Selidiki Pembunuhan Salim Kancil, DPR Terjun ke Lumajang

Reporter

Jumat, 2 Oktober 2015 07:12 WIB

Dengan membawa berbagai poster sejumlah aktivis lingkungan melakukan aksi solidaritas atas terbunuhnya aktivis petani Salim Kancil di Surabaya, 1 Oktober 2015. Aksi yang di ikuti oleh WALHI Jatim, LBH Surabaya, Ecoton dan sejumlah kelompok mahasiswa. FULLY SYAFI

TEMPO.CO, Jakarta - Rombongan Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat menyelidiki langsung penyebab pembunuhan petani aktivis antitambang Salim Kancil di Lumajang, Jawa Timur. Mereka juga akan menengok kawan seperjuangan Salim, yaitu Tosan, yang juga dianiaya sekelompok orang karena menentang keras penambangan pasir besi ilegal di Desa Selok Awar-awar, Pasirian, Lumajang.

"Kami akan bertemu korban, perusahaan, dan Pemerintah Daerah setempat," kata Wakil Ketua Komisi Hukum Benny Kabur Harman saat dihubungi Tempo, Jumat, 2 Oktober 2015.

Sepuluh orang dari Komisi Hukum berangkat ke Lumajang pagi ini. Mereka adalah pimpinan Komisi Hukum dan beberapa perwakilan anggota dari tiap fraksi yang ada di DPR.

Benny mengungkapkan timnya akan mendengarkan keterangan-keterangan dari korban dan keluarganya, serta orang-orang yang diduga terlibat dalam kasus ini. "Kita lihat keterlibatan dalang lain selain Kepala Desa," kata Benny.

Anggota Komisi Hukum dari PDI Perjuangan Masinton Pasaribu mengungkapkan pihaknya juga berencana bertemu dengan belasan tersangka pembunuh Salim. Ia mendesak kepolisian tak mengulur waktu mengungkap penyebab penganiayaan ini.

"Polisi harus agresif melakukan penyelidikan atas keterlibatan perusahaan yang melakukan penambangan ilegal, mencabut izin usaha, dan menutup perusahaan yang diduga terlibat mendalangi aksi keji dan tidak berperikemanusiaan," kata Masinton, yang turut serta dalam rombongan.

"Jika ada indikasi dugaan keterlibatan pemilik perusahaan, polisi harus menangkap dan menyeret pemilik perusahaan ke pengadilan."

Dua petani asal Desa Selok Awar-awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, diserang sekelompok orang pada 26 September 2015. Salim Kancil, 52 tahun, warga Dusun Krajan II, sempat disetrum dan dipukuli sebelum akhirnya dihabisi di dekat permakaman. Sedangkan Tosan, warga Dusun Persil, dianiaya di rumah dan tanah lapang yang tak jauh dari rumahnya. Tubuh Tosan dipukuli dengan kayu, pacul, batu, dan celurit. Ia bahkan sempat dilindas sepeda motor. Tosan selamat meski kondisinya kini masih sekarat. Keduanya merupakan aktivis penolak penambangan pasir di Desa Selok Awar-awar.

Polisi telah menetapkan 22 tersangka dalam kasus ini. Belakangan, Kepolisian Resor Lumajang menetapkan Kepala Desa Selok Awar-awar Hariyono sebagai tersangka kasus tambang pasir ilegal di Pantai Watu Pecak, Desa Selok Awar-awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Namun, polisi belum menjelaskan peran Hariyono dalam kasus tambang ilegal ini.

"Kepala Desa Hariyono mulai tadi malam sudah kami tetapkan sebagai tersangka dan saat ini sudah kami lakukan penahanan," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Lumajang Ajun Komisaris Heri Sugiono, Rabu siang, 30 September 2015.

PUTRI ADITYOWATI | DAVID PRISIDHARTA

Berita terkait

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

4 jam lalu

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

Rektor UPN Veteran Yogyakarta Irhas Effendi menyebut ada fenomena cukup menarik dari para peserta UTBK SNBT 2024 di kampusnya.

Baca Selengkapnya

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

3 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

6 hari lalu

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/

Baca Selengkapnya

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

8 hari lalu

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.

Baca Selengkapnya

Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

11 hari lalu

Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

Lahar dingin dari Gunung Semeru meningkatkan debot air daerah Sungai Regoyo di Lumajang. Warga sekitar mengungsi mandiri.

Baca Selengkapnya

Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

14 hari lalu

Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

Aktivitas vulkanik Gunung Semeru terus meningkat selama empat tahun terakhir. Badan Geologi menjelaskan sejumlah gejalanya.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

24 hari lalu

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

Jaringan Advokasi Tambang melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

25 hari lalu

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

Kasus dugaan korupsi di PT Timah, yang melibatkan 16 tersangka, diduga merugikan negara sampai Rp271 triliun. Terbesar akibat kerusakan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

25 hari lalu

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

Pergerakan saham PT Timah Tbk. atau TINS terpantau berfluktuatif usai terkuaknya kasus korupsi tata niaga timah di wilayah IUP. Begini analisisnya.

Baca Selengkapnya

Kasus Harvey Moeis Korupsi Timah, Peran Lobi-Lobi hingga Membeli Barang Mewah Miliaran

26 hari lalu

Kasus Harvey Moeis Korupsi Timah, Peran Lobi-Lobi hingga Membeli Barang Mewah Miliaran

Pada Kamis, 4 April 2024, istri Harvey Moeis, selebriti Sandra Dewi mendatangi Kejaksaan Agung untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi

Baca Selengkapnya