Pembantaian Istri dan Mertua, Pelaku Selalu Bawa Pisau Dapur  

Reporter

Jumat, 23 Oktober 2015 14:58 WIB

sxc.hu

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Resor Kabupaten Sumenep Ajun Komisaris Besar Rendra Radita Dewayana mengatakan Beni Sukarno, tersangka pembunuhan sadis di Jalan KH Zaenal Arifin, Kampung Bangselok, Kota Sumenep, menghabisi istri dan mertuanya menggunakan pisau dapur. Kasus pembunuhan ini terjadi Kamis dinihari, 22 Oktober 2015.

"Tersangka memang suka bawa pisau ke mana pun pergi," kata Rendra, Jumat, 23 Oktober 2015.

Menurut Rendra, dari hasil pemeriksaan sementara, tersangka Beni mengaku membunuh keluarga istrinya karena kaget. Ceritanya, tutur Rendra, pada malam kejadian, Beni datang dari Surabaya ke Sumenep menumpang bus.

"Tiba jam 12 malam, tersangka lantas berjalan kaki ke rumah istrinya," ujar Rendra.

Sesampainya di rumah sang mertua, Rendra melanjutkan, Beni masuk ke rumah dengan cara memanjat pintu dinding belakang. Malam itu, Beni hendak mengajak istrinya ke Surabaya.

Saat di dalam, kebetulan istrinya terbangun dan pergi ke kamar mandi. Saat itulah Beni menyelinap masuk ke kamar istrinya. Ketika istrinya, Saradina, masuk kamar, Beni mencolek punggung istrinya. Sontak, Saradina kaget dan berteriak histeris. Teriakan itu membuat Beni kalap dan menusuk dada istrinya dengan pisau.

Ribut-ribut itu membangunkan seisi rumah. Suhairiyah, mertua perempuan Beni, mendatangi kamar anaknya untuk melerai, tapi Beni malah menusuknya. Berikutnya, giliran Abdul Rahman, mertua lelakinya, yang datang. Dia mencoba melawan Beni dengan pentungan. "Tapi Beni membalasnya dengan tusukan," tutur Rendra.

Melihat korban bergelimpangan, Rendra melanjutkan, Beni mencoba kabur dengan memanjat tembok belakang. Namun upaya itu dihalangi Hengky Tornando, keponakan Saradina. Tornando menarik lengan Beni. Namun tersangka, yang masih menggenggam pisau, juga menusuk dada Nando. "Nando masih dirawat di rumah sakit," ucap Rendra.

Setelah dicari selama kurang-lebih 16 jam, kata Rendra, Beni akhirnya berhasil ditangkap. Setelah membunuh, Beni bersembunyi di plafon rumah tetangganya. "Rumah itu dua lantai, lantai atas memang tidak dipakai, di situ tersangka bersembunyi."

Menurut Rendra, persembunyian Beni terungkap karena dia kehausan. Beni turun ke dapur rumah, tapi kepergok sang pemilik. Pemilik rumah kemudian melapor kepada petugas yang ada di lokasi. "Melihat Beni, keluarga korban sempat emosi, tapi tersangka berhasil kami bawa ke Polres," kata Rendra.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Sumenep Inspektur Satu I Gede Pranata Wiguna mengatakan tersangka Beni dijerat dengan pasal berlapis, yaitu Pasal 44 ayat 3 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Kekerasan dalam Rumah Tangga. Ancaman hukumannya maksimal 15 tahun penjara. "Kami juncto-kan dengan Pasal 351 ayat 3 KUHP, dengan ancaman hukuman maksimal 7 tahun penjara dan Pasal 80 ayat 2 UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Ancaman hukumannya 7 tahun penjara," ujar Pranata.

MUSTHOFA BISRI

Baca juga:

Skandal Suap: Terkuak, Ini Cara Dewie Limpo Bujuk Menteri
Dewie Limpo Terjerat Suap: Inilah 7 Fakta Mencengangkan

Berita terkait

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Sesama Jenis

9 jam lalu

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Sesama Jenis

Irwan, tersangka pembunuhan pengusaha kerajinan tembaga di Boyolali terlibat hubungan sesama jenis. Irwan murka karena tak dituruti minta Rp 500 ribu.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

12 jam lalu

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?

Baca Selengkapnya

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

16 jam lalu

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

Berikut sederet kejadian anggota TNI bunuh warga sipil. Terakhir Kopti SB personel TNI AL menembak pemuda RS, umur 18 tahun, di Kota Makassar.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

21 jam lalu

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

Selain di STIP Jakarta, berikut beberapa kasus kematian mahasiswa yang dianiaya seniornya di kampus.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

3 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

3 hari lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

3 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

3 hari lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

3 hari lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

3 hari lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya