TEMPO Interaktif, Lhokseumawe:Sebanyak 2.111 personel pasukan Rajawali tiba di Aceh dan diterima Panglima Komando Operasi TNI Brigjen TNI M. Djali Yusuf, Senin (8/4), di Pelabuhan Umum Krueng Geukueh, sekitar 117 kilometer arah Barat, Lhokseumawe. Pasukan di bawah pimpinan Kolonel (Inf) Ady Mulyono ini tiba di Lhokseumawe, Nanggroe Aceh Darussalam, Minggu (7/4), dengan menumpang tiga kapal TNI AL, masing-masing KRI Teluk KAU dan KRI Teluk Ading. Keseluruhan pasukan masing-masing terdiri dari 106 perwira, 420 bintara, dan 1.585 tamtama. Sebelum diberangkatkan ke Aceh, pasukan ini dilatih secara khusus selama dua bulan. Dansatgas Penerangan Komando Operasi TNI Mayor (Inf.) Zaenal Mutaqin mengatakan, pasukan Rajawali merupakan pasukan khusus yang disiapkan sebagai pasukan mobile dan kekuatan pemukul. "Seluruh pasukan ini berasal dari Detasemen Pemukul Parako, Marinir, dan sejumlah Yonif lainnya," kata Zaenal. Pangkoops TNI Brigjen TNI M. Djali Yusuf secara terpisah mengatakan, kekuatan pasukan Rajawali ini akan diprioritaskan ke kawasan Aceh Timur untuk menanggulangi maraknya aksi teror yang masih sering dilakukan kelompok gerilyawan bersenjata di kawasan tersebut. "Saya akan konsentrasikan pasukan ini nantinya ke Aceh Timur, untuk melumpuhkan kekuatan GSA (Gerakan Separatis Aceh) di sana," katanya. Aksi teror yang masih berlangsung, ungkap Djali, antara lain gangguan terhadap kendaraan milik masyarakat yang melintas di jalan raya menuju Medan, Sumatera Utara. Selain itu juga upaya untuk merusak tower PLN hingga mengakibatkan empat kabupaten di Aceh gelap gulita. "Kita tidak akan pernah berhenti sebelum mereka dapat kita lumpuhkan seluruhnya," imbuh Djali, jenderal bintang satu kelahiran Pidie yang dilantik sebagai Pangdam Iskandar Muda pada 5 Februari lalu. (Zainal Bakri-Tempo News Room)