Evakuasi Korban Kabut Asap, Ini Perlengkapan 2 Kapal TNI
Editor
Eko Ari Wibowo
Senin, 26 Oktober 2015 07:26 WIB
TEMPO.CO, Banjarmasin - Bantuan dua kapal perang, yang terdiri atas KRI Banda Aceh-593 dan KRI Teluk Jakarta-541, telah merapat di dermaga Pelabuhan Trisakti, Banjarmasin, Ahad, 25 Oktober 2015 pukul 20.00 Wita. KRI Teluk Jakarta bertolak dari Surabaya dan KRI Banda Aceh dari Jakarta.
Komandan Lanal Banjarmasin Kolonel Laut Haris Bima Bayuseto mengatakan dua kapal perang ini membawa misi evakuasi korban kabut asap di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
“Kedatangan kapal atas perintah Presiden dan Panglima TNI untuk mengerahkan unsur TNI yang bisa digunakan dalam evakuasi. Kapan evakuasi, kita rapatkan lagi dengan pemda terkait,” kata Kolonel Bima setelah menyambut kedatangan dua KRI itu di Pelabuhan Trisakti, Banjarmasin, Ahad malam, 25 Oktober 2015.
Kedua KRI itu, kata dia, mengangkut logistik semacam tenda kesehatan, peralatan medis, masker, truk, dan tenda umum yang siap didistribusikan ke selter-selter penampungan korban asap di Kalimantan. Ia mengestimasikan ada 250-an personel yang ikut dalam lawatan tiga KRI di Banjarmasin. "KRI Banda Aceh punya daya tampung sampai 2 ribu orang untuk evakuasi,” kata Bima.
Dari dua KRI itu, personel yang dibawa terdiri atas Kostrad 61 orang, Marinir 45 orang, dan Lantamal III sebanyak 4 orang. Kendaraan terdiri atas truk Marinir 2 unit, mobil 1 unit, truk bekang 4 unit, dan ambulans 1 unit.
Selain itu, kapal juga membawa obat-obatan, masker 30 dus, ransum T2 sebanyak 1.000 unit (100 koli), dan ransum FD3 sebanyak 1.000 pak (42 koli). Kemudian, selimut lapangan loreng 1.000 potong (40 koli) dan masker antidebu 1.000 buah (7 koli).
Adapun KRI dr. Soeharso, yang khusus kapal rumah sakit, akan bersandar pada Senin pagi, 26 Oktober 2015. Saat ini, KRI dr. Soeharso sebenarnya sudah berada di muara Sungai Barito. Menurut Bima, KRI dr. Soeharso belum bisa bersandar karena menunggu air laut pasang.
Pihaknya belum tahu teknis evakuasi, apakah korban dibawa ke KRI atau personel TNI yang akan jemput bola mendatangi titik-titik evakuasi korban. Bima memprediksi jumlah tenaga medis ada sebanyak 100-an personel, baik dari unsur TNI AL, AD, AU, dan Polri.
Kolonel Bima belum tahu berapa lama operasi ketiga KRI ini di Banjarmasin. Bima memastikan semua personel TNI bersifat fleksibel. Ia menjamin semua personel siap melakukan apapun skenario operasi evakuasi di lapangan. “Kalau perlu satu bulan, ya satu bulan. Kalau cukup dua minggu, ya dua minggu. Kita hitung mana yang efektif, kita gerakkan,” Bima menambahkan.
Menurut Bima, Banjarmasin dipilih karena kabut asap tidak terlalu tebal, jadi kegiatan berjalan baik daripada di Kumai. Jadi, mencari daerah lebih aman.
Komandan KRI Teluk Jakarta Letnan Kolonel Dofir mengatakan kapalnya membawa 50 personel. Kapal berangkat dari Surabaya pukul 06.00 WIB, Sabtu 24 Oktober. Letkol Dofir mengaku sempat dihadang gelombang tinggi 2-3 meter di Laut Jawa. “Tapi tidak masalah, “ kata Dofir.
DIANANTA P. SUMEDI