Kabut Asap, Bandara Mozes Kilangin di Timika Tutup

Reporter

Editor

Grace gandhi

Sabtu, 17 Oktober 2015 04:09 WIB

Seorang nelayan mengarungi Sungai Batanghari yang tertutup kabut asap di Jambi, 9 September 2015. BMKG mencatat titik panas akibat kebakaran hutan di Sumatera bertambah 39 menjadi 283 titik yang tersebar di enam provinsi. ANTARA/Wahyu Putro A

TEMPO.CO , Jakarta: Akibat gangguan kabut asap selama beberapa hari ini di Timika, Kabupaten Mimika, Papua, Bandar Udara Mozes Kilagin, Timika terpaksa ditutup.

“Saat ini jarak pandang di sekitar Bandara Mozes Kilangin hanya sekitar 500 meter,” kata Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi Kabupaten Mimika, John Rettob, Jumat, 16 Oktober 2015.

Padahal, menurut Rettob, standar penerbangan menurut aturan Menteri Perhubungan jarak pandang minimal 1.500 meter. Jarak pandang yang pendek hingga 500 meter itu karena pekatnya kabut asap yang menyelimuti Timika dan sekitarnya. Padahal, sebelumnya jarak pandang di bandara masih mencapai lebih dari 2.600 meter.

Menurut Rettob, sampai saat ini cuaca di Timika seperti suasana saat masih subuh, sekitar pukul 05.00 WIT. "Jadi bisa dibayangkan, bagaimana pekatnya asap saat ini. Asap sudah terlihat sejak minggu lalu, tapi kepekatan asap baru terjadi tiga hari belakangan ini. Akibatnya, dua maskapai penerbangan reguler dari dan ke Timika tak dapat landing hingga hari ini,” ujar dia.

Saat ini, Rettob menambahkan, Bandara Mozes Kilangin ada pesawat Garuda dan Sriwijaya dengan penumpang yang datang dan pergi sekitar 400 hingga 500 orang. Pesawat lain seperti milik Air Fast atau pesawat berbadan kecil juga tak dapat masuk dan keluar dari bandara ini. Bandara ini benar-benar tertutup untuk penerbangan akibat tertutup kabut asap.

Selain kabut asap menganggu penerbangan, kabut asap juga mengganggu pelayaran di Timika. Kapal juga dilarang keluar-masuk di Pelabuhan Timika. Kapal yang sudah telanjur berada di laut, dipandu oleh petugas saat akan sandar di pelabuhan.

Dari informasi yang didapat, menurut Rettob, kabut asap ini diduga kiriman dari wilayah Papua bagian selatan, seperti dari wilayah Kabupaten Merauke dan wilayah yang ada di sekitarnya. “Sebab saat musim angin tenggara, bertiup dari selatan menuju ke utara, sehingga daerah Timika kena imbasnya," katanya.

Menurut Kepala Badan Meteorologi, Klimatiologi, dan Geofisika Wilayah V Jayapura, Zem Padamma, saat ini ada 131 titik api yang mengepung wilayah Papua. Paling parah terdapat di wilayah Papua bagian selatan, yakni Merauke dan Mappi. Sementara wilayah lain yang dikepung asap di Papua adalah Kabupaten Lanny Jaya, Jayawijaya, dan Dogiyai.

Sebanyak 131 titik api di wilayah Papua ini akibat pembukaan lahan di beberapa kabupaten di Papua. Titik api paling banyak dijumpai berada di wilayah Papua bagian selatan, yakni Kabupaten Merauke dan Mappi.

“Apalagi saat ini musim angin tenggara yang anginnya bertiup dari selatan ke utara. Musim seperti ini, khususnya di wilayah Merauke, rawan terjadi kebakaran lahan karena terjadinya kekeringan di tambah dengan pengaruh El Nino," kata Zem.

CUNDING LEVI


Berita terkait

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

20 Agustus 2023

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).

Baca Selengkapnya

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

8 Juni 2023

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

Menurut FlightAware, lebih dari 100 penerbangan telah ditunda di Bandara LaGuardia dan 55 telah ditunda di Bandara Newark.

Baca Selengkapnya

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

26 September 2021

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

Jaksa mendakwa perusahaan listrik Pacific Gas & Electric karena gagal menebang pohon yang jatuh ke kabel listrik dan memicu kebakaran hutan California

Baca Selengkapnya