PKI Jatuh, Soeharto, & Kisah Penghancuran Gerakan Perempuan

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Jumat, 9 Oktober 2015 13:55 WIB

Demonstrasi gabungan pemuda, pelajar, mahasiswa, buruh, karyawan, dan kaum cendekiawan, menuntut pembubaran PKI dan ormas-ormasnya, serta pembersihan kabinet pemerintahan dari unsur-unsur Gesstapu, akhir Oktober 1965. Foto: Dok. Perpusnas RI

TEMPO.CO, Yogyakarta - Diskusi buku karya profesor Saskia Eleonora Wieringa di University of Amsterdam menuai simpati dari banyak kalangan di gedung Student Center Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Kamis malam, 9 Oktober 2015. Setidaknya 80 orang dari mahasiswa, aktivis pro-demokrasi dan hak asasi manusia, aktivis organisasi non-pemerintah, dan jurnalis datang dalam diskusi itu.

Acara ini diselenggarakan oleh Divisi Gender Aliansi Jurnalis Independen Yogyakarta, Yayasan Satunama, dan Lembaga Pers Mahasiswa Arena UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Diskusi digelar seiring dengan peringatan 50 tahun genosida. Pada 30 September 2015 ini, tepat 50 tahun setelah kejahatan kemanusiaan sejak peristiwa 1965 meletus di Indonesia. Negara hingga saat ini belum juga mengakui kejahatan kemanusiaan ini.

Baca juga:G30S 1965: Rupanya Soeharto yang Tempatkan Letkol Untung

Pembicara diskusi dari bidang perempuan dan politik Yayasan Satunama, Nunung Qomariah, mengatakan diskusi penting untuk membuka kebenaran sejarah yang disembunyikan oleh Orde Baru. Gerwani masih dianggap sebagai gerakan perempuan yang tidak bermoral. “Generasi muda perlu tahu sejarah di luar versi Orde Baru agar tidak hitam putih melihatnya. Tidak mudah menyalahkan dan tidak mudah terprovokasi,” kata Nunung.

Buku karya Saskia berjudul Penghancuran Gerakan Perempuan Politik Seksual di Indonesia Pasca-Kejatuhan PKI itu bicara tentang militer yang menghancurkan seluruh gerakan wanita, memfitnah Gerakan Wanita Indonesia mengenai apa yang terjadi di Lubang Buaya pada 30 September 1965. Buku ini adalah disertasi Saskia, yang pada era Orde Baru disensor ketat untuk melindungi perempuan yang diwawancarai Saskia.

Buku setebal 542 halaman itu menggambarkan Gerwani yang dilarang serta puluhan ribu anggotanya dibunuh dan disiksa di penjara. Presiden era Orde Baru, Soeharto, melakukan fitnah seksual terhadap Gerwani sebagai dalih untuk membunuh. Anggota Gerwani dituduh mengkhianati negara dan berperilaku seksual tak bermoral.



Peneliti kasus 1965 selama 30 tahun itu mengungkapkan koran-koran terbitan Dinas Penerangan Angkatan Darat dan Angkatan Bersenjata memfitnah keterlibatan anggota Gerwani di Lubang Buaya. Fitnah ini terbukti dari hasil penuturan banyak korban. Mereka dipaksa telanjang bulat dan menari-nari di depan tentara. Lalu para tentara itu mengambil gambar mereka.

Beberapa narasumber Saskia juga memberikan kesaksian tentang gadis tahanan yang ditelanjangi. Kemudian tentara memotret dan menyiarkan seakan-akan mereka berada di Lubang Buaya. Militer menggunakan segala cara untuk menyiksa secara seksual terhadap tahanan politik.

Saskia punya pengalaman panjang sebagai aktivis gerakan perempuan dan solidaritas negara ketiga. Pada pertengahan 1970-an, ia mendirikan sejumlah kelompok studi perempuan dan menerbitkan jurnal. Ia mengajar isu perempuan, gender, dan kajian seksual. Lebih dari 20 judul buku dan 100 artikel karya Saskia yang sudah diterbitkan.

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang berhimpun di Lembaga Pers Mahasiswa Arena Jamaludin Ahmad mengatakan diskusi buku ini penting untuk membuka kebenaran sejarah yang dibelokkan oleh rezim Orde Baru. "Mahasiswa dan kalangan muda harus berpikir kritis terhadap sejarah versi penguasa," kata Jamaludin.

SHINTA MAHARANI


Berita lainnya:
G30S 1965: Misteri Letkol Untung, Masih Hidupkah Dia?
G30S 1965: Terungkap, Kedekatan Soeharto dan Letkol Untung











Advertising
Advertising











Berita terkait

Profil dan Kontroversi Tien Soeharto: Kisah Perjalanan Seorang Ibu Negara

6 hari lalu

Profil dan Kontroversi Tien Soeharto: Kisah Perjalanan Seorang Ibu Negara

Tien Soeharto memiliki profil yang kompleks, seorang ibu negara yang peduli hingga terlibat dalam berbagai kontroversi yang mengiringi masa pemerintahan suaminya.

Baca Selengkapnya

Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

6 hari lalu

Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

Walaupun telah meninggal, mendiang Ibu Tien Soeharto tetap dikenang dalam perjalanan sejarah bangsa.

Baca Selengkapnya

Kisah Devaluasi Rupiah: 45 Tahun Lalu Merosot dari Rp 415,00 menjadi Rp 625,00 per Dolar Amerika

16 November 2023

Kisah Devaluasi Rupiah: 45 Tahun Lalu Merosot dari Rp 415,00 menjadi Rp 625,00 per Dolar Amerika

Keputusan devaluasi itu berdampak yang luas terhadap kondisi ekonomi negara dan memberikan pelajaran berharga bagi pemerintah dan pelaku ekonomi.

Baca Selengkapnya

Jejak Langkah Politik Partai Golkar: Pasca Reformasi Kian Menurun

5 Agustus 2023

Jejak Langkah Politik Partai Golkar: Pasca Reformasi Kian Menurun

Berikut jumlah kursi yang diperoleh Partai Golkar dari Pemilu 2009, 2014, dan 2019 yang semakin menurun. Bagaimana prospek di Pemilu 2024?

Baca Selengkapnya

TMII Diresmikan 48 Tahun Lalu, Berikut Kilas Balik Proyek Wisata Bertema Budaya Indonesia

21 April 2023

TMII Diresmikan 48 Tahun Lalu, Berikut Kilas Balik Proyek Wisata Bertema Budaya Indonesia

Digagas sejak Maret 1970, pembangunan proyek TMII dimulai pada tahun 1972 dan diresmikan pada tanggal 20 April 1975 atau 48 tahun silam.

Baca Selengkapnya

Ketimbang Menjabat Menteri, Luhut Sebut Lebih Enak Jadi Tentara

2 Mei 2020

Ketimbang Menjabat Menteri, Luhut Sebut Lebih Enak Jadi Tentara

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memilih bertugas sebagai tentara ketimbang menteri.

Baca Selengkapnya

Reformasi TNI di Masa Presiden Jokowi Dinilai Berjalan Mundur

7 Februari 2018

Reformasi TNI di Masa Presiden Jokowi Dinilai Berjalan Mundur

Sejumlah kalangan menilai reformasi di tubuh TNI mengalami langkah mundur di masa Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Polri Dinilai Beri Pintu Masuk TNI Masuk ke Ranah Ketertiban

4 Februari 2018

Polri Dinilai Beri Pintu Masuk TNI Masuk ke Ranah Ketertiban

Pengamat hukum Bivitri Susanti meminta nota kesepahaman Polri dan TNI soal pemeliharaan keamanan dan ketertiban dibatalkan.

Baca Selengkapnya

YLBHI: Sistem Peradilan Militer Harus Segera Diperbarui

16 Desember 2017

YLBHI: Sistem Peradilan Militer Harus Segera Diperbarui

Pengacara publik dari Lembaga Bantuan Hukum Julius Ibrani mengatakan reformasi sektor militer di Indonesia masih belum mencapai targetnya.

Baca Selengkapnya

Hut TNI 72 Tahun, Simak Cuitan Netizen

7 Oktober 2017

Hut TNI 72 Tahun, Simak Cuitan Netizen

Topik mengenai TNI di lini masa merupakan salah satu isu yang selalu "in" di mata Netizen, terutama marak dibicarakan saat merayakan HUT TNI kali ini

Baca Selengkapnya