Israel Tolak Peran Indonesia Dalam Proses Perdamaian di Palestina
Reporter
Editor
Kamis, 8 Desember 2005 12:22 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah Israel menyatakan untuk saat ini Indonesia belum bisa mengambil peran dalam proses perdamaian antara Palestina dan Israel. Sebab, Indonesia tidak memilki hubungan diplomatik dengan Israel."Untuk mendamaikan kedua pihak yang bertikai, Indonesia tidak bisa menjalin hubungan hanya dengan satu pihak (Palestina," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Mark Regev saat menghubungi Tempo melalui telepon kemarin malam. Artinya, lanjut dia, Indonesia juga harus menjalin hubungan diplomatik dengan Israel.Pernyataan ini disampaikan menjawab permohonan Indonesia yang disampaikan dalam pertemuan antara Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda dan Menteri Luar Negeri Silvan Shalom di sela-sela Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa di New York, September lalu. Menurut Regev, hingga saat ini belum ada tindak lanjut dari hasil pertemuan itu. Namun dia menambahkan, pihaknya menghargai keinginan Jakarta itu.Israel, kata dia, sangat mengharapkan hubungan diplomatik antara kedua negara bisa terwujud. Sebab hubungan itu akan memnguntungkan bagi Indonesia maupun Israel baik di bidang ekonomi, politik, dan sosial-budaya.Regev mengakui, sangat sulit mengharapkan hubungan resmi kedua negara terbentuk. Tapi dia meminta dukungan Indonesia terhadap Israel melalui pengutukan terhadap serangan serangan yang dilakukan militan Palestina terhadap warga dan kepentingan Israel. "Pemimpin Palestina saja mengutuk serangan di Netanya," katanya.Dia menegaskan, Israel mengakui prinsip Palestina menjadi sebuah negara merdeka dan hidup berdampingan dengan Israel secara damai dan aman. Karena itu, Israel siap membina hubungan dengan semua negara muslim, termasuk Indonesia. Faisal Assegaf