Suro, Kaum Difabel Ikut Aksi Mubeng Beteng Keraton

Reporter

Editor

Grace gandhi

Rabu, 14 Oktober 2015 07:09 WIB

Kerabat Puro Mangkunegaran melakukan Kirab 1 Suro mengelilingi Komplek Istana Mangkunegaran, Solo, Jateng, . FOTO ANTARA/Andika Betha

TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya 20 kaum disabilitas dari berbagai daerah berkumpul di Yogyakarta guna mengikuti peringatan Suro lewat prosesi topo bisu mubeng (mengelilingi) beteng Keraton Yogyakarta, Selasa petang, 13 Oktober 2015.

Dengan keterbatasan seperti tuna netra, tuna daksa, folio, dan berkursi roda, para difabel itu tetap bersemangat melakukan aksi jalan diam tanpa bicara dengan rute tempuh sekeliling keraton yang diperkirakan panjangnya empat kilometer itu.

Mubeng beteng difabel ini dilakukan sekitar pukul 20.00 WIB dan berakhir 22.00 WIB.

"Cukup melelahkan, jalannya lama, tapi ini tradisi, jadi ikhlas," ujar Nurul Zaadah, seorang difabel yang memakai tongkat untuk membantunya berjalan saat ditemui Tempo usai prosesi mubeng beteng.

Nurul bukan difabel biasa. Ia anggota Komite Perlindungan Difabel Kota Yogya, yang juga pimpinan Yayasan Sentra Advokasi Perempuan, Difabel dan Anak (Sabda).

Nurul menuturkan, makna permenungan topo bisu kali ini dari kaum difabel bukan sekedar refleksi ke individu. Tapi juga bentuk seruan pada keraton agar menghidupkan lagi sebuah unit Abdi Dalem Polowijan. Kelompok Polowijan, juga sering disebut abdi Punokawan, merupakan pinisepuh, kumpulan orang-orang berkebatasan fisik yang di masa lalu pernah menjadi bagian pelestari tradisi keraton.

"Tapi di masa Sultan Hamengku Buwono IX kelompok ini surut dan di masa HB X hilang," ujarnya.

Padahal, menurut Nurul, tradisi seharusnya bersifat universal. Apapun latar belakang manusianya, sepatutnya diberi ruang dan tempat untuk berkontribusi. Baik secara ide juga tindakan.

"Kalau kelompok Polowijan ini bisa hidup lagi dalam institusi keraton, itu menjadi simbol tersendiri adanya pengakuan kaum disabilitas, sebagai unsur yang dilibatkan nguri-uri budaya," ujar Nurul.

Koordinator kelompok difabel perayaan Suro, Sinung Janutomo, menuturkan mubeng beteng ini sebagai antusiasme ketika sebulan lalu, pihak keraton Yogya memberi tanda yang menggugah lewat pemberian gelar abdi dalem Polowijan.

"Kami bersuka cita untuk munculnya kembali pemberian gelar abdi dalem Polowijan itu," ujar Sinung.

Lantas para difabel dari kota-kota lain, seperti Bandung, Jawa Barat, beberapa kabupaten Jawa Tengah, serta DI Yogyakarta pun dikumpulkan untuk ikut peringatan Suro kali ini.

"Kami sengaja lebih cepat dari keraton agar tak merepotkan, juga peserta difabel bisa lebih leluasa berefleksi," ujar Sinung.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

5 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Kapan Tahun Baru Islam 1446? Ini Jadwal serta Tanggal Penting di Bulan Muharram

13 hari lalu

Kapan Tahun Baru Islam 1446? Ini Jadwal serta Tanggal Penting di Bulan Muharram

Kapan tahun baru Islam 1446? Tahun baru Islam bertepatan dengan datangnya bulan Muharram, yakni salah satu bulan suci dalam Islam. Berikut jadwalnya.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

13 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

17 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

7 Tempat Terbaik Merayakan Festival Songkran di Thailand

18 hari lalu

7 Tempat Terbaik Merayakan Festival Songkran di Thailand

Dari hiruk pikuk kota metropolitan hingga keindahan alam yang memesona, Thailand memiliki segala yang Anda butuhkan untuk merayakan Festival Songkran.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

28 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

32 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

52 hari lalu

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

58 hari lalu

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

59 hari lalu

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.

Baca Selengkapnya