Calon Doktor ITB Gelar Pameran Mainan Anak

Reporter

Selasa, 6 Oktober 2015 21:57 WIB

Seorang siswa melakuan tendangan penalti pada pertandingan Liga Sepak Bola Kancing Indonesia di Bandung, Jawa Barat, 20 September 2014. Sekitar 100 Sekolah Dasar dari Kota Bandung dan Kabupaten Bandung mengikuti permainan yang digagas oleh Komunitas Hong. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Bandung - Mahasiswa doktoral Ilmu Seni Rupa dan Desain Sekolah Pasca Sarjana ITB, Mohamad Zaini Alif menghelat pameran Kaulinan Urang Lembur (mainan orang desa). Pameran bersama komunitas Hong yang dibentuknya itu berlangsung dua hari, 6-7 Oktober 2015 di Aula Timur ITB.

Mainan yang dipamerkan umumnya berbahan baku dari bambu atau kayu dengan beragam ukuran. Misalnya mainan kendaraan beroda tunggal atau dua hingga empat, congklak, juga gambar toong berupa kotak kayu berpenyangga dengan gambar slide film di dalamnya. Beberapa mainan hanya bisa dihadirkan lewat gambar-gambar di dinding sekat ruang pamer disertai keterangan.

Zaini dan komunitasnya sejak lama mengumpulkan dan mendata mainan anak tradisional Sunda yang tersebar di wilayah Banten dan Jawa Barat. Hasilnya, tercatat sedikitnya 240 mainan dan permainan, seperti tokecang, galahasin, loncat tinggi, ngadu muncang, gatrik, tatarucingan. Zaini kini punya kajian baru soal mainan anak-anak untuk meraih gelar doktor di ITB. “Tentang transmisi nilai-nilai dalam permainan tradisional Sunda,” ujarnya.

Hasil penelusurannya dan studi berbagai jenis permainan di sejumlah lokasi dunia, umumnya berkaitan. Ia melihat ada pengaruh signifikan dari permainan yang anak-anak mainkan semasa kolonialisme. Ada proses akulturasi ketika itu.

Salah seorang dosen pembimbingnya, Setiawan Sabana mengatakan, Zaini dalam studi doktoralnya mengusung asumsi soal permainan tradisional Indonesia yang tidak terpengaruh budaya lain atau asli khas lokal. Dia melihat masyarakat Baduy Dalam. “Di sana permainan adalah pekerjaan anak yang tidak bersifat hiburan tapi kegiatan harian,” kata Sabana. Permainan itu yang membantu anak untuk hidup mandiri, berbakti pada keluarga, komunitas, dan taat nilai adat.

Menurut Sabana, Zaini telah menempuh studi selama 3,5 tahun. Karya ilmiahnya tersebut akan diselesaikannya segera.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

1 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

11 hari lalu

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

16 hari lalu

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.

Baca Selengkapnya

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

21 hari lalu

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

47 hari lalu

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

54 hari lalu

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

55 hari lalu

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?

Baca Selengkapnya

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

58 hari lalu

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?

Baca Selengkapnya

Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

17 Februari 2024

Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

Selama pemilu, ada 345 orang petugas, termasuk KPPS yang terlibat proses pemilu mendapat pelayanan kesehatan selama pemilu berlangsung.

Baca Selengkapnya

Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

15 Februari 2024

Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

Seluruh petugas KPPS yang kelelahan tersebut ada yang mendapatkan perawatan di Puskesmas dan Rumah Sakit Kota Bandung.

Baca Selengkapnya