Ini Alasan Bangunan Lawang Sewu Terancam Disegel

Reporter

Jumat, 2 Oktober 2015 14:53 WIB

Tempat wisata Lawang Sewu, Semarang, Jawa Tengah, 21 Juli 2015. Gedung bersejarah yang menjadi ikon kota Semarang ini ramai dikunjungi warga untuk menghabiskan waktu liburan Lebaran. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Semarang - Pemerintah Kota Semarang mengancam segera menyegel obyek wisata bangunan heritage Lawang Sewu karena menunggak pajak. Kebijakan itu akan dilakukan karena pengelola Lawang Sewu telah menunggak pajak hiburan hingga empat tahun.

"Kalau tak tegas pajak di sektor hiburan tahun ini rendah," kata Kepala Bidang Pajak Daerah, Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Kota Semarang, Agus Wuryanto, Jumat, 2 September 2015.

Agus mengaku sedang gencar mengecek wajib pajak dengan cara inspeksi mendadak atau sidak ke sejumlah tempat hiburan. Di antaranya ke Lawang Sewu yang selama ini dijadikan sebagai tempat pariwisata sejarah oleh PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasional IV Semarang.

“Kami segera melayangkan surat kepada pihak pengelola terkait permasalahan penunggakan retribusi,” kata Agus.

Ancaman penyegelan gedung bersejarah bekas kantor industri kereta api pertama di era kolonial itu mengacu kepada Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2011 tentang pajak daerah yang isinya semua penyelenggaraan hiburan wajib memenuhi kewajibannya membayar pajak. “Pajak itu besaran 20 persen dari harga tiket,” katanya.

Manajer Museum PT Kereta Api Indonesia Sapto Hartoyo mempertanyakan sikap Pemkot Semarang yang hendak menyegel Lawang Sewu. Sapto menyatakan kenapa baru sekarang dipermasalahkan. “Kenapa tidak sejak dulu diingatkan?” kata Sapto

Menurut dia, sejak dibuka tahun 2011, Lawang Sewu telah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya oleh Menteri Kebudayaan dan Pendidikan dengan Surat Keputusan Nomor 57 Tahun 2011. Saat peresmian itu, gubernur menyatakan dukungan Lawang Sewu sebagai museum hidup dan tak perlu membayarkan pajak retribusi tiket. “Karena pendapatan tidak untuk keuntungan, tapi perawatan berkelanjutan,” kata Sapto menjelaskan.

Alasan itu dikuatkan saat diresmikan oleh Any Yudoyono yang meminta agar pemerintah melanjutkan bantuan perawatan ke Lawang Sewu. Menurut Sapto, pendapatan masuk ke PT KAI sebagai BUMN yang kemudian dikirim ke negara. “Secara otomatis setiap tahun dipotong pajak. Tak membayar pajak karena telah mengirim setoran ke PT KAI,” kata dia.

EDI FAISOL

Berita terkait

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

13 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

Sepekan Banjir Semarang, Sejumlah Kelurahan Masih Terendam

43 hari lalu

Sepekan Banjir Semarang, Sejumlah Kelurahan Masih Terendam

Sepekan setelah banjir Semarang, posko pengungsian sudah ditutup. Namun, masih ada genangan di beberapa kelurahan.

Baca Selengkapnya

Mengapa Banjir Selalu Jadi Problem di Semarang dan Pantura?

47 hari lalu

Mengapa Banjir Selalu Jadi Problem di Semarang dan Pantura?

Banjir selalu menjadi masalah di Indonesia. Namun, mengapa Jawa Tengah, terutama Semarang dan Pantura selalu dilanda banjir saban tahun?

Baca Selengkapnya

Polisi Selidiki Kasus Bapak Aniaya Anak hingga Tewas di Semarang

2 Januari 2024

Polisi Selidiki Kasus Bapak Aniaya Anak hingga Tewas di Semarang

Diduga penganiayaan itu dilakukan karena pelaku ingin melindungi anak laki-lakinya yang lain yang juga adik korban, JW, 18 tahun.

Baca Selengkapnya

Berkurangnya Wilayah Resapan Air Kota Semarang Berdampak pada Banjir Menahun

19 Desember 2023

Berkurangnya Wilayah Resapan Air Kota Semarang Berdampak pada Banjir Menahun

Rentetan banjir menggenangi Kota Semarang pada awal 2023.

Baca Selengkapnya

Daya Tarik Pantai Tirang, Lokasi, Harga Tiket, Rute dan Jam Bukanya

3 November 2023

Daya Tarik Pantai Tirang, Lokasi, Harga Tiket, Rute dan Jam Bukanya

Pantai Tirang di Semarang menawarkan keindahan alam yang memukau, pasir putih, dan beragam aktivitas seru.

Baca Selengkapnya

Proyek Baru Kereta Cepat Jakarta-Surabaya: Waktu Tempuh di Bawah 6 Jam

4 Oktober 2023

Proyek Baru Kereta Cepat Jakarta-Surabaya: Waktu Tempuh di Bawah 6 Jam

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dikabarkan akan diluncurkan mulai 2024 mendatang. Apa saja yang menarik dari kereta cepat ini?

Baca Selengkapnya

Jenazah Ajudan Kapolda Kaltara Diotopsi di RS Bhayangkara Semarang

23 September 2023

Jenazah Ajudan Kapolda Kaltara Diotopsi di RS Bhayangkara Semarang

Jenazah ajudan Kapolda Kaltara Brigadir Setyo Herlambang dibawa ke RS sebelum diberangkatkan ke Kendal.

Baca Selengkapnya

Siswa SD Terkena Dampak Kebakaran TPA Jatibarang Semarang, Wali Kota: Pemadaman Butuh Sepekan

19 September 2023

Siswa SD Terkena Dampak Kebakaran TPA Jatibarang Semarang, Wali Kota: Pemadaman Butuh Sepekan

Kebakaran Tempat Pembuangan Akhir atau TPA Jatibarang, Kota Semarang, Jawa Tengah, berdampak terhadap SDN 4 Ngaliyan yang berlokasi tidak jauh.

Baca Selengkapnya

Polisi akan Panggil Eks Ketua DPC Gerindra Semarang atas Dugaan Pukul Kader PDIP

12 September 2023

Polisi akan Panggil Eks Ketua DPC Gerindra Semarang atas Dugaan Pukul Kader PDIP

Polisi mengatakan akan memanggil eks Ketua DPC Partai Gerindra Kota Semarang yang diduga melakukan pemukulan ke kader PDIP.

Baca Selengkapnya