Warga Desa Ini Terserang ISPA Gara-gara Peternakan Ayam

Reporter

Kamis, 22 Oktober 2015 20:16 WIB

Ilustrasi peternakan ayam/ayam petelur. TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya 121 warga di Desa Haurwangi, Kecamatan Haurwangi, Cianjur, Jawa Barat terserang Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) lantaran menghirup kotoran ayam dari perusahaan multinasional, PT QL Agrofood. "Setelah diperiksa sebagian besar anak-anak dan lansia terserang, penyakit ISPA" kata aktivis Peduli Lingkungan Cianjur, Gilang Arvasendra saat mengadu ke kantor Kontras Jakarta, Kamis, 22 Oktober 2015.

Gilang menjelaskan pada Jumat, 25 September lalu Dinas Kesehatan Cianjur menemukan ratusan warga terserang ISPA. Sebagian dari mereka sudah dalam keadaan parah hingga harus mendapatkan perawatan intensif.

Menurut Gilang, hal ini dampak dari pencemaran lingkungan yang dilakukan oleh PT QL Agrofood. Perusahaan peternakan ayam tersebut diduga tak mengantongi izin dampak lingkungan. Pasalnya perusahaan berdiri tepat di atas sungai Citarum, Jawa Barat. Limbah pabrik setiap hari dibuang di sungai tersebut.

Bau tak sedap setiap hari menyeruak mengganggu aktivitas warga sejak tiga tahun lalu. Padahal tak jauh dari pabrik ada pemukiman warga dan sentra kuliner pedagang cincau. "Kami sudah mengadu ke bupati, tapi tak ditanggapi," kata Gilang.

Iskandar, 56 tahun, pedagang terdampak mengaku bahwa aktivitas perusahaan telah mengganggu warga. Bahkan pendapatannya sebagai penjual es cincau berkurang dan terus merugi. Padahal di kawasan tersebut adalah sentra kuliner es cincau asli Cianjur. "Pengunjung enggan membeli karena bau kotoran ayam sangat menyengat," kata dia.

Karena itu, dibantu oleh aktivis mahasiswa peduli lingkungan dan Kontras Jakarta mereka meminta bantuan agar pemerintah setempat meninjau perizinan perusahaan tersebut. Badan lingkungan hidup setempat pun telah melakukan sidak namun penyelidikan terkesan lamban karena diduga dibekingi satuhdi antara pejabat daerah.

Divisi Hak Ekonomi Sosial Kontras, Ananto Setiawan mengaku akan menggugat perusahaan peternakan ayam tersebut. Menurutnya, perusahaan telah merugikan masyarakat dan mendemari lingkungan. "Perusahaan wajib menyediakan penjaminan pemulihan lingkungan," kata dia.

Dikonfirmasi, PT QL Agrofood belum memberikan respons. Nomor telepon perusahaan tidak aktif.

AVIT HIDAYAT



Berita terkait

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

28 hari lalu

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

46 hari lalu

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

Gakkum KLHK menetapkan empat tersangka pencemaran lingkungan di Taman Nasional Karimunjawa. Kejahatan terkait limbah ilegal dari tambak udang.

Baca Selengkapnya

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

14 Januari 2024

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

Peningkatan aktivitas industri pertambangan menimbulkan risiko terjadinya pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

12 November 2023

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

Sampah pembalut dan popok dikenal kerap menjadi masalah. Sagu disebut-sebut bisa membuat dua benda itu ramah lingkungan

Baca Selengkapnya

Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

10 Oktober 2023

Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

Pabrik pengolahan jagung PT Global Solid Agrindo (PT GSA) dilaporkan warga ke Ombudsman karena diduga mencemari lingkungan.

Baca Selengkapnya

Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

5 Oktober 2023

Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

Pandawara Group mengunggah video terbaru yang berisi permohonan maaf hingga memberi klarifikasi terkait tujuan bersihkan Pantai Cibutun Loji Sukabumi

Baca Selengkapnya

Warga Karimunjawa Tolak Tambak Udang karena Mencemari Lingkungan

29 September 2023

Warga Karimunjawa Tolak Tambak Udang karena Mencemari Lingkungan

Warga Karimunjawa, Kabupaten Jepara menolak keberadaan tambak udang yang diduga mencemari lingkungan.

Baca Selengkapnya

5 Dampak Polusi Udara Terhadap Kulit, Di Antaranya Memicu Stres Oksidatif

28 Agustus 2023

5 Dampak Polusi Udara Terhadap Kulit, Di Antaranya Memicu Stres Oksidatif

Paparan polusi udara secara terus menerus meningkatkan risiko perubahan pigmentasi kulit seperti hiperpigmentasi atau peningkatan produksi melanin. Hal ini menyebabkan timbulnya masalah bintik atau bercak gelap pada kulit.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Akan Kenakan Pajak Pencemaran Lingkungan, Begini Bunyi Pasal 206 PP Nomor 22 Tahun 2021

18 Agustus 2023

Pemerintah Akan Kenakan Pajak Pencemaran Lingkungan, Begini Bunyi Pasal 206 PP Nomor 22 Tahun 2021

Pemerintah berencana kenakan pajak pencemaran lingkungan. Hal ini tertuang dalam Pasal 206 Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 2021. Begini bunyinya.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 27 Juli Diperingati Sebagai Hari Sungai Nasional

27 Juli 2023

Kilas Balik 27 Juli Diperingati Sebagai Hari Sungai Nasional

Hari Sungai Nasional merupakan bentuk apresiasi dan dorongan untuk meningkatkan kesadaran pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian sungai.

Baca Selengkapnya