Survei: Setahun SBY Lebih Memuaskan Dibanding Jokowi
Editor
Syailendra Persada tnr
Selasa, 20 Oktober 2015 17:51 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) menyatakan masyarakat Indonesia puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Survei yang diadakan pada 6-13 Oktober lalu ini menggambarkan 51,7 persen masyarakat Indonesia puas dan sangat puas terhadap kinerja Jokowi.
"Tingkat kepuasan masyarakat ini berada di posisi tidak tinggi. Tapi secara angka masih positif," kata Direktur Eksekutif SMRC, Djayadi Hanan, di kantor SMRC, Jakarta Pusat, Selasa, 20 Oktober 2015.
Djayadi menjelaskan, angka ini lebih baik jika dibandingkan dengan survei pada Juni lalu. Yaitu sangat rendah, hanya berkisar 40 persen. "Dan itu sudah melewati ambang batas negatif, yaitu 50 persen," katanya.
Namun, Djayadi menuturkan, jika dibandingkan dengan survei serupa di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Jokowi masih kalah. Dalam setahun pemerintahan Yudhoyono, yakni September 2005, masyarakat yang puas adalah 66 persen. Lalu, pada setahun memerintah di periode kedua sebagai presiden (September 2010), tingkat kepuasan masyarakat 63 persen.
Topik Pilihan: Setahun Jokowi-JK
"Artinya, evaluasi masyarakat terhadap setahun pemerintahan Jokowi, secara umum lebih rendah dibanding evaluasi masyarakat terhadap setahun pemerintahan Yudhoyono," ujar Djayadi. Namun, pada awal menjabat, Yudhoyono sama dengan Jokowi; banyak pula yang tidak puas.
Menurut Djayadi, sedangkan masyarakat yang tidak puas atau sangat tidak puas dengan kinerja Jokowi berjumlah 45,4 persen. Dan responden yang tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 2,9 persen. Adapun, SMRC juga pernah mengadakan survei serupa pada awal kepemimpinan Jokowi, yakni Oktober 2014. Pada waktu itu, masyarakat yang puas dengan Jokowi hanya 40,7 persen. Dan yang tidak puas atau sangat tidak puas adalah 55,7 persen.
Sementara itu, kinerja Wakil Presiden Jusuf Kalla, juga dinilai positif oleh masyarakat. Sebanyak 54,7 persen responden mengatakan puas dengan kinerja JK. "Sedikit lebih tinggi dari Jokowi," ujar Djayadi. Sementara yang tidak puas sebanyak 39,6 persen. "JK juga dinilai positif. Meski tingkat kepuasan masyarakat kepada dia belum tinggi."
Survei ini memakai metode penarikan sampel random multi-tahap dengan 1.220 responden. Dengan margin eror sekitar 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Menurut Djayadi, penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara langsung kepada responden di lapangan. Kategori desa-kota, agama, jenis kelamin, etnis, dan wilayah juga cukup representatif.
REZKI ALVIONITASARI