DPR Minta Jokowi Larang Penanaman Sawit di Lahan Terbakar  

Reporter

Senin, 26 Oktober 2015 08:17 WIB

Anggota TNI memadamkan api yang masih muncul dibekas pohon yang terbakar diarea pekebunan kelapa sawit di desa Padamaran, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, 12 September 2015. Sebanya 1.000 anggita TNI dikerahkan untuk memadamkan kebakaran hutan. REUTERS/Beawiharta

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Sosial Dewan Perwakilan Rakyat Saleh Partaonan Daulay mendesak Presiden Joko Widodo menerbitkan aturan yang melarang penanaman kebun sawit di atas lahan dan hutan yang terbakar. "Kebijakan ini penting sebagai langkah preventif agar kebakaran hutan dan kabut asap tidak terjadi lagi di tahun-tahun mendatang," kata Saleh, Minggu, 25 Oktober 2015.

Menurut Saleh, larangan membangun kebun sawit merupakan upaya untuk menekan laju kebakaran hutan. Sebab, kebakaran yang terjadi saat ini merupakan perbuatan yang disengaja untuk memperluas wilayah perkebunan dan kepentingan bisnis. Aksi itu juga berdampak langsung pada kerugian keuangan negara. "Seluruh lahan terbakar mesti dikembalikan status pengelolaannya kepada negara," kata Saleh.

Kejadian itu tak hanya berdampak pada kerugian negara. Kabut asap juga berdampak secara sosial dan meluas ke daerah yang tidak terjadi kebakaran. Dari hasil peninjauan, kata Saleh, beberapa daerah seperti Tapanuli bagian selatan, memperlihatkan kondisi kabut yang sama dengan daerah sumber kebakaran. "Asap telah menjadi bencana bagi masyarakat luas. Bahkan, bagi masyarakat yang tinggal jauh dari lokasi," ujar dia.

Baca: Tiga Perempat Indonesia tertutup Asap, Termasuk Jakarta

Senada dengan Saleh, Wakil Ketua Komisi Kehutanan Firman Soebagyo juga mensinyalir kebakaran hutan tahun ini merupakan usaha yang sistemik. Ia menilai ada keterlibatan beberapa pihak untuk memprovokasi terjadinya kebakaran hutan ini. "Hingga saat ini upaya pemadaman kebakaran nampaknya belum menghasilkan hasil yang memuaskan. Korban ISPA juga sudah mulai berjatuhan," katanya.

Jutaan penduduk dihantui ancaman penyakit infeksi saluran pernapasan atas akibat kebakaran lahan dan hutan di Sumatera dan Kalimantan. Wilayah yang terpapar asap bahkan sudah mencakup sepertiga luas wilayah Indonesia dan menjangkau wilayah negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia. Upaya pemadaman yang turut diperbantukan sejumlah negara sahabat itu belum membuahkan hasil yang memuaskan.

MAWARDAH NUR HANIFIYANI

Berita terkait

Jokowi Jamu Makan Malam 2.300 Undangan Delegasi World Water Forum di Bali, Ini Pesannya

3 jam lalu

Jokowi Jamu Makan Malam 2.300 Undangan Delegasi World Water Forum di Bali, Ini Pesannya

Ada 500 undangan naratetama atau VVIP dan Ketua DPR Puan Maharani di antara welcoming dinner delegasi World Water Forum ke-10 di Bali malam ini.

Baca Selengkapnya

Bamsoet: Golkar Siapkan Karpet Merah untuk Jokowi, Gibran dan Maruarar Jika Ingin Gabung

6 jam lalu

Bamsoet: Golkar Siapkan Karpet Merah untuk Jokowi, Gibran dan Maruarar Jika Ingin Gabung

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengatakan bakal menyiapkan karpet merah bagi siapa pun yang ingin bergabung dengan partainya.

Baca Selengkapnya

Datangkan Alat dari Luar Negeri, Ini 3 Fungsi Utama Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi

9 jam lalu

Datangkan Alat dari Luar Negeri, Ini 3 Fungsi Utama Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi

Peringkat laboratorium Indonesia Digital Test House disebutkan hampir sama dengan Rumah Sakit Tipe A di bidang layanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Didorong Jadi Sekjen PBB, Pernahkah Presiden Jokowi Hadir dalam Sidang Umum PBB?

9 jam lalu

Didorong Jadi Sekjen PBB, Pernahkah Presiden Jokowi Hadir dalam Sidang Umum PBB?

Hingga tahun terakhir menjabat, Presiden Jokowi tidak pernah hadir secara langsung dalam Sidang Umum PBB.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

9 jam lalu

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

Bamsoet menilai pertemuan presiden dan mantan presiden penting dilakukan untuk menunjukkan keharmonisan antara pemimpin-pemimpin Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

13 jam lalu

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

Presiden Joko Widodo bersama Elon Musk akan meluncurkan Starlink di salah satu Puskesmas di Denpasar, Bali.

Baca Selengkapnya

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

13 jam lalu

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

BPJS Kesehatan barus saja mengumumkan bahwa mereka akan memberlakukan sistem kelas tunggal, bagaimana kilas balik jaminan kesehatan nasional?

Baca Selengkapnya

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

14 jam lalu

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

BPJS Kesehatan akan memberlakukan kelas tunggal dan sistem baru dalam bentuk KRIS, bagaimana sistem dan ketentuan naik kelas rawat inap?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

18 jam lalu

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

1 hari lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya