TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli menyambangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi untuk memenuhi kewajiban sebagai pejabat negara. "Saya datang ke sini memenuhi kewajiban sebagai pejabat negara, harus menyerahkan laporan kekayaan," katanya di lobi KPK, Senin siang, 12 Oktober 2015.
Rizal, yang datang mengenakan setelan jas abu-abu gelap, dasi sewarna, dan kemeja putih, mengaku baru sempat melaporkan hartanya hari ini. "Saya habis dari Amerika. Kemudian juga sibuk. Kemarin ada Perdana Menteri Najib, jadi baru sempat hari ini," ujarnya.
Sebagai pejabat baru yang diangkat dari hasil perombakan kabinet beberapa waktu lalu, Rizal diketahui belum menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara kepada KPK. Dari nama-nama hasil reshuffle tersebut, Sekretaris Kabinet Pramono Anung lebih dulu menyerahkan LHKPN.
Rizal juga mengakui terakhir kali total harta kekayaannya sebesar Rp 7,3 miliar. "Total nilainya pada waktu laporan 2005/2006 sekitar Rp 7,3 miliar," ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua KPK sementara, Johan Budi, mengatakan belum semua menteri baru Jokowi melaporkan harta kekayaannya kepada KPK.
Selain Pramono, ada tiga menteri baru yang dilantik Jokowi pada Agustus, yakni Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, yang menggantikan Sofyan Djalil; Menko Kemaritiman Rizal Ramli, yang menggantikan Indroyono Soesilo; dan Menteri Perdagangan Thomas Lembong, yang menggantikan Rachmat Gobel. Adapun Sofyan Djalil dan Luhut Panjaitan hanya digeser posisinya di kabinet.
Johan Budi mengimbau para menteri baru segera melaporkan harta kekayaan mereka ke LHKPN. "Kami mengimbau menteri yang baru dilantik juga komisaris BUMN yang baru," katanya. Menurut Johan, setiap penyelenggara negara wajib menyerahkan LHKPN kepada KPK.
FRISKI RIANA
Berita terkait
Segini Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang Juga Menjabat Komisaris BNI
2 hari lalu
Dirjen Bea dan Cukai Askolani menjadi sorotan karena memiliki harta Rp 51,8 miliar
Baca SelengkapnyaLaporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK
9 hari lalu
Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.
Baca SelengkapnyaResmi Ditetapkan sebagai Presiden Terpilih, Berapa Harta Kekayaan Prabowo Subianto?
10 hari lalu
Jumlah harta kekayaan Presiden terpilih, Prabowo Subianto, mencapai Rp 2,04 triliun. Berikut Rinciannya.
Baca SelengkapnyaPejabat Terkaya Dato Sri Tahir, Tiga Dekade Membangun Kerajaan Bisnis Mayapada Group
12 hari lalu
Saat ini, Dato Sri Tahir adalah pejabat terkaya di negeri ini. Bagaimana ia membangun usahanya, kerajaan bisnis Mayapada Group?
Baca SelengkapnyaAlexander Marwata Dilaporkan ke Polda Metro Jaya, Segini Harta Kekayaan dan Gaji Wakil Ketua KPK Itu
12 hari lalu
Alexander Marwata mengaku tak ambil pusing dirinya dilaporkan Polda Metro Jaya. Ini harta kekayaan dan gajinya.
Baca SelengkapnyaDeputi Pencegahan Tak Setuju Bila Ada Screening Awal Calon Menteri di Era Prabowo Subianto oleh KPK
12 hari lalu
Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan tidak setuju apabila ada screening awal terhadap calon menteri yang bakal menjabat di era Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaDugaan Pemerasan oleh Jaksa KPK, Pemeriksaan LHKPN Selesai Bulan Depan
13 hari lalu
Menurut Albertina, KPK menerima laporan dari masyarakat Lampung Utara perihal dugaan gratifikasi atau suap yang dilakukan Jaksa KPK itu.
Baca SelengkapnyaBekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto Segera Jalani Sidang Tipikor, Berkas Perkara Rampung
13 hari lalu
Eko Darmanto adalah tersangka tindak pidana pencucian uang (TPPU) dan penerimaan gratifikasi Rp 18 miliar.
Baca SelengkapnyaDewas KPK Minta Direktorat LHKPN Segera Selesaikan Kasus Pemerasan Jaksa TI terhadap Saksi
15 hari lalu
Dewas KPK mengaku sudah menyampaikan kepada Direktorat LHKPN agar segera menyelesaikan pemeriksaan kasus pemerasan oleh jaksa TI.
Baca SelengkapnyaKPK dan Dewas Anggap Tak Ada Kejelasan Perkara atas Pelaporan Suap oleh Jaksa TI Sehingga Tak Dilanjutkan
15 hari lalu
KPK menilai pelaporan dugaan pemerasan Jaksa KPK berinisial TI terhadap saksi senilai Rp 3 miliar sejauh ini tak memiliki kejelasan perkara.
Baca Selengkapnya