Ratusan siswa Sekolah Polisi Negara (SPN) Pekanbaru berlari ditengah kabut asap saat mengikuti latihan fisik di Pekanbaru, Riau, 30 September 2015. Kabut asap pekat kebakaran hutan dan lahan kembali menyelimuti Kota Pekanbaru dan sekitarnya yang menyebabkan jarak pandang hanya berkisar 100 hingga 300 meter. ANTARA/Rony Muharrman
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti mengikuti pertemuan The 10th ASEAN Ministreal Meeting on Transnational Crime di Kuala Lumpur, Malaysia. Pertemuan yang dihadiri pejabat setingkat menteri se-ASEAN itu membahas tentang penanganan kejahatan teroris, perdagangan manusia, pencucian uang, dan kejahatan dunia maya.
Dalam pertemuan itu, peserta dari Malaysia dan Brunei Darussalam menyindir persoalan kabut asap Indonesia yang tidak kunjung berhasil diselesaikan. "Dari Malaysia dan Brunei nyindir halus," kata Badrodin saat dihubungi Tempo, Kamis, 1 Oktober 2015.
Menanggapi sindiran itu, menurut Badrodin, ia lantas menjelaskan bahwa pemerintah Indonesia sudah berupaya keras memadamkan api. Polri pun telah memproses hukum para tersangka, baik perorangan maupun korporasi. "Proses pidana, perdata, sanksi administrasi, dan blacklist perusahaan yang terlibat," ujarnya.
Badrodin juga menyampaikan kepada menteri dari Malaysia bahwa pelaku pembakar hutan bukan hanya investor Indonesia. "Banyak juga investor negeri tetangga," katanya. Karena itu, dia meminta para delegasi negara seberang itu bersedia berkerja sama menegakkan hukum dengan menindak para investor yang terlibat pembakaran hutan.
Menurut Badrodin, dari semua negara yang hadir, perwakilan dari Singapura paling responsif. "Singapura positif, bahkan minta daftar nama investor perkebunan sawit itu," ujarnya.
Pembakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan hingga kini memang belum berhasil diatasi. Kabut asap akibat kebakaran itu tidak hanya memenuhi udara kota-kota di Sumatera dan Kalimantan, tapi juga berdampak hingga ke negeri tetangga.
TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali
1 hari lalu
TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali
TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.