Kabut Asap, Pesawat Pemadam dari Rusia Tiba di Palembang  

Reporter

Rabu, 21 Oktober 2015 14:28 WIB

Be-200 dikembangkan dan dirancang oleh Georgiy Mikhailovich Beriev, ia merancang sejumlah pesawat amfibi Uni Soviet di Taganrog. Meneruskan perjuangan Beriev, Aleksandr Yavkin, mulai mengembangkan Be-200 pada tahun 1990. Pesawat ini memang didesain untuk dapat membawa sejumlah air, yang dapat digunakan memadamkan kebakaran hutan selain kemampuan patroli maritim. suggestkeyword.com

TEMPO.CO, Jakarta - Dua pesawat terbang amfibi sewa asal Rusia, Beriev Be-200, telah tiba di Palembang pada pukul 10.55 WIB, Rabu, 21 Oktober 2015. Pesawat itu akan digunakan untuk memadamkan kebakaran lahan dan hutan di Sumatera Selatan.

Pesawat terbang amfibi mendarat di lapangan udara terminal kargo Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin, Palembang, berserta 20 personel asal Rusia.

Pada pemerintahan Presiden Susilo Yudhoyono, dua Be-200 ini pernah disewa untuk operasi serupa dengan nilai kontrak hingga US$ 5,4 juta selama beberapa bulan. Be-200 juga sempat ditawarkan kepada Indonesia agar dibeli saja.

Salah satu keistimewaan pesawat dengan dua mesin jet di atas sayapnya ini adalah bisa langsung menyerok belasan ton air tanpa mendarat, tapi cukup terbang sejajar dengan air.

Komandan Pangkalan Udara TNI AU Palembang Letnan Kolonel Penerbang MRY Fahlefie mengatakan pesawat amfibi ini mendarat di Palembang untuk berkoordinasi terkait dengan persiapan operasi pemadaman air dari udara di Selat Malaka.

"Nanti pesawat amfibi ini akan mengambil air di Selat Malaka, sehingga akan disiagakan di Bandara Pangkalpinang," ucap Fahlefie.

Fahlefie berujar, pesawat tersebut ditempatkan di Pangkalpinang karena kawasan itu tidak terkendala jarak pandang.

"Kalau yang sudah-sudah, selalu terkendala kabut asap. Jadi lebih baik di Pangkalpinang saja. Sayang, pesawat baru mulai operasi pada siang hari. Sedangkan kemampuan terbangnya hingga delapan kali dengan kapasitas sekali angkut 12 ribu liter air," tutur Fahlefie.

ANTARA




Berita terkait

Triwulan Pertama 2024, Penumpang LRT Palembang Tembus 740 Ribu

38 hari lalu

Triwulan Pertama 2024, Penumpang LRT Palembang Tembus 740 Ribu

Hingga 10 Maret, LRT Palembang telah mengangkut 740.041 penumpang.

Baca Selengkapnya

4 Gedung dari Zaman Hindia Belanda di Palembang yang Direkomendasikan sebagai Cagar Budaya

4 Januari 2024

4 Gedung dari Zaman Hindia Belanda di Palembang yang Direkomendasikan sebagai Cagar Budaya

Dari Gedung Ledeng hingga kantor dagang Belanda Jacobson Van Den Berg & Co di Palembang dinilai layak dijadikan cagar budaya.

Baca Selengkapnya

Libur Sekolah, Tiga Tempat Wisata di Palembang Ini Jadi Pilihan Anak-anak

29 Desember 2023

Libur Sekolah, Tiga Tempat Wisata di Palembang Ini Jadi Pilihan Anak-anak

Libur sekolah kali ini, anak-anak di Palembang meramaikan wahana permainan di OPI Mall hingga kawasan Sungai Musi.

Baca Selengkapnya

Liburan di Boekit Gandus Palembang, Kemping Dahulu sebelum Trekking dan Hiking

16 Desember 2023

Liburan di Boekit Gandus Palembang, Kemping Dahulu sebelum Trekking dan Hiking

Boekit Gandus menjadi tujuan para pehobi kemping, trekking-hiking, hingga mancing di Kota Palembang.

Baca Selengkapnya

Fenomena Hujan Es di Kota Palembang, Ini Kata BMKG

18 November 2023

Fenomena Hujan Es di Kota Palembang, Ini Kata BMKG

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sumatera Selatan mengungkapkan fenomena hujan es di Kota Palembang akibat musim pancaroba.

Baca Selengkapnya

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Indeks Pencemaran Udara Berbahaya, Kota Palembang Disemprot Ekoenzim

30 Oktober 2023

Indeks Pencemaran Udara Berbahaya, Kota Palembang Disemprot Ekoenzim

Penyemprotan sebagai respons terhadap tingginya tingkat pencemaran udara di Kota Palembang, yang mencapai angka 310 pada ISPU.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya