Uji DNA Korban Tewas Tragedi Lawu Dinilai Terlalu Lama  

Reporter

Editor

Zed abidien

Senin, 26 Oktober 2015 12:04 WIB

Petugas mengevakuasi seorang pendaki yang menjadi korban kebakaran hutan di Gunung Lawu, Pos Cemoro Sewu, Magetan, Jawa Timur, 18 Oktober 2015. kepulan asap terjadi di sekitar Pos 3 Cemoro Sewu sekitar pukul 8.00. Kemudian, Tim gabungan dari Perhutani, Anggota Koramil 0804/02 Plaosan dan masyarakat menuju lokasi kebakaran untuk memadamkan api. TEMPO/Nofika Dian Nugroho

TEMPO.CO, Magetan - Keluarga Aris Munandar, 25 tahun, korban ketujuh tragedi Gunung Lawu, menilai proses uji DNA yang dilakukan tim Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian Daerah Jawa Timur terlalu lama. Hal ini mengakibatkan keresahan pihak keluarga lantaran tak kunjung mendapat kepastian soal kematian Aris.

"Derita hati kami sebagai keluarga korban karena terlalu lama menunggu," kata Sutikno, 40 tahun, paman Aris, saat ditemui di Rumah Sakit Umum Dr Sayidiman, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Senin, 26 Oktober 2015.

Masa penantian keluarga untuk mengetahui kepastian identitas Aris, warga Kelurahan/Kecamatan Sanan Wetan, Kota Blitar, ini berlangsung selama sepekan. Selama itu pula pihak keluarga merasa tidak tenang karena korban tidak bisa segera dimakamkan setelah kebakaran hutan di lereng Gunung Lawu terjadi pada Ahad, 18 Oktober lalu.

Sutikno berharap aparat meningkatkan kinerja dalam waktu-waktu ke depan. Apabila nanti terjadi kebakaran yang menewaskan korban dan membutuhkan tes DNA, bisa dilakukan dengan cepat. "Mudah-mudahan ke depan ada kebijakan yang lebih baik lagi," ucapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, kebakaran hutan di Lereng Gunung Lawu mengakibatkan tujuh pendaki tewas, salah satunya Aris. Adapun enam korban lainnya adalah Awang Feri Frandika, 25 tahun, warga Desa Dungus, Kecamatan Karangasri, warga Ngawi; Nanang Setia Utama (16), warga Desa Beran, Kecamatan/Kabupaten Ngawi; Rita Septi Hurika (21), asal Ngawi, warga Desa Gelung, Kecamatan Paron, Ngawi; dan Sumarwan (48), warga Desa Beran, Kecamatan/Kabupaten Ngawi.

Dua korban lainnya adalah Joko Prayitno, 31 tahun, Jalan Asia Baru, Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat; dan Kartini, 29 tahun, warga Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur.

Proses identifikasi bagi keenam korban hanya dilakukan selama dua hari di RSU Dr Sayidiman. Sedangkan identifikasi bagi korban Aris, yang kondisi tubuhnya hangus terbakar, membutuhkan waktu sepekan lantaran harus melalui tes DNA.

Wakil Ketua DVI Polda Jawa Timur Komisaris Besar Prima Heru Yuli Hartono mengatakan pengidentifikasian korban Aris harus mengambil DNA dari sumsum tulang panjang pada paha kiri korban. Sebab, kondisinya paling bagus dibanding sidik jari ataupun gigi yang rusak akibat hangus terbakar api. "Dari hasil pemeriksaan DNA korban identik dengan sampel darah Bapak Suryanto (ayah Aris). Maka disimpulkan bahwa jenazah B05 adalah anak biologis Suryanto atas nama Aris Munandar," katanya.

NOFIKA DIAN NUGROHO

Berita terkait

5 Syarat Naik Gunung Rinjani dan Cara Daftar Pendakiannya

12 hari lalu

5 Syarat Naik Gunung Rinjani dan Cara Daftar Pendakiannya

Untuk mendaki Gunung Rinjani ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan. Berikut ini beberapa syarat naik gunung Rinjani.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Menarik Gunung Andong, Tiket Murah dan Pemandangannya Indah

2 Maret 2024

6 Fakta Menarik Gunung Andong, Tiket Murah dan Pemandangannya Indah

Bagi pendaki pemula, bisa memilih Gunung Andong untuk melakukan pendakian. Tingginya sekitar 1.726 mdpl. Ini fakta menarik Gunung Andong.

Baca Selengkapnya

4 Dampak Erupsi Gunung Marapi, Termasuk Menewaskan 23 Pendaki Gunung

18 Desember 2023

4 Dampak Erupsi Gunung Marapi, Termasuk Menewaskan 23 Pendaki Gunung

Erupsi Gunung Marapi bawa dampak buruk bagi masyarakat. Ditemukan 23 jenazah pendaki gunung, banjir di beberapa titik sungai, dan lainnya

Baca Selengkapnya

29 Pendaki Korban Gunung Marapi Asal Riau, 3 Tewas, Mahasiswa Unri dan UIR

6 Desember 2023

29 Pendaki Korban Gunung Marapi Asal Riau, 3 Tewas, Mahasiswa Unri dan UIR

Sebanyak tiga dari 29 orang pendaki asal Provinsi Riau meninggal dunia akibat terdampak erupsi Gunung Marapi (2.982 mdpl) yang terjadi pada Minggu.

Baca Selengkapnya

Update Korban Erupsi Gunung Marapi, 18 Meninggal Dunia

6 Desember 2023

Update Korban Erupsi Gunung Marapi, 18 Meninggal Dunia

Informasi terbaru tentang erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat yang menyebabkan sejumlah pendaki terjebak dan mengakibatkan korban jiwa.

Baca Selengkapnya

10 Pendaki Terjebak Erupsi Marapi Masih Dalam Proses Pencarian

5 Desember 2023

10 Pendaki Terjebak Erupsi Marapi Masih Dalam Proses Pencarian

Erupsi Marapi yang masih terus berlangsung jadi kendala bagi tim SAR gabungan.

Baca Selengkapnya

Tim SAR Gabungan Belum Temukan 12 Pendaki yang Terjebak Erupsi Gunung Marapi

4 Desember 2023

Tim SAR Gabungan Belum Temukan 12 Pendaki yang Terjebak Erupsi Gunung Marapi

Masih ada 8 orang para pendaki lagi yang masih dalam tahap evakuasi. Delapan orang tersebut berada di kawasan Puncak Gunung Marapi.

Baca Selengkapnya

26 Pendaki Gunung Marapi yang Meletus Masih dalam Proses Evakuasi

4 Desember 2023

26 Pendaki Gunung Marapi yang Meletus Masih dalam Proses Evakuasi

Puluhan pendaki gunung yang terjebak erupsi Gunung Marapi Sumatera Barat masih dalam proses pencarian.

Baca Selengkapnya

Media Asing Beritakan Meletusnya Gunung Marapi, 11 Pendaki Tewas 12 Hilang

4 Desember 2023

Media Asing Beritakan Meletusnya Gunung Marapi, 11 Pendaki Tewas 12 Hilang

Tim penyelamat Indonesia telah menemukan mayat 11 pendaki setelah letusan Gunung Marapi di Sumatera Barat.

Baca Selengkapnya

7 Fakta Menarik Gunung Lawu, Ada Warung Paling Tinggi

17 November 2023

7 Fakta Menarik Gunung Lawu, Ada Warung Paling Tinggi

Gunung Lawu bisa dibilang menjadi destinasi favorit bagi pendaki dengan ketinggian 3.265 meter. Ketahui beberapa fakta menarik Gunung Lawu berikut.

Baca Selengkapnya