Sulit Ditangkap, Begini Cara Para Pembakar Hutan di Kutai  

Reporter

Kamis, 15 Oktober 2015 04:09 WIB

Ilustrasi Kebakaran Hutan. (ilustrasi: kendra paramita, rizal zulfadli)

TEMPO.CO , Jakarta:Kebakaran di Taman Nasional Kutai, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur masih terus terjadi. Petugas Balai TN Kutai menduga kebakaran hutan karena ada kesengajaan dari warga sekitar hutan yang sengaja membuka lahan dengan cara membakar.

Sejauh ini petugas di Balai TN Kutai masih kesulitan menangkap para pembakar lahan. Menurut Kepala Seksi Pengamanan Balai TNK Wilayah I Sangatta, Kutai Timur, Hernowo Supriyanto mengatakan para pembakar hutan sulit ditangkap karena menggunakan sitem bakar lari.

Mereka, kata Hernowo, menggunakan cara yang sangat tradisional, yakni memanfaatkan obat nyamuk yang diikat batang korek api. Di sekeliling obat nyamuk sudah disiram bensin atau minyak tanah yang diberi ban bekas.

"Jadi setelah meletakkan obat nyamuk yang sudah di kasih korek api itu, mereka kabur. Kan kalau obat nyamuknya jalan pas kena batang korek api langsung menyala dan menyambar di sekitarnya yang sudah di sirami minyak atau bensin," kata Hernowo Supriyanto dihubungi dari Samarinda, Rabu, 14 Oktober 2015.

Menurut dia, petugas Manggala Agni, satuan pemadam kebakaran di Balai TNK hingga kini terus melakukan pemadaman di dalam kawasan hutan yang hampir setiap hari terbakar. Memang luasan lahan yang terbakar tak terlalu luas, tapi titik api yang timbul banyak.

Pembakaran lahan ini menurut Hernowo sudah sangat mengancam habitat satwa liar yang hidup di dalam hutan. "Jangankan api, aktivitas manusia saja sudah bisa mengusir satwa, jadi sampai sekarang habitat satwa seperti orangutan dan banteng terus berkurang," kata dia.

Ada juga cara lain yang mereka lakukan untuk mengelabui petugas Balai TN Kutai saat membakar hutan. Dengan menggunakan ban bekas yang sudah dipotong-potong lalu di bakar diletakkan di kawasan hutan yang kering. Jadi para pembakar kata Hernowo setelah membakar potongan ban bekas tadi lengsung meninggalkan lokasi.

Saat ini menurut Hernowo dirinya bersama para penjaga hutan TN Kutai terus menjaga kawasan hutan yang masih belum pernah terjamah. Hutan ini menurut dia dijaga dari para pembuka lahan baru yang juga memanfaatkan kawasan hutan untuk berkebun.

"Lokasi kebakaran yang marak terakhir ini di daerah Bukit Cemangi dekat Telaga Bening, Teluk Pandan, daerah Triden dan Pertamina di Sangkimah, kilometer 5-18 dari arah Sangatta, Kutai Timur," jelas dia.

FIRMAN HIDAYAT

Berita terkait

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

13 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

22 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

47 hari lalu

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

Dari data BNPB, kasus kebakaran hutan dan lahan mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

50 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

51 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

51 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

52 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

Regulasi dinilai penting karena akan mempengaruhi perumusan program dan anggaran penanganan kebakaran.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

52 hari lalu

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

Saat banyak wilayah di Indonesia masih dilanda bencana banjir, pemerintah pusat telah menggelar rapat koordinasi khusus kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

56 hari lalu

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

Rekor bulan terpanas kesembilan berturut-turut sejak Juli lalu. Pertengahan tahun ini diprediksi La Nina akan hadir. Suhu udara langsung mendingin?

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

3 Maret 2024

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya