Tim Risma Persoalkan Kampanye Stiker Rasiyo-Lucy

Reporter

Editor

Zed abidien

Kamis, 15 Oktober 2015 09:52 WIB

Bakal calon Wali Kota Surabaya, Rasiyo (kiri) didampingi pasangannya bakal calon Wakil Wali Kota Lucy Kurniasari menabuh gendang sambil berjalan menuju kantor KPUD Surabaya, Jawa Timur, 8 September 2015. ANTARA/Tri SP

TEMPO.CO, Surabaya - Tim pemenangan pasangan Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana menganggap Panitia Pengawas Pemilu Kota Surabaya tidak tegas dalam mencopot stiker pasangan lawannya, Rasiyo-Lucy Kurniasari. Sebab, sampai saat ini masih banyak stiker Rasiyo-Lucy terpasang di kaca belakang mobil angkutan umum di Kota Surabaya.

“Padahal stiker atau stiker oneway di angkutan umum secara ukuran sudah menyalahi aturan, termasuk isi tulisan spanduk," kata Didik Prasetiyono, juru bicara tim pemenangan pasangan Risma-Whisnu, Rabu, 14 Oktober 2015.

Menurut Didik, sebenarnya stiker itu sebelumnya pernah ada dicopot paksa di Terminal Joyoboyo. Namun sampai saat ini masih banyak terpasang. Stiker itu, kata dia, tidak sesuai Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 7 Tahun 2015 karena bukan buatan resmi dari KPU Kota Surabaya.

Padahal, dalam aturan tersebut sudah jelas bahwa semua alat peraga kampanye yang bukan buatan KPU dilarang ditampilkan oleh siapapun, termasuk oleh tim pasangan calon, terkecuali di posko pemenangan pasangan calon yang bersangkutan.

Bahkan, Wakil Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Kota Surabaya ini juga mempertanyakan kegiatan pasangan calon lain yang melibatkan tempat pendidikan sebagai tempat sosialisasi dan ternyata hingga saat ini pula tidak ada langkah tegas dari Panwaslu sebagai instansi pengawas pilkada. “Terus, selama ini Panwaslu kemana aja?” ujarnya.

Didik mendesak kepada Panwaslu untuk tegas menindak segala pelanggaran yang terjadi, jangan hanya beralasan kurang personel atau alasan lainnya, karena masih ada linmas atau satpol PP yang akan ikut membantu menindaknya. “Tim Risma belum merasakan kinerja tegas dari Panwaslu,” kata dia.

Berbagai desakan ini, ujar Didik, hanya untuk menjadikan pilkada Surabaya lebih berintegritas dan memperlakukan masing-masing pasangan calon setara dalam hal penegakan hukumnya. “Jadi, tidak ada tujuan lain selain menginginkan pilkada Surabaya yang berintegritas,” kata dia.

MOHAMMAD SYARRAFAH

Berita terkait

PPP Sebut Belum Tentukan Sikap Politik Resmi di Pilkada Jawa Timur

2 jam lalu

PPP Sebut Belum Tentukan Sikap Politik Resmi di Pilkada Jawa Timur

PPP menyatakan sifat politiknya di Pilkada Jawa Timur masih dinamis. Antara mendukung Khofifah atau membentuk koalisi baru.

Baca Selengkapnya

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

3 jam lalu

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Baca Selengkapnya

Akui Jalin Komunikasi Dengan PDIP, Khofifah: Relatif, Belum Pasti Mendukung

4 jam lalu

Akui Jalin Komunikasi Dengan PDIP, Khofifah: Relatif, Belum Pasti Mendukung

Khofifah menaakui menjalin komunikasi dengan PDIP. Namun ia mengatakan, belum pasti partai itu memberikan rekomendasi dukungan.

Baca Selengkapnya

Muhaimin Iskandar Sebut PKB Buka Pintu untuk Khofifah Daftar Pilkada Jawa Timur

1 hari lalu

Muhaimin Iskandar Sebut PKB Buka Pintu untuk Khofifah Daftar Pilkada Jawa Timur

PKB menyambut baik jika nantinya Khofifah mendaftar diri mengikuti seleksi internal di partai itu untuk maju di Pilkada Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Khofifah Buka Peluang Kembali Maju Bersama Emil Dardak di Pilkada Jatim

2 hari lalu

Khofifah Buka Peluang Kembali Maju Bersama Emil Dardak di Pilkada Jatim

Khofifah membuka peluang lebar bagi Emil Dardak untuk kembali berpasangan di Pilkada Jawa Timur. Ia mengaku nyaman dan produktif bersama Emil.

Baca Selengkapnya

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

2 hari lalu

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

Sebelum PDIP masuk, Khofifah telah lebih dahulu didukung Partai Golkar, Gerindra, Demokrat dan PAN sejak sebelum Pemilu 2024 berlangsung.

Baca Selengkapnya

Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ

3 hari lalu

Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ

Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumba Timur, untuk memastikan penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)

Baca Selengkapnya

Emil Dardak Disebut Berpeluang Dampingi Khofifah di Pilkada Jawa Timur 2024, Berikut Profilnya

4 hari lalu

Emil Dardak Disebut Berpeluang Dampingi Khofifah di Pilkada Jawa Timur 2024, Berikut Profilnya

Emil Dardak berpeluang kuat kembali menjadi pendamping Khofifah di Pilkada Jawa Timur. Berikut rekam jejaknya.

Baca Selengkapnya

Kata Politikus PAN, Demokrat, dan PDIP soal Cawagub Pendamping Khofifah

4 hari lalu

Kata Politikus PAN, Demokrat, dan PDIP soal Cawagub Pendamping Khofifah

Politikus sejumlah partai politik angkat bicara soal cawagub pendamping Khofifah di Pilkada Jawa Timur. Siapa orangnya?

Baca Selengkapnya

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

4 hari lalu

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

PDIP Surabaya mengusulkan wali kota - wakil wali kota inkumben Eri Cahyadi-Armuji maju ke Pilkada Kota Surabaya 2024.

Baca Selengkapnya