Kabut Asap, Luhut Akui Api di Gambut Masih Sulit Dipadamkan

Reporter

Jumat, 16 Oktober 2015 13:41 WIB

Pemadam kebakaran dan suku Kamayura berusaha memadamkan api kebakaran hutan saat pelatihan di taman nasional Xingu, Mato Grosso, Brasil, 3 Oktober 2015. Pemadam kebakaran Brasil memberikan edukasi pada masyarakat adat untuk mencegah kebakaran hutan Amazon. REUTERS/Paulo Whitaker

TEMPO.CO, Jakarta- Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM Luhut Binsar Panjaitan mengakui sulitnya memadamkan kebakaran hutan di Kalimantan dan Sumatera. Luhut mengatakan api yang telah dipadamkan seringkali kembali menyala. "Tadi pagi, titik hotspot kembali meningkat," kata Luhut dalam rapat pimpinan DPR bersama tiga menteri lainnya, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat, 16 Oktober 2015.

Luhut mengaku memadamkan api di lahan gambut memang sulit. Alih-alih padam, pagi ini titik hotspot malah kembali meningkat. Luhut mengatakan rusaknya lahan gambut menyebabkan proses pemadaman sulit dilakukan.

Pihaknya telah melakukan water bimbing di beberapa titik. Namun, usaha ini belum membuahkan hasil yang maksimal. Api yang dipadamkan malah kembali berkobar. Bahkan jarak pandang pagi ini terbilang cukup pekat, yakni 200-300 meter.

Rapat ini dipimpin oleh Ketua DPR Setya Novanto. Luhut mengatakan ini merupakan acara coffee morning sembari membicarakan masalah asap. Dalam pertemuan ini, turut hadir Menteri Kesehatan Nila Moeloek dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya. Mereka bertemu di Gedung DPR. Komisi yang berkaitan dengan kabut asap juga terlihat hadir, di antaranya Komisi I, Komisi II, komisi III, komisi IV, dan komisi IX.

Titik panas yang terpantau pukul 07.00 menunjukkan titik api kembali meningkat. Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Sugarin Widayat, Jumat, 16 Oktober 2015, Sumatera Selatan masih menjadi penyumbang titik panas terbanyak, yakni 537 titik. Jumlah ini meningkat dari sebelumnya sebanyak 487 titik.

Hingga saat ini, titik api belum dapat dipadamkan sepenuhnya. Selain karena lahan yang terbakar adalah hutan gambut, masalah el nino juga menjadi faktor utama. Saat ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana tengah membuat kanal bersekat di Kalimantan. Kanal ini bertujuan untuk memperbaiki ekosistem gambut.

MAWARDAH NUR HANIFIYANI

Berita terkait

Saat Capres Ganjar Pranowo Sindir 3 Purnawirawan Jenderal yang Disebutnya Mencla-mencle

8 Februari 2024

Saat Capres Ganjar Pranowo Sindir 3 Purnawirawan Jenderal yang Disebutnya Mencla-mencle

Ganjar Pranowo bilang ada purnawirawan jenderal yang menyebut jangan memilih calon tertentu karena latar belakangnya tapi kini berbalik arah mendukung

Baca Selengkapnya

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

20 Agustus 2023

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).

Baca Selengkapnya

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

8 Juni 2023

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

Menurut FlightAware, lebih dari 100 penerbangan telah ditunda di Bandara LaGuardia dan 55 telah ditunda di Bandara Newark.

Baca Selengkapnya