TEMPO.CO, BENGKULU - Menyikapi tingginya tingkat kerawanan tsunami di Provinsi Bengkulu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kepahiang, Bengkulu, mempunyai tiga langkah menyikapi potensi bencana tersebut.
Hal tersebut disampaikan Kepala Subbidang Mitigasi Gempa Bumi BMKG Wijayanto pada pelatihan tanggap bencana di Bengkulu, Kamis, 1 Oktober 2015.
"Langkah pertama yaitu tanggap gempa dengan cara mewaspadai gempa bumi kuat atau berlangsung lama yang dapat memicu tsunami dalam waktu singkat," kata Wijayanto.
Menurutnya, bentuk tanggap gempa, salah satunya menjauhi pantai dan tepi sungai serta mencari informasi apa yang terjadi.
Tanggap kedua, lanjutnya, yakni tanggap peringatan dengan cara segera mencari dan mendapatkan informasi peringatan dari BMKG melalui media dan pengumuman resmi lainnya.
"Jika terdengar sirine, kentongan, atau peralatan lain yang disepakati, sebagai peringatan segera evakuasi," tuturnya.
Terakhir, katanya, tanggap ketiga yakni segera melakukan evakuasi ke lokasi aman setelah gempa bumi dan menerima peringatan tsunami.
"Ikuti jalur evakuasi yang telah disediakan. Atau jika lokasi aman tak diketahui maka carilah tempat tinggi dan jauhi pantai," tegas dia.
Wijayanto menginformasikan jika di tengah laut kecepatan gelombang 800 kilometer per jam tapi tinggi ombak masih rendah, sementara saat tiba di tepi pantai kecepatan ombak berkurang menjadi 30 kilometer per jam tapi ketinggian ombak akan semakin tinggi.
Seperti diketahui, Bengkulu memiliki sejarah gempa dan tsunami kuat pada 1883, 1961, 2000, dan 2007, yang menelan banyak korban jiwa.
PHESI ESTER JULIKAWATI
Berita terkait
Info Terkini Gempa M5,1 di Laut Guncang Bali dan NTB, Tidak Berpotensi Tsunami
22 menit lalu
Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan di dalam lempeng.
Baca SelengkapnyaJakarta Diperkirakan Cerah Berawan Rabu Pagi hingga Sore, kecuali Jakarta Selatan dan Timur
1 jam lalu
Cuaca diperkirakan masih cerah berawan pada siang hari, kecuali Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaTop 3 Tekno: Bibit Siklon 91P, Besaran UKT Kedokteran, Mengaktifkan Kartu Telkomsel Mati
2 jam lalu
Topik tentang kota-kota besar diprakirakan hujan akibat tiga sirkulasi siklonik dan bibit siklon 91P menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.
Baca SelengkapnyaBMKG: Gempa Bumi di Pacitan Akibat Deformasi Batuan Lempeng Indo-Australia
15 jam lalu
Dari analisis BMKG, gempa bumi dengan magnitudo M4.8 di Pacitan akibat deformasi batuan lempeng Indo-Australia.
Baca SelengkapnyaKaji Efek Heatwave Asia, Peneliti BRIN Temukan Hot Spell 40 Derajat di Bekasi
16 jam lalu
Bukan heatwave yang mengancam wilayah Indonesia. Simak hasil kajian tim peneliti BRIN berikut.
Baca SelengkapnyaPotensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter, BMKG Peringatkan Kapal Nelayan dan Tongkang
18 jam lalu
Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.
Baca SelengkapnyaAda Bibit Siklon 91P, BMKG Prakirakan Hujan Guyur Mayoritas Kota Besar
1 hari lalu
Bibit siklon tropis 91P berdampak hujan sedang hingga lebat dan angin kencang di sekitar wilayah bibit siklon tersebut.
Baca SelengkapnyaMayoritas Jakarta Diprakirakan Berawan, Hujan Ringan Malam Hari
1 hari lalu
Seluruh wilayah DKI Jakarta diprakirakan cerah berawan pada pagi harinya dan sebagian besar berawan pada siang hari.
Baca SelengkapnyaTop 3 Tekno: Teluk Kendari Mendangkal, Meteor Sporadis Terlihat di Yogya, Penyebab Suhu Panas
1 hari lalu
Topik tentang Teluk Kendari di Kota Kendari mengalami pendangkalan yang dramatis menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.
Baca SelengkapnyaBMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan
1 hari lalu
BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 6 - 7 Mei 2024.
Baca Selengkapnya