Presiden Joko Widodo berbincang dengan tim penanggulangan kebakaran hutan saat melakukan kunjungan kerja ke Banjarbaru, Kalimantan Selatan, 23 September 2015. Di Kalimantan Selatan terdapat 1549 titik api, dimana 1400 lebih diantaranya telah mampu di atasi tim yang terdiri dari berbagai unsur kekuatan daerah. ANTARA/Herry Murdy Hermawan
TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Pemerintah Malaysia menawarkan bantuan pasukan militernya untuk mengatasi kebakaran di Sumatera dan Kalimantan yang menyebabkan bencana kabut asap hingga ke Malaysia serta Singapura. Menteri Pertahanan Malaysia Hishammuddin Hussein mengaku telah membicarakan kerja sama ini dengan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu.
"Perlu usaha bersama mewujudkan itu. Hubungan saya dengan Menteri Pertahanan Singapura Ng Eng Heng dan Ryamizard sangat dekat," kata Hishammuddin seperti yang dilansir Malay Mail, Selasa, 29 September 2015.
Selain dari Malaysia, tawaran bantuan militer mengatasi bencana kabut asap juga muncul dari Singapura. Pemerintah Singapura dua kali menawarkan bantuan pasukan militer untuk memadamkan asap di Sumatera dan Kalimantan. Menteri Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Air Singapura Vivian Balakrishnan menelepon Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Siti Nurbaya Bakar untuk mengirimkan pesawat C-130 dan pesawat Chinooks dengan maksud membuat hujan buatan. Namun tawaran itu kembali ditolak pemerintah.
Belakangan, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan pemerintah Indonesia terbuka kepada negara mana pun termasuk Singapura jika ingin membantu memadamkan kebakaran hutan di Tanah Air untuk menghilangkan asap. "Silahkan saja kami terbuka. Singapura bisa ikut lihat sendiri. Singapura, silakan kalau mau membantu. Jangan hanya bicara," kata Wapres Jusuf Kalla di New York, Amerika Serikat, Minggu, 27 September 2015.