlah kegaduhan. Dari perseteruan dengan partai pengusung dan oposisi hingga soal kebijakan pencabutan subsidi bahan bakar minyak. Berikut ini wawancara Tempo dengan Presiden Joko Widodo. Wawancara lebih lengkap bisa dibaca pada majalah Tempo edisi Senin ini.

Bagaimana penilaian Anda setelah setahun menjalankan pemerintahan?
Biasa saja. Tapi, sejak dulu di wali kota, gubernur, memang tahun awal yang tersulit, tapi sekaligus menjadi yang terpenting untuk menuju hal-hal berikutnya.

Masalah yang paling menyita waktu?
Perlambatan ekonomi global. Krisis Yunani, Federal Reserve menaikkan suku bunga, lalu ada depresiasi yuan di Cina. Pengaruh dari sana kemudian memperlambat pertumbuhan ekonomi kita.

Pengalihan subsidi BBM menjadi keputusan yang terberat?
Berat karena kenyamanan itu sudah dinikmati rakyat terlalu lama. Kemudian diputus. Tadinya tiap hari dibakar, dikonsumsi, (kemudian) menjadi hal yang produktif.

Mengapa menjadi yang terberat?
Tidak populer kan. Pasti banyak yang tidak senang. Ketidakpuasan yang terjadi sekarang, menurut saya, ada dua. Pertama, pengalihan subsidi BBM. Kedua, perlambatan ekonomi. Dan itu sudah kita hitung. Mumpung di awal, ya, risiko itu kita ambil.

Anda memilih mengambil risiko?
Kalau tidak, tidak ada ruang fiskal untuk bangun jalan, tol, jalur kereta api, pelabuhan. Enggak ada anggaran kita, APBN kita sudah kelihatan kok.

Dampaknya sudah sesuai dengan perkiraan?
Sudah dihitunglah. Tapi memang yang tidak kita hitung adalah masalah kurs, perlambatan ekonomi global.

Dalam bidang ekonomi, masih sesuai dengan prediksi Anda?
Ya. Pada triwulan ketiga atau keempat, pertumbuhan ekonomi akan merangkak naik.

Program listrik 35 ribu megawatt masih diragukan banyak pihak....
Itu bukan target, itu perhitungan kebutuhan dan memang harus. Tugas menteri itu menyelesaikan, mencarikan solusi untuk mencapai target. Tugas menteri jangan malah menurunkan target.

Baca juga:
Deal Microsoft : Kenapa Jokowi Bisa Ulang Kesalahan SBY?
Dewie Limpo Terjerat Suap: Inilah Sederet Fakta Mengejutkan

Bisa terealisasi?
Kita lihat akhir tahun. Kalau target saya 10-11 ribu terealisasi akhir tahun, berarti bisa. Kalau ndak, ya, kita harus lihat lagi, kita harus punya plan B, plan C, seperti apa.

Bagaimana realisasi poros maritim?
Ini kan rencana besar. Kita baru bangun pelabuhan besarnya dulu. Misalnya di Kuala Tanjung, Tanjung Priok, Tanjung Perak. Kalau pelabuhan besarnya sudah jadi, sekitar 3,5 tahun, barulah kita bicara kapalnya.

Kalau sudah ada kapal besarnya wira-wiri, itu yang saya bilang sebagai pendulumnya. Kemudian dari pelabuhan besar tadi, ke pelabuhan sedang, ke pelabuhan kecil ke semua pulau. Barulah manajemen distribusi logistik lebih baik. Transportasi laut dan harga barang akan lebih murah.

Harus menunggu tiga tahun?
Lho, ini pekerjaan besar.

Selanjutnya: Kenapa membiarkan “perbedaan” antarmenteri ?
<!--more-->
Anda sepertinya membiarkan “perbedaan” antarmenteri secara terbuka?
Tidak dibiarkan. Masak dibiarkan. Pertama, menteri itu harus menjalankan visi presiden. Kedua, tiap menteri kan punya karakter. Ada yang tidak banyak omong, suka keroncong, suka nge-rap, yang tiap hari nge-rap juga ada. Ada yang senang metal, ya, ndak apa-apa, itu kan karakter. Tapi, kalau sudah tidak menjalankan visi presiden, ada agenda sendiri, itu yang masalah. Dan kalau seperti itu, langsung saya copot.

Yang terjadi sekarang?
Masih terkendalilah.

Anda suka menegur para menteri?
Kalau sudah mengganggu, pasti saya tegur. Langsung maupun lewat telepon.

Apakah Anda puas atas pencapaian saat ini?
Semuanya masih dalam proses. Ibarat baru membuat rumah, baru gali fondasi. Batunya dipasang saja belum rampung, sudah ditanya gentingnya mana.

Fondasi yang dibangun sudah memuaskan?
Membangun fondasi kan juga belum rampung. Tahun pertama kita bangun fondasi dulu. Seluruh fondasi harus dibuat sama kuat, namanya membuat fondasi.

Mesin birokrasi sudah sepenuhnya berjalan?
Sudah jalan, tapi kan ada yang jalannya lumayan, lambat, cepat. Kita kan inginnya cepat semua.

Berapa nilai kepuasan Anda atas kinerja birokrasi?
Masih di bawah cukup.

Hubungan dengan partai sudah stabil?
Sejak awal dilantik sudah saya katakan tidak ada masalah. Kita ini dengan semua partai, ketua umum partai komunikasi baik, dengan parlemen komunikasi sangat baik.

Selama setahun, pukulan yang agak berat saat konflik KPK dengan Polri?
Ndak juga. Yang berat, ya, itu tadi, pengalihan subsidi BBM dan perlambatan ekonomi yang pengaruhnya terhadap politik. *

Baca juga:


Dewie Limpo Terjerat Suap: Inilah Sederet Fakta Mengejutkan
Skandal Suap: Terkuak, Ini Cara Dewie Limpo Bujuk Menteri

Berita terkait

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

26 menit lalu

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

39 menit lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

3 jam lalu

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

Masa jabatan kepala desa akhirnya diperpanjang dari 6 tahun menjadi 8 tahun. Beleid gres itu tertuang dalam UU Desa yang diteken Jokowi.

Baca Selengkapnya

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

4 jam lalu

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Prabowo ingin menjaga silaturahmi kebangsaan dan menjadi teladan lewat presidential club.

Baca Selengkapnya

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

11 jam lalu

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

12 jam lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

12 jam lalu

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

Nadiem mengatakan, semua keberhasilan gerakan Merdeka Belajar selama ini berkat dukungan dan arahan dari Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

12 jam lalu

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

Presiden Jokowi menyebut Indonesia memiliki peluang pasar yang besar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan motor listrik. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

13 jam lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

14 jam lalu

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

Jokowi menegaskan susunan kabinet pada pemerintahan mendatang merupakan hak prerogatif Presiden Terpilih dalam hal ini Prabowo

Baca Selengkapnya