Udara di Daerah Asap Sumatera Berbahaya dan Beracun

Reporter

Kamis, 22 Oktober 2015 15:43 WIB

Perahu membawa wisatawan berlayar menembus kabut asap yang menyelimuti perairan Pantai Gandoria, Pariaman, Sumatera Barat, 14 Oktober 2015. Meski kabut asap masih pekat, warga tetap memanfaatkan waktu libur Tahun Baru Islam (1 Muharram 1437 H) dengan mengujungi sejumlah tempat wisata. ANTARA/Maril Gafur

TEMPO.CO, PADANG -Kualitas udara akibat kabut asap di Sumatera Barat kembali memburuk. Tingkat konsentrasi aerosol atau partikel debu (PM10) mencapai 636 mikrogram per meter kubik, dengan kategori berbahaya.

"Asap semakin tebal. Pengaruh angin yang masih bertiup dari wilayah tenggara, yaitu wilayah selatan Sumatera," uar Kepala Stasiun Global Atmosphere Watch (GAW) Bukit Kototabang Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Edison, Kamis 22 Oktober 2015.

Apalagi, kata Edison, beberapa hari ini banyak ditemukan titik api di selatan Sumatera. Sehingga dalam satu hingga dua hari, asap akibat kebakaran lahan dan hutan itu tiba di Sumatera Barat. "Ini yang menyebabkan asap kembali pekat di Sumatera Barat,"ujarnya. .

Hasil pengukuran stasiun GAW BMKG di Koto Tabang, Kabupaten Agam, Kamis 22 Oktober 2015 sejak pukul 07.00 WIB hingga 12.00 WIB, kualitas udara menunjukan kategori berbahaya. Tingkat konsentrasi aerosl atau partikel debu (PM10) antara 434 hingga 636 mikrogram per meter kubik.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumatera Barat R. Pagar Negara mengatakan hari ini kabut asap semakin tebal menyelimuti sebagian daerah di Sumatera Barat. Kualitas udara kembali berbahaya.

"Kami masih mengumpulkan data di kabupaten dan kota," ujarnya Kamis 22 Oktober 2015.

Sekretaris Daerah Bukittinggi Yuen Karnova mengatakan, kualitas udara di daerahnya semakin memburuk. Partikel debunya lebih dari 500 mikrogram per meter kubik. Makanya, pemerintah daerah meliburkan seluruh sekolah.

"Mulai hari ini kita sepakati untuk meliburkan seluruh siswa. Mereka kembali sekolah Senin depan," ujarnya kepada Tempo, Kamis 22 Oktober 2015.

ANDRI EL FARUQI

Berita terkait

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

20 Agustus 2023

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).

Baca Selengkapnya

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

8 Juni 2023

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

Menurut FlightAware, lebih dari 100 penerbangan telah ditunda di Bandara LaGuardia dan 55 telah ditunda di Bandara Newark.

Baca Selengkapnya

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

26 September 2021

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

Jaksa mendakwa perusahaan listrik Pacific Gas & Electric karena gagal menebang pohon yang jatuh ke kabel listrik dan memicu kebakaran hutan California

Baca Selengkapnya