Petugas mengevakuasi seorang pendaki yang menjadi korban kebakaran hutan di Gunung Lawu, Pos Cemoro Sewu, Magetan, Jawa Timur, 18 Oktober 2015. Sebanyak enam orang pendaki tewas dan belasan orang mengalami luka bakar saat terjadi kebakaran di sekitar Pos III hingga Pos IV jalur pendakian Gunung Lawu. TEMPO/Nofika Dian Nugroho
TEMPO.CO, Jakarta - Kebakaran yang terjadi di Gunung Lawu hingga saat ini masih belum bisa dipadamkan. Tim penyelamat berupaya mengevakuasi pendaki yang masih berada di gunung itu.
Hanya, masih ada delapan pendaki yang tidak bersedia dievakuasi. Mereka masih bertahan di Puncak Hargo Dumilah untuk melakukan ritual. "Namun kami akan tetap berupaya mengajak mereka turun," katanya Koordinator Basarnas Pos SAR Trenggalek saat ditemui di Karanganyar, Rabu, 21 Oktober 2015.
Meski demikian, dia yakin kondisi para pendaki itu masih aman. Apalagi persediaan bahan makanan di Puncak Hargo Dumilah terhitung melimpah. "Di sana ada tiga warung," ujarnya. Warung yang berada di puncak gunung itu masih tetap beroperasi meski hutan di gunung tersebut terbakar. Stok bahan makanan yang ada di warung itu juga masih cukup setidaknya untuk 20 hari.
Salah satu pendaki yang berhasil dievakuasi, Muhammad Hanung, juga mengatakan tiga warung itu masih tetap buka. Justru persediaan air yang mulai menipis. "Sendang Drajat sudah mengering," tuturnya. Padahal mata air itu selama ini menjadi andalan para pendaki untuk mencari air minum. "Selama ini sendang itu juga tidak pernah kering."