MUI Soal Bulan Darah: Itu Kuasa Tuhan  

Reporter

Senin, 28 September 2015 12:13 WIB

Gerhana bulan di Kairo (Reuters)

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia, Amidhan Shaberah, meminta masyarakat, khususnya umat Islam, tak mengaitkan kemunculan blood moon atau bulan darah dengan takhayul. Menurut dia, adanya bulan darah justru harus dipahami sebagai anugerah Tuhan yang harus disyukuri dengan cara menjalankan ibadah.

"Jadi jangan kaitkan kemunculan bulan darah itu sebagai bentuk bahwa Tuhan sedang marah," kata Amidhan saat dihubungi Tempo, Senin, 28 September 2015.

Amidhan berujar, memang fenomena bulan darah ada kaitannya dengan agama. Namun kaitannya positif. Artinya, ucap dia, masyarakat harus lebih mengimani Tuhan lantaran kemunculan bulan darah itu merupakan kuasa Tuhan. "Caranya, dengan mengucap takbir dan melakukan salat sunah. Bukan berarti harus ditakuti atau dipercaya sebagai takhayul."

Baca juga:
Hotel Transylvania 2 Sisihkan The Intern di Box Office
TRAGEDI MINA: Cerita Korban yang Sudah Siapkan Kain kafan

Dia membantah anggapan kemunculan bulan darah terkait dengan tanda-tanda kiamat atau adanya bencana. Sebab, menurut dia, dalam Islam, tanda-tanda kiamat sudah jelas tercantum dalam kitab suci. Kemunculan bulan darah bukanlah satu dari tujuh tanda kiamat dalam Al-Quran.

Gerhana bulan nanti malam adalah gerhana bulan darah yang keempat dalam satu rangkaian atau disebut blood moon tetrad. Disebut tetrad karena empat gerhana bulan total yang posisinya menyebabkan gelombang merah cahaya matahari masuk ke atmosfer bumi sehingga mengubah bulan menjadi merah. Blood moon sudah terjadi tiga kali terjadi. Kemunculan yang terakhir terjadi pada 15 April 2014. Senin, 28 September 2015, bulan darah diprediksi kembali terjadi. Pada masa yang akan datang, fenomena ini diperkirakan kembali terjadi pada 2032-2033.

Sejumlah penganut aliran kepercayaan percaya bahwa kemunculan fenomena blood moon tetrad merupakan tanda-tanda terjadinya hari akhir atau hari kiamat. Kemunculan fenomena bulan darah yang terjadi pada hari-hari perayaan agama Yahudi semakin memperkuat anggapan tersebut.

Kemunculan bulan darah berturut-turut terjadi tepat pada perayaan Paskah pada April 2014, Sukkot pada Oktober 2014, dan Paskah pada April tahun berikutnya. Terakhir, kemunculan bulan darah akan bertepatan dengan perayaan Yahudi yang dikenal dengan Hari Raya Pondok Daun atau Tabernakel.

Pada 1493, blood moon tetrad juga terjadi bertepatan dengan perayaan keagamaan Yahudi. Saat itu, umat Yahudi diusir dari Spanyol semasa era penaklukan Spanyol. Blood moon tetrad berikutnya terjadi pada 1949 setelah negara Israel terbentuk. Terakhir, fenomena itu terjadi saat Israel memenangi perang enam hari melawan negara-negara Arab.

REZA ADITYA

Simak juga:
Hotel Transylvania 2: Lebih Kocak Dibanding yang Pertama
Ini Kronologis Pencurian Mobil yang Diduga Dilakukan Limbad



Video Terkait:


Advertising
Advertising

Berita terkait

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Kronologi Pencabutan Artikel Arkeologi Situs Gunung Padang, Gerhana Bulan, Gempa Bawean

40 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Kronologi Pencabutan Artikel Arkeologi Situs Gunung Padang, Gerhana Bulan, Gempa Bawean

Topik tentang kronologi pencabutan artikel arkeologi situs Gunung Padang dari Jurnal Wiley menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Gerhana Bulan Penumbra 25 Maret di Indonesia Akan Singkat, Berikutnya 5 April 2042

41 hari lalu

Gerhana Bulan Penumbra 25 Maret di Indonesia Akan Singkat, Berikutnya 5 April 2042

Gerhana bulan penumbra akan terjadi 25 Maret 2024. Fenomena antariksa itu bisa dinikmati di Indonesia kurang dari satu jam.

Baca Selengkapnya

Gerhana Bulan Penumbra 25 Maret 2024, Ini Bedanya dengan Gerhana Bulan Total

41 hari lalu

Gerhana Bulan Penumbra 25 Maret 2024, Ini Bedanya dengan Gerhana Bulan Total

Fenomena gerhana bulan penumbra akan terjadi pada sebagian langit Indonesia pada 25 Maret 2024. Apa bedanya dengan gerhana bulan total?

Baca Selengkapnya

Proses Warna Bulan Jadi Merah Saat Terjadi Gerhana, Berikut Penjelasannya

45 hari lalu

Proses Warna Bulan Jadi Merah Saat Terjadi Gerhana, Berikut Penjelasannya

Bulan tampak berwarna merah selama Gerhana Bulan Total terjadi. Hal ini disebabkan karena proses yang disebut hamburan Rayleigh.

Baca Selengkapnya

Ada Dua Gerhana Saat Ramadan 2024, Pertanda Apa?

45 hari lalu

Ada Dua Gerhana Saat Ramadan 2024, Pertanda Apa?

BRIN mengungkapkan akan terjadi dua jenis gerhana di bulan Ramadan kali ini, pertanda apa?

Baca Selengkapnya

4 Peristiwa Gerhana yang Akan Terjadi di 2024, Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan

48 hari lalu

4 Peristiwa Gerhana yang Akan Terjadi di 2024, Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan

Gerhana matahari selalu menjadi fenomena menarik karena jarang terjadi. Pada 2024, ada 4 gerhana yang akan terjadi.

Baca Selengkapnya

YKMI: Ramadan Momentum Kuatkan Aksi Boikot Produk Israel dan yang Terafiliasi

52 hari lalu

YKMI: Ramadan Momentum Kuatkan Aksi Boikot Produk Israel dan yang Terafiliasi

Fatwa MUI menyatakan wajib hukumnya bagi umat Islam membantu perjuangan kemerdekaan Palestina, termasuk lewat donasi, zakat, infak atau sedekah

Baca Selengkapnya

Fatwa MUI Boikot Produk Israel Berlaku hingga Palestina Merdeka

52 hari lalu

Fatwa MUI Boikot Produk Israel Berlaku hingga Palestina Merdeka

Boikot bisa memperlemah kekuatan ekonomi Israel supaya berhenti menyerang Palestina.

Baca Selengkapnya

Fenomena Astronomi 2024, 5 Gerhana Bulan dan Matahari Tidak Melintasi Indonesia

6 Januari 2024

Fenomena Astronomi 2024, 5 Gerhana Bulan dan Matahari Tidak Melintasi Indonesia

Ada lima gerhana bulan dan matahari yang akan terjadi pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Sebagian Bumi Kena Gerhana Matahari Cincin Api Besok, Ini yang Perlu Diketahui

14 Oktober 2023

Sebagian Bumi Kena Gerhana Matahari Cincin Api Besok, Ini yang Perlu Diketahui

Apa yang perlu diketahui tentang gerhana matahari cincin api hari Minggu besok?

Baca Selengkapnya