Demonstrasi Tolak Tambang Emas Banyuwangi Berakhir Ricuh

Reporter

Senin, 19 Oktober 2015 18:36 WIB

TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Banyuwangi - Aksi demonstrasi yang dilakukan sekitar 150 orang warga Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Senin, 19 Oktober 2015, berakhir ricuh.

Demonstrasi sebagai bentuk penolakan terhadap pertambangan emas oleh PT Bumi Suksesindo di Kecamatan Pesanggaran.

Menurut Kepala Kepolisian Resor Banyuwangi, Ajun Komisaris Besar Bastoni Purnama, tiga orang koordinator demonstrasi ditangkap, yakni dengan inisial B, E dan R. “Ketiganya masih kami periksa intensif,” katanya, Senin 19 Oktober 2015.

Saat demonstrasi, massa menuntut agar PT Bumi Suksesindo menutup aktivitas pertambangannya. Karena dialog dengan manajemen perusahaan buntu, aksi tiba-tiba berubah anarkis.

Massa merusak kaca jendela kantor PT Bumi Suksesindo, meja bilyard, dan alat perkantoran. Aparat keamanan tak bisa menghentikan meksi telah menerjunkan 100 anggotanya.

Bastoni menjelaskan, ketiga orang itu belum ditetapkan sebagai tersangka. Polisi masih memperkuat keterlibatan mereka sebagai pengerah massa berdasarkan bukti-bukti di lapangan.

Salah seorang warga, Taufiq Qurrohman, mengatakan aksi dimulai pukul 09.00 WIB. Massa melakukan longmarch dari pintu masuk pantai Pulau Merah. Massa kemudian merangsek ke lokasi perkantoran dan pertambangan di Gunung Tumpang Pitu.

Taufiq mengatakan, massa menolak pertambangan emas karena berpotensi mencemari lingkungan. Apalagi sejak ada pertambangan tersebut, kawasan hutan lindung di Gunung Tumpang Pitu telah diturunkan statusnya menjadi hutan produksi. “Unjuk rasa lalu berubah ricuh,” ujarnya.

PT Bumi Suksesindo akan meningkatkan tahap operasi dari eksplorasi ke eksploitasi di Gunung Tumpang Pitu pada 2016. Menteri Kehutanan menerbitkan Surat Keputusan Nomor 826/2013 tertanggal 19 November 2013 yang menyetujui alih fungsi hutan lindung Tumpang Pitu seluas 1.942 hektare di gunung tersebut menjadi hutan produksi.

Dengan turunnya status tersebut, pertambangan emas bisa dilakukan secara terbuka (open minning). Berdasarkan hasil eksplorasi yang dilakukan PT Bumi Suksesindo, 1 ton batuan di gunung itu mengandung 0,9 gram emas.

PT Bumi Suksesindo akan memproduksi 3 juta ton batuan per tahun atau 24 juta ton batuan dalam jangka delapan tahun.

IKA NINGTYAS

Berita terkait

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

6 jam lalu

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.

Baca Selengkapnya

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

1 hari lalu

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

Warga Panama pada Minggu, 5 Mei 2024, berbondong-bondong memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum untuk memilih presiden

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

4 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

4 hari lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

6 hari lalu

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

Rektor UPN Veteran Yogyakarta Irhas Effendi menyebut ada fenomena cukup menarik dari para peserta UTBK SNBT 2024 di kampusnya.

Baca Selengkapnya

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

9 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

12 hari lalu

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/

Baca Selengkapnya

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

13 hari lalu

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

30 hari lalu

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

Jaringan Advokasi Tambang melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

31 hari lalu

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

Kasus dugaan korupsi di PT Timah, yang melibatkan 16 tersangka, diduga merugikan negara sampai Rp271 triliun. Terbesar akibat kerusakan lingkungan.

Baca Selengkapnya