Sahabat Misterius Patrice Rio Capella dan Suap Rp 200 Juta

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Sabtu, 17 Oktober 2015 07:42 WIB

Mantan Sekjen Partai Nasdem, Patrice Rio Capella (kanan), menunggu pemeriksaan oleh penyidik di Gedung KPK, Jakarta, 16 Oktober 2015. Ia ditetapkan sebagai tersangka atas kasus dugaan pemberian hadiah atau janji dalam proses penanganan perkara bantuan daerah. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Pengacara Patrice Rio Capella, Maqdir Ismail, mengatakan kliennya memang mengakui pernah menerima Rp 200 juta dari Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho. "Betul ada uang diserahkan kepada Rio. Tapi melalui sebuah laporan. Katanya semacam pelaporan pengaduan," kata Maqdir kepada Tempo, Jumat, 16 Oktober 2015.

Maqdir mengatakan, Patrice Rio menerima dana itu pada Mei 2015. "Uang diterima Rio dari sahabatnya yang bekerja di kantor pengacara O.C. Kaligis," ujar Maqdir. Sahabatnya inilah yang kemudian menyerahkan uang dari Gubernur Gatot tersebut kepada supir Rio. Namun, beberapa hari kemudian, Rio mengembalikan uang itu kepada Gubernur Gatot.

PARTAI NASDEM TERKOYAK
Suap Gatot Mengoyak NasDem, Apa Peran Surya Paloh?
NASDEM TERKOYAK: Patrice Rio Capella Akui Terima Rp 200 Juta

Menurut Maqdir, uang ini bolak-balik dua kali. Kali kedua pada Juli 2015. Rio kembali menerima laporan disertai uang Rp 200 juta itu. "Ternyata di (dokumen) ada uang Rp 200 juta, jadi Rio gak mau terima. Pokoknya bolak-balik," kata Maqdir. "Rio merasa ada yang tidak sehat, dia kembalikan uang itu melalui kakak dari sahabatnya itu."

Uang Rp 200 juta inilah, yang menurut Maqdir, menjadi cikal bakal penetapan status tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi terhadap Rio. "Uang ini yang sepertinya diserahkan ke KPK. Saya tidak tahu siapa yang menyerahkannya. Apakah kakak sahabatnya ini serahkan langsung," ucap Maqdir. Uang ini diperkirakan sampai ke KPK sekitar Agustus.

Menurut Maqdir, uang itu berasal dari Evy Susanti, istri muda Gubernur Gatot. "Kata sahabatnya ini dari Evy Susanti. Kami juga tidak tahu secara persis apakah uang itu dari Evy atau dari mana, kami juga tidak tahu," kata dia. "Rio sendiri awalnya tidak tahu uangnya dari mana. Dia baru belakangan tahu kalau uang itu dari Evy."

Maqdir tidak memberitahu sosok sahabat Rio. Maqdir hanya menyebut, orang ini teman Rio sewaktu mahasiswa, belasan, atau puluhan tahun yang lalu. Menurut Maqdir, penetapan tersangka kepada Rio berlebihan. "Saya mau katakan, tidak ada niat Rio menerima uang itu. Kalau Rio memang mau mengambil uang itu, ngapain bolak-balik."

KPK menetapkan Patrice sebagai tersangka, Kamis 15 Oktober 2015. Menurut Wakil Ketua KPK Johan Budi Sapto Pribowo, Sekretaris Jenderal Partai NasDem tersebut ikut berperan dalam penanganan perkara dana Bansos. Ia diduga memberikan bantuan mengurus penyelesaian penanganan perkara, apakah ditangani Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara atau Kejaksaan Agung.

Patrice telah menyatakan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Sekretaris Jenderal NasDem dan anggota DPR. Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengatakan ia merasa prihatin, tapi menerima pengunduran diri Patrice. Hal itu, kata Surya, adalah bagian dari komitmen NasDem dalam memberantas korupsi.

Patrice sebelumnya pernah diperiksa KPK pada 23 September 2015 dalam kasus dugaan suap hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Medan sebagai saksi. Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK Priharsa Nugraha menuturkan Patrice Rio Capella diduga mengetahui penyuapan yang menyeret Gatot dan Evy.

REZKI ALVIONITASARI

Berita terkait

Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi

7 hari lalu

Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi

Upaya Koalisi Prabowo merangkul rival politiknya dalam pemilihan presiden seperti PKB dan Partai Nasdem, berbahaya bagi demokrasi.

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Ogah Komentar Soal Aliran Dana Rp 40,1 Juta ke Partai NasDem

44 hari lalu

Syahrul Yasin Limpo Ogah Komentar Soal Aliran Dana Rp 40,1 Juta ke Partai NasDem

JPU KPK dalam dakwaannya menyatakan bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menggunakan uang sebesar Rp 40.123.500 untuk kepentingan NasDem.

Baca Selengkapnya

Istilah Efek Ekor Jas dalam Pemilu, Bagaimana Terjadi Anomali di Pemilu 2024?

45 hari lalu

Istilah Efek Ekor Jas dalam Pemilu, Bagaimana Terjadi Anomali di Pemilu 2024?

Dalam konteks Pemilu, efek ekor jas mengacu ke bagaimana keputusan pemilih pada satu posisi pemilihan bisa pengaruhi hasil dari posisi pemilihan lain.

Baca Selengkapnya

Ketua NasDem Malaysia Balik Menuding PPLN Kuala Lumpur Lobi Partai Politik untuk Menambah Pemilih KSK

46 hari lalu

Ketua NasDem Malaysia Balik Menuding PPLN Kuala Lumpur Lobi Partai Politik untuk Menambah Pemilih KSK

Ketua Partai NasDem Malaysia Tengku Adnan mengatakan usulan menambah jumlah pemilih Kotak Suara Keliling atau KSK datang dari PPLN Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

Nasdem Tunggu Instruksi Surya Paloh untuk Gulirkan Hak Angket

58 hari lalu

Nasdem Tunggu Instruksi Surya Paloh untuk Gulirkan Hak Angket

Fraksi Partai Nasdem belum mendapatkan instruksi dari Ketua Umum Surya Paloh untuk menandatangani persetujuan hak angket.

Baca Selengkapnya

Dinamika Politik Setelah Surya Paloh Diundang Presiden Jokowi pada Pekan Lalu

26 Februari 2024

Dinamika Politik Setelah Surya Paloh Diundang Presiden Jokowi pada Pekan Lalu

Pengamat politik Ujang Komarudin menilai pertemuan Jokowi dan Surya Paloh bukan sekadar silaturahmi biasa.

Baca Selengkapnya

Prediksi Pertarungan Suara Partai di DPR yang Pro dan Kontra Hak Angket Pilpres 2024

22 Februari 2024

Prediksi Pertarungan Suara Partai di DPR yang Pro dan Kontra Hak Angket Pilpres 2024

Jika DPR tidak siap untuk menggunakan hak angket dugaan kecurangan, capres Ganjar Pranowo akan mendorong penggunaan hak interpelasi atau rapat kerja.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Sebut Komitmennya Terhadap Lingkungan Sudah Sejak Kuliah

23 November 2023

Anies Baswedan Sebut Komitmennya Terhadap Lingkungan Sudah Sejak Kuliah

Anies Baswedan menyatakan dirinya sudah berkecimpung dengan isu soal lingkungan sejak masih berkuliah.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Profil Arief Prasetyo Adi, Kereta Suite Class Compartment hingga Harga Pangan yang Mulai Naik

7 Oktober 2023

Terpopuler Bisnis: Profil Arief Prasetyo Adi, Kereta Suite Class Compartment hingga Harga Pangan yang Mulai Naik

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis hingga Jumat malam, 6 Oktober 2023 dimulai dengan profil Arief Prasetyo Adi yang ditunjuk Jokowi jadi Plt Mentan.

Baca Selengkapnya

Akhir Perjalanan Syahrul Yasin Limpo dari Hilang Kontak hingga Tiba di Indonesia

5 Oktober 2023

Akhir Perjalanan Syahrul Yasin Limpo dari Hilang Kontak hingga Tiba di Indonesia

Setelah sempat hilang kontak di luar negeri, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo akhirnya tiba di Indonesia pada Rabu malam. Ini yang terjadi.

Baca Selengkapnya