Bencana Kabut Asap, JICA Kirim 2.000 Liter Foam Pemadam

Reporter

Editor

Grace gandhi

Minggu, 18 Oktober 2015 04:04 WIB

Japan International Cooperation Agency (JICA) memberikan bantuan 2.000 liter bahan baku untuk pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan. TEMPO/Parliza Hendrawan

TEMPO.CO , Jakarta: Japan International Cooperation Agency (JICA) memberikan bantuan 2.000 liter bahan baku untuk pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan.

Nantinya cairan tersebut dapat menjadi sekitar 200 tong besar, yang dapat dicampur dengan water booming. Ando Naoki, Kepala Perwakilan JICA Indonesia, mengatakan bantuan tersebut diyakini dapat mempercepat penanggulangan bencana kebakaran lahan dan hutan.

"Api tidak akan melebar ketika sudah terkena zat kimia ini," kata Naoki, Sabtu, 17 Oktober 2015.

Ditemui di Posko utama Satgas siaga darurat bencana asap di kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumatera Selatan, ia menjamin cairan tersebut tidak akan merusak lingkungan karena sifatnya yang mudah terurai. Cairan coklat muda itu dikemas dalam beberapa jerigen besar. Saat ini cairan tersebut sudah berada di Posko.

Kiyoshi Moritaka, tenaga ahli dari pabrikan cairan tersebut, mengatakan cairan dapat disemprotkan langsung tanpa perlu dicampur dengan air, tetapi juga cairan itu dapat dimasukkan ke dalam pesawat water booming. Namun sebelum disemprotkan, awak pesawat harus memastikan cairan itu sudah tercampur di dalam tanki. "Mengubah sifat air untuk mempermudah peyerapan hingga ke dalam gambut," ujar Moritaka.

Moritaka melanjutkan, produk busa dengan nama Miracle Alpa Plus ini terbungkus di dalam jerigen dengan isi 20 liter. Bantuan yang telah dikirimkan baru 50 jerigen dan sisanya akan tiba Senin.

Miracle Foam dapat digunakan baik dengan air bersih atau air laut. Morita Holdings Corporation sebagai produsen Miracle Foam, diklaim sebagai bahan yang ramah lingkungan. Karena foam tidak mengandung bahan beracun dan PFOS seperti hormon lingkungan dan logam berat. "Ini mirip bahan baku sampo," ujarnya.

Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, mengatakan berdasarkan pengetahuannya, busa yang memiliki tanggal kadaluwarsa 4 tahun ini merupakan cairan bertekanan rendah, hanya digunakan dengan 1 persen perbandingan campuran dengan air bersih atau laut. Sehingga selain lebih efektif penggunaanya, ia juga meyakini zat kimia tidak akan merusak ekosistem di hutan dan lahan.

PARLIZA HENDRAWAN





Berita terkait

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

20 Agustus 2023

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).

Baca Selengkapnya

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

8 Juni 2023

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

Menurut FlightAware, lebih dari 100 penerbangan telah ditunda di Bandara LaGuardia dan 55 telah ditunda di Bandara Newark.

Baca Selengkapnya

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

26 September 2021

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

Jaksa mendakwa perusahaan listrik Pacific Gas & Electric karena gagal menebang pohon yang jatuh ke kabel listrik dan memicu kebakaran hutan California

Baca Selengkapnya