Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani di halaman Istana Merdeka, Jakarta, 26 Oktober 2014. TEMPO/Subekti
TEMPO.CO, Jakarta - Deputi I Bidang Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Kantor Staf Presiden Darmawan Prasodjo batal menggantikan Puan Maharani sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat. "Kami sudah diskusi dengan Ibu Ketua Umum (Megawati Soekarnoputri). Lalu, Ibu Ketum mengindikasikan ingin kadernya terutama yang teknokratik untuk mendukung penuh bapak presiden," kata Darmawan di kompleks Istana, Jumat, 25 September 2015.
Darmawan mengatakan pekerjaannya sebagai Deputi Bidang Monitoring sangat bersifat teknokratik dan tidak berkaitan dengan penugasan yang bersifat politis. "Jadi, Ibu Ketum ingin para kader punya kemampuan teknokratik untuk mendukung penuh presiden dalam mempimpin secara efektif dan efisien," katanya.
Setelah terjadi pergantian Kepala KSP, Darmawan menegaskan tidak ada perubahan dalam cara kerja dan fungsi dalam KSP khususnya di bidang monitoring dan evaluasi. "Ada sistem pengawasan tentang seratus program prioritas yang terus berjalan. Kepala Staf minta untuk lebih intensif," katanya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan Darmawan Prasodjo diminta oleh partainya untuk menggantikan Puan Maharani yang mundur sebagai anggota DPR karena menjadi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Dengan batalnya Darmawan menggantikan Puan, kursi yang ditinggalkan putri Megawati itu masih kosong.
Wacana Pertemuan Prabowo-Puan, Pakar: Hanya Soal Waktu
25 hari lalu
Wacana Pertemuan Prabowo-Puan, Pakar: Hanya Soal Waktu
Menurut Ujang Komarudin, pertemuan Prabowo-Puan merupakan pertemuan pendahuluan sebelum Prabowo bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri.