DARURAT ASAP: Duh, Anak-anak Tak Pakai Masker Standar  

Reporter

Jumat, 9 Oktober 2015 20:50 WIB

Seto Mulyadi. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerhati anak, Seto Mulyadi, yang akrab disapa Kak Seto, meminta Menteri Kesehatan menetapkan standar untuk masker yang dipakai di daerah kabut asap.
Sebab, menurut Kak Seto, banyak warga yang menggunakan masker tidak sesuai standar, terutama anak-anak dan balita.

"Beberapa waktu yang lalu, saya ke Palembang dan melihat sendiri keadaan bayi-bayi di sana. Mereka tidak dipakaikan masker khusus, cuma masker tipis yang memungkinkan partikel-partikel asap masih bisa masuk ke dalam rongga pernapasan mereka," tutur Kak Seto di Gedung Komisi Perlindungan Anak Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat, 9 Oktober 2015.

Baca juga:
DPRD Anggarkan Rp 1,6 M Buat Laptop, Ahok: Gak Lucu Kalau...|
Kabut Asap, Netizen Galang Dana Rp 100 Juta Via KitaBisa.com

Kak Seto mengatakan, seharusnya anak-anak dan bayi yang terdampak bencana asap mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Soalnya, mereka lebih rentan terhadap bahaya penyakit yang ditimbulkan oleh bencana asap itu. Dia mengaku sudah menyampaikan hal itu kepada pemerintah daerah setempat untuk turun tangan memberi tempat aman untuk mengungsi dan memberikan masker dengan kualitas dan standar yang tepat.


"Saya harap Menkes menetapkan masker yang betul-betul standarnya sehingga tidak ada perbedaan interpretasi soal standar kualitas masker," katanya.

Kak Seto menyesalkan bencana asap terus berulang dan membahayakan kesehatan generasi penerus. Dia meminta agar pemerintah dan warga Indonesia tidak saling menyalahkan, tetapi lebih pada bagaimana upaya mencari solusi agar bencana asap semacam ini tak terulang.

Baca juga:
Soal Asap, Gubernur Alex: Saya Sudah Berkali-kali Minta Maaf
Atasi Asap, Ini Pesawat Malaysia yang Dikirim ke Indonesia


"Anak-anak banyak yang terpapar asap. Begitu banyak partikel racun masuk ke dalam paru-parunya dan itu akan menciptakan generasi yang rapuh, baik dari segi kesehatan maupun kecerdasan," katanya.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia mencatat lebih dari 15 bayi terjangkit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) akibat kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan. Lima di antaranya meninggal.




ANTARA

Advertising
Advertising

Berita terkait

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

20 Agustus 2023

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).

Baca Selengkapnya

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

8 Juni 2023

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

Menurut FlightAware, lebih dari 100 penerbangan telah ditunda di Bandara LaGuardia dan 55 telah ditunda di Bandara Newark.

Baca Selengkapnya

Sedih Pacar Mario Dandy Satriyo Dihujat dan Dibuka Identitasnya, Kak Seto: Jadilah Sahabat Anak

28 Februari 2023

Sedih Pacar Mario Dandy Satriyo Dihujat dan Dibuka Identitasnya, Kak Seto: Jadilah Sahabat Anak

Seto Mulyadi atau Kak Seto mengatakan penanganan A, pacar Mario Dandy Satriyo, harus memperhatikan Undang-Undang Perlindungan Anak.

Baca Selengkapnya