Tolak Tambang Tak Berizin di NTT, Ini yang Dialami Pendemo  

Reporter

Kamis, 22 Oktober 2015 15:55 WIB

Aktivitas penambangan mangan tradisional tetap dilakukan pada malam hari di desa Oepuah, Moenleu, Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, 9 Oktober 2015. at (9/10). NTT merupakan pusat penambangan mangan di Indonesia, yang tersebar di berbagai daerah antara lain Kupang, Belu, Timor Tengah Utara, Timor Tengah Selatan, Manggarai dan Manggarai Barat. ANTARA/Prasetyo Utomo

TEMPO.CO, Kupang - Pater Yohanes Kristo Tara, rohaniwan Katolik di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), nyaris dihakimi tiga petugas satuan pengamanan (satpam) PT Soe Makmur Resouces (SMR) saat berdemo menolak pertambangan mangan. Namun, Pater Yohanes menolak menempuh jalur hukum terkait dengan aksi kekerasan tiga satpam itu.

"Saya tidak akan mengambil langkah hukum atas aksi dorong yang dilakukan satpam itu," kata Pater Kristo Tara yang dihubungi Tempo, Kamis, 22 Oktober 2015.

Menurut dia, pihaknya masih tetap akan melakukan advokasi terhadap warga yang lahannya ditambang tanpa izin oleh PT SMR. Karena itu, dia berencana akan kembali ke kantor SMR untuk menyampaikan penolakan tambang tanpa izin itu besok, Jumat, 23 Oktober 2015. "Advokasi tetap jalan, besok kami akan turun lagi dengan DPRD provinsi, bersama pemilik lahan," katanya.

Pater Kristo Tara mengatakan mereka akan mengambil langkah hukum terkait dengan penyerobotan lahan warga yang digunakan untuk tambang. "Kami sedang siapkan berkas-berkas untuk laporkan kasus penyerobotan ini ke polisi," tegasnya.

Menurut Pater Kristo Tara, saat mereka menggelar demo menolak pertambangan mangan, dia sempat didorong satpam PT SMR, dan di tunjuk-tunjuk dan pertanyakan identitasnya dan diusir dari lokasi itu.

Dia menilai kejadian itu akibat dari pemerintah yang selalu tunduk pada pengusaha tambang, sehingga rakyat yang menjadi korban. "Pemerintah dan wakil rakyat diam saja. Bahkan terkesan membela perusahaan," kata Pater Kristo Tara.

Apa yang terjadi pada Rabu, 21 Oktober 2015, merupakan cermin dari ketidakberdayaan negara di hadapan korporasi. "Saya akan berjuang terus bersama masyarakat yang hak-haknya diambil alih PT SMR," tegasnya.

Pater Kristo Tara menduga beberapa anggota DPRD, pemerintah Timor Tengah Selatan berada di balik PT SMR, sehingga perusahaan ini sangat arogan dan sama sekali tidak menghargai pemilik lahan. "Mereka arogan, karena ada beking," tegasnya lagi.

Ketua DPRD Timor Tengah Selatan Jen Nenufa mengatakan pihaknya juga tidak akan menempuh jalur hukum atas kasus kemarin. Namun, pihaknya akan memanggil PT SMR untuk membicarakan masalah lahan warga yang digarap untuk tambang mangan. "Kami akan mediasi untuk tuntaskan masalah ini," katanya.

Jen Nenufa mengaku telah meminta kepada PT SMR untuk menghentikan sementara operasi pertambangan. Namun dia tidak mengeluarkan surat penghentian, karena izinnya dari pemerintah provinsi. "Saya sudah minta agar hentikan dulu dua hari untuk selesaikan masalah lahan ini," tegasnya.

YOHANES SEO

Berita terkait

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

19 jam lalu

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.

Baca Selengkapnya

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

1 hari lalu

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

Warga Panama pada Minggu, 5 Mei 2024, berbondong-bondong memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum untuk memilih presiden

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

4 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

5 hari lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

6 hari lalu

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

Rektor UPN Veteran Yogyakarta Irhas Effendi menyebut ada fenomena cukup menarik dari para peserta UTBK SNBT 2024 di kampusnya.

Baca Selengkapnya

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

10 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

12 hari lalu

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/

Baca Selengkapnya

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

14 hari lalu

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

30 hari lalu

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

Jaringan Advokasi Tambang melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

31 hari lalu

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

Kasus dugaan korupsi di PT Timah, yang melibatkan 16 tersangka, diduga merugikan negara sampai Rp271 triliun. Terbesar akibat kerusakan lingkungan.

Baca Selengkapnya